Senin, 17 Oktober
2016
Aku tidur sangat nyenyak tadi malam, benar-benar cozy nginep
di Coziee Lodge ini. Sampe-sampe males banget buat bangun. Udah beberapa kali
kebangun, tapi tetep aja masih pengen tidur terus, hihi. Tamu lain ku dengar
sudah ada yg beres-beres dan pergi. Aku dengan malas akhirnya melirik jam di
handphone dan astaga ternyata sudah jam 9 pagi waktu Singapore. Segera kubangunkan
Lisna, dan Lisna juga ternyata baru terbangun dari tidurnya yg pules. Kayanya kita
berdua sama-sama ngorok nih semalem, wkwkkk.. Karena ini liburan, jadi dibawa santai
ajalah walaupun bangunnya kesiangan. Kan intinya pengen menikmati liburan
dengan maksimal, ya toh. Jadi puas-puasin aja bisa tidur di kasur yg empuk,
sebelum nanti malem kita kembali ngampar di bandara, hehe.. Selesai kami
bersih-bersih dan membereskan tas bawaan, kami segera menuju lobi hostel untuk
check out. Ya memang rencana kami berikutnya adalah kembali lagi ke bandara
untuk menitipkan tas bawaan kami disana. Setelah kami check out dan menerima
kembali deposit kami, kami berpamitan dengan petugas hostel lalu melanjutkan
perjalanan kami. Baru berasa nih ga enaknya bawa tas backpack itu. Berat,
kawan. Disaat kondisi kaki masih pegel, dan harus nenteng backpack yg guede itu
rasanya pengen segera panggil Goku trus naik awan kinton ke bandara, wkwkwk..
Sebelum memulai petualangan hari ini, kami sarapan dulu di
kedai India yg kemarin kami datangi untuk makan malam. Waktu ke Singapore dulu,
aku suka banget makan roti prata. Nah, karena udah kangen pengen nyobain lagi,
sarapan ini aku pengen banget makan roti prata lagi. Kali ini aku pilih cheese
prata yg katanya enak banget itu. Dan setelah roti prata plus kuah karinya
tiba, langsung saja aku hap. Enak bangets kawan. Rasa cheese yg melted di lidah
ditambah kuah kari yg gurih itu adalah perpaduan rasa yg perfecto. Lisna juga
memesan segelas teh tarik. Sementara aku minum susu coklat Hersley yg kubeli
kemarin saat di toko coklat di pulau Sentosa. Kami benar-benar menikmati sarapan
roti prata yg murmer ini. Kenyang banget satu loyang itu. Ada satu keluarga
juga yg lagi sarapan disana. Sambil menikmati suasana pagi menjelang siang hari
itu, kami sarapan di meja kedai yg berada di tepi jalan raya. Menikmati suasana
di Kallang sambil makan cheese prata itu adalah moment yg gak bakal terlupakan
olehku.
Cheese prata ditemani segelas teh tarik
Delicious..
Kami lanjut menuju Changi Airport untuk menitip tas.
Setibanya di terminal 1, kami menitipkan tas kami masing-masing. Aku yg sudah
penuh backpacknya, jadi nambah tentengan satu kantong tas kecil lagi. Kupikir
akan diletakkan di satu loker yg sama. Jadi kami hanya perlu membayar 3 dolar
masing-masing. Nah ternyata itungan harganya itu per tas, jadi punyaku total
dikenai tarif 6 dolar. Huah, lumayan juga ya budget buat nitip tas aja, hehe.. Udah
selesai nitip tas, kami kembali ke Changi Station untuk menuju ke Orchard Road.
Kami segera menuju orchard road sebagai tujuan pertama kami.
Kami naik MRT yg menuju ke Orchard Station lalu sesampainya disana, kami
foto-foto sebentar di daerah yg terkenal dengan jejeran mall terkenal itu.
Selesai dari Orchard, kami langsung menuju City Hall untuk berkeliling daerah
yg memiliki banyak bangunan bersejerah tersebut. Kami sempat hilang arah
disana. Lalu kami bertanya kepada seorang bapak yg dengan baik hati menolong
kami memberi petunjuk jalan. Ia menjelaskan begitu banyak petunjuk arah ke
berbagai macam tempat menarik di sekitar City Hall ini. Kemudian kami segera menuju
gereja Chijmes, karena aku penasaran dengan keindahan bangunan yg kini sudah
berubah fungsi menjadi restoran dan bar tersebut.
Berfoto di pelataran mall di Orchard Road
LOVE
Moda transportasi umum di Spore salah satunya adalah bis
SMRT, kalo naik ini kalo pake STP udah gak usah bayar lagi
Chijmes di City Hall
Selesai dari Chijmes, kami
langsung menuju Merlion Park karena hari sudah siang. Kami bertanya kepada
seorang wanita yg kami temui di halte bus, lalu diarahkan bersamanya yg
kebetulan searah menuju ke Merlion. Wanita itu menjawab dengan sangat ramah
ketika aku bertanya dimana seharusnya kami turun. Tak lama kemudian aku melihat
patung Merlion dilewati oleh bis yg kami naiki. Itu berarti saatnya kami
turun. Kami berpamitan dengan wanita
tersebut lalu turun dari bis. Kami jalan kaki menuju ke Merlion, dengan melewati
semacam basement hotel gitu. Lalu akhirnya tibalah kami di ikon negara
Singapura tersebut. Ihiy.. Kami foto-foto di seberang bangunan Marina Bay Sands lalu di
Merlion juga. Aku minta bantuan seorang mas-mas Indonesia untuk fotoin aku sama
Lisna di depan Merlion. Makasih ya Mas udah fotoin kami.. ^^
At Marina Bay Sands
Merlion
Singapore River Cruise
Selfieee...
Kenangan bersama Lisna di depan Merlion
Udah selesai urusan narsis
di depan Merlion, kita lanjut makan siang ke Lau Pa Sat. Ini adalah tempat yg
juga belum aku kunjungi waktu ke Spore dulu. Bermodal nanya ke seorang petugas
kebersihan di sekitar Merlion, akhirnya kami diberikan petunjuk buat naik bis
kesana. Letaknya tidak begitu jauh dari Merlion katanya. Kami berjalan menuju
halte bis, lalu menunggu bis lumayan agak lama. Setelah bisnya tiba, kami
segera naik. Kemudian aku bertanya kepada seorang bapak dimana Lau Pa Sat
berada, karena tadi sekilas aku melihat sebuah bangunan segi delapan yg mirip dengan
gambar Lau Pa Sat. Tapi aku ga begitu yakin. Dan setelah
ditanyakan, ternyata memang benar itu adalah Lau Pa Sat. “Yah kelewatan, Na”,
sontak aku berkata seperti itu kepada Lisna. Dan si bapak dengan tenang berkata
“Jalan saja”. Wah, bapaknya ngerti bahasa Indonesia juga ternyata, hehe. Segera kami
turun di perhentian bis berikutnya dan jalan kaki menuju kesana.
Setibanya di Lau Pa Sat, ternyata tempatnya gede dan banyak
banget food stallnya. Kami muter-muterin seluruh food stallnya sampe bingung
mau pilih yg mana. Siang itu, tidak begitu banyak pengunjung yg makan. Mungkin di
malam hari tempat itu baru akan dipenuhi oleh pengunjung. Aku akhirnya pesan
nasi goreng babi dengan tambahan menu khas Singapore yg aku lupa namanya apa.
Warnanya item dan rasanya manis-manis gitu. Masakan khas orang Chinese.
Empuk-empuk gitu tapi ternyata gak gitu doyan sih akunya. Tapi nasi
gorengnya mantap, perut yg kelaperan ini langsung menggasak itu nasi goreng
sampai ludes. Hahaha.. Lisna memesan seporsi nasi briyani. Tekstur nasinya agak
kering, porsinya banyak dan rasanya gurih gitu.
Nasi Briyani pesanan Lisna dan masakan khas Singapore yg aku lupa namanya
Setelah selesai makan, kami
melanjutkan perjalanan kami ke tempat selanjutnya. Kami ingin menuju Garden By
the Bay. Tapi bingung naik bis apa. Setelah kembali ke bus stop, kami lost direction
lagi dan akhirnya nanya sama seorang bapak lagi. Tampaknya bapak ini orang
kantoran yg lagi istirahat. Btw, di sekitar Marina ini banyak gedung
perkantoran keren lho kawan. Bapaknya baik banget, karena walaupun dia ga tau
arahnya, tapi dia mau bantuin kami nyariin cara kesana via GPS di handphonenya. Rasanya beruntung banget, ketemu banyak orang baik yg helpfull sama turis
kaya kami ini. Kami diarahkan naik MRT saja, dan diberi petunjuk jalan ke MRT station
terdekat, yaitu Downtown. Kami berjalan lumayan lama, sampai akhirnya tiba juga
di stasiun Downtown. Dari Downtown tinggal menuju ke Bayfront station, dan Garden
By The Bay sudah di depan mata.
Nah, lanjutan ceritanya aku bikin di postingan selanjutnya
ya. Udah kepanjangan nih rasanya aku
cerita di halaman ini. Yang penasaran sama cerita perjalananku ke Garden By The
Bay sampai kemudian aku pulang ke Indonesia, klik link ini aja ya, kawan.
Love,
Tidak ada komentar :
Posting Komentar