Habis dari games, kita lanjut makan siang di pujasera yang
ada di dalem Blok M Square. Disana kita cerita-cerita tentang kabar
masing-masing. Habis itu baru deh lanjut ke acara utama yaitu EOS 2015. Kami naik kopaja 66 lalu turun di depan kedutaan India yang samping-sampingan dengan
gedung Erasmus Huis. Kami tiba di gedung Erasmus sekitar pukul setengah 4 sore.
Kemudian langsung menuju ke dalam gedung melewati serentetan pemeriksaan dulu. Di
dalam, kami bertanya tentang pemutaran film yang akan diputar dalam waktu dekat.
Dan untuk film selanjutnya yg akan diputar adalah film program animasi. Sang
sutradara juga akan hadir dalam sesi tanya jawab di akhir pemutaran film. Wow,
sepertinya menarik. Film akan diputar pukul lima sore, sementara sekarang masih pukul
empat. Akhirnya kita keliling sambil foto-foto di taman belakang. Aku menemukan
papan-papan yang menggambarkan wujud kota
tua setelah dilakukan pengembangan. Kota
tua akan menjadi pusat hiburan sekaligus budaya. Kerenlah kalau liat gambaran
masa depannya. Mudah-mudahan bisa terealisasi yak.
Pukul lima
kami pun masuk ke dalam ruang teater. Sebelumnya masuk, kami memberikan tiket yang
sudah kami ambil di awal kedatangan. Program animasi tersebut terdiri dari
beberapa film pendek. Ada film tentang anak-anak, kisah cinta remaja, kisah penuh humor, sampai cerita yang
agak boring dan nggak ngerti maksudnya apa. Hehehe.. Aroma cerita yang kental
dg erotisme, sadisme dan pembunuhan pun juga ada. Memang banyak orang dewasa yg
komplain dalam sesi tanya jawab setelah menonton film ini. Karena mereka pikir
ini adalah film animasi untuk anak-anak sehingga tidak apa-apa membawa anak
mereka untuk menonton film tersebut. Tapi kemudian dijawab oleh sutradara bahwa
di program animasi ini memang tidak menyebutkan bahwa untuk anak-anak saja.
Karya independen dari para animator eropa ini telah mendapatkan pengakuan di
negaranya. Dari sudut pandang orang sana ,
semua hal yg ditampilkan ini mempunyai nilai artistik dan sinematografi yang
bagus. Ide-ide yang gak biasa itulah yg membuat film pendek tersebut bisa meraih
penghargaan disana. Nah mungkin si sutradara jadi punya pikiran bahwa pandangan
kita aja yg terlalu sempit dalam memandang film-film mereka. Karena mereka kemudian mengilustrasikan apakah film-film box office yg biasa kita tonton seperti avegers
juga gak ada kekerasannya. Ada
juga kan . Ya
kalau aku sih jujur kurang menikmati pas ada cerita yg berisi sadisme dan erotisme. Alurnya juga gak bisa dicerna oleh otakku. Cerita yg berbau
vulgar juga aku rasa kurang cocok untuk ditonton anak-anak. Tapi aku menikmati
film pendek yg alur ceritanya lucu banget dan unik. Padahal filmnya cuma
beberapa menit tapi kocaknya minta ampun. Film Eropa memang menawarkan sudut
pandang yg berbeda dari film barat yg biasa kutonton, dan disinilah letak
pengetahuannya. Selesai dari nonton film, kami segera meninggalkan gedung untuk
pulang. Aku mau menginap di kosan Mba As, sementara Riny pulang ke rumah.
Petualangan hari ini begitu menyenangkan. Aku harap kita bakal ngebolang lagi
ke tempat yg lebih asik nantinya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar