Senin, 17 Oktober
2016 (Part 2)
Hari sudah menuju sore. Perjalanan menuju Garden By the Bay ini dimulai ketika
kami keluar dari Bayfront Station. Lalu lanjut kami jalan kaki menuju Garden By
The Bay. Disana tersedia loket untuk membeli tiket kendaraan untuk menuju Cloud
Forest. Karena kaki udah pegel banget, dan ga kuat lah klo mesti jalan kaki
lagi, akhirnya kami beli juga itu tiket. Biaya untuk naik mobil pp dari pintu
masuk ke cloud forest adalah 3 dolar per orang. Kami juga menanyakan mengenai
cara untuk naik ke OCBC Skyway (8 SGD). Sayang sekali, Senin itu OCBC-nya
sedang dalam maintenance. Jadi kita ga bisa naik untuk lihat pemandangan Garden
By the Bay dari atas jembatan. Yahhh, we’re
not so lucky that day. Tapi mas petugas yg ramah itu ngasih tau kami, bahwa
nanti malem bakal ada light show dari Supertree Groove yg bernama Garden Rhapsody.
Wah, lumayan tuh. Kan keren bisa liat pertunjukkan cahaya yg dipadukan dengan
musik. It must be great! Pertunjukkan
akan dimulai pukul 07.45 dan akan berlangsung selama 15 menit. Jadi gak
kecewa-kecewa amatlah udah jauh-jauh kemari.
Kemudian kami segera menaiki mobil,
lalu diantar sampai menuju cloud forest. Biaya untuk masuk ke cloud forest dan
flower dome adalah sekitar 32 SGD kalau tidak salah. Kami hanya duduk-duduk di
terasnya untuk merilekskan pinggang dan kaki kami. Kami menikmati pemandangan
dari halaman cloud forest sambil ditemani semilir angin. Enak bangetlah,
apalagi sambil boboan, hehe.. Aku liat banyak yg duduk-duduk santai di sekitaran
Garden By the Bay. Ada yg lagi sepedaan juga, ada juga yg lagi jogging. Aku
nyemilin coklat aja lagi untuk menambah energi biar kuat jalan sampai malam.
Setelah puas leyeh-leyeh ditemani semilir angin, kami segera menuju bagian ikon
utama dari Garden By The Bay, yaitu Supertree. Jaraknya tidak begitu jauh dari
Cloud Forest, jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Habis itu kami leyeh-leyeh
lagi di hamparan rumput yg ada di depan Supertree. Kulihat di dalam salah satu
supertree, ada lift yg menghubungkan kita supaya bisa naik ke OCBC Skyway. Tapi kan
lagi tutup ya, sayang banget. Kami akhirnya puas-puasin berfoto di depan Supertree Groove. Lalu karena dirasa waktu masih lama sampai menuju pukul 07.45, kami putuskan untuk
menuju ke Haji Lane dulu. Tempat ini adalah salah satu tempat yg direkomendasikan oleh bapak
yg kami temui tadi di City Hall.
Welcome to Garden By The Bay
Supertree Groove
Suka banget foto-foto di depan Supertree ini
Berasa jadi liliput, hehe..
Di tengah perjalanan keluar dari area Garden By The Bay,
kami melihat ada satu jembatan yg sangat bagus buat dijadiin latar foto-foto.
Banyak view menarik yg bisa dijadikan background foto. Ada gedung MBS,
Singapore Flyer, juga ada danau yg indah. Aku dan Lisna, menghabiskan waktu berfoto-foto
lagi di sore yg cerah itu. Setelah selesai foto, kami kembali ke Bayfront
station untuk menuju Bugis station, stasiun terdekat menuju Haji Lane.
Di jembatan yg ada di Garden By The Bay
Latar fotonya Singapore Flyer sama Supertree Groove
Ciamik banget
Di jembatan ini aku berharap ada yg traktir aku naik Singapore Flyer
Ngarep banget ya, wkwkkwk
Kami naik MRT menuju Bugis Station, lalu bertanya ke seorang
bapak, arah untuk menuju Haji Lane. Kami menuju ke sana, dan melewati bangunan
mesjid yg sangat terkenal di Bugis, yaitu Masjid Sultan. Kemudian kami tanya lagi
ke penduduk sekitar dimana Haji Lane berada, dan ternyata Haji Lane adalah gang
kecil yg sempat kita lewati tadi. Kami mengeksplor Haji Lane di hari yg sudah
mulai gelap itu. Di Haji Lane banyak grafiti-grafiti yg oke buat dijadikan
latar foto. Selain itu disana juga banyak toko-toko baju dan bar untuk
minum-minum. Setelah dari sana, kami kembali menuju ke Bugis Street karena
Lisna masih mau belanja oleh-oleh tambahan.
Masjid Sultan di Bugis
What a huge mosque!
Haji Lane
Kami segera bergegas karena hari
sudah gelap dan takut gak kekejar menuju pertunjukkan light show di Garden By
The Bay. Setelah Lisna selesai belanja (dan aku juga jadi ikutan belanja jam
tangan akhirnya), kami segera menuju Bugis Station untuk kembali ke Bayfront
Station. Saat kami mengarah ke Garden By The Bay, sudah terdengar suara musik
dari Garden Rhapsody. Dan saat kami tiba, sayangnya pertunjukkan telah usai. Untungnya
aku udah pernah searching tentang pertunjukkan ini sebelumnya, dan sepertinya masih ada
satu show lagi setelah ini. Langsung saja aku bertanya kepada petugas restoran disana mengenai
jadwal show. Dan beruntungnya, masih ada satu show lagi di jam 08.45. Huah,
syukurlah.. Kami menanti show berikutnya dengan ngaso-ngaso di sekitaran Supertree.
Kami mampir duduk-duduk di kedai ayam cepat saji. Lalu setelah pertunjukkan mau
mulai, kami menuju pelataran taman yg sudah mulai dipenuhi banyak orang. Ada
pengunjung yg udah ready dengan kameranya dan siap merekam moment pertunjukkan
cahaya dan musik dari supertree groove. Kami duduk santai di hamparan rumput
dan akhirnya pertunjukkan pun dimulai. Keren banget shownya, kawan. Salah satu lagu yg dipakai di show tersebut adalah lagu "I dreamed a dream". Dan aku jadi suka deh sama lagu itu semenjak nonton Garden Rhapsody ini. Show yg berlangsung selama 15
menit ini benar-benar mengibur mata dan telinga penontonnya. Dan yg
terpenting, show ini free admission
lho, hehe..
Garden Rhapsody by Garden By The Bay
Keren bangetlah pertunjukkannya!
Just enjoy the show..
Sekilas rekaman saat pertunjukkan Garden Rhapsody berlangsung
Setelah selesai menonton show, kami kembali ke MBS karena
ingin melihat city light di sekitaran MBS. Kami masuk kedalam MBS Shopping Mall
dan bertanya kepada beberapa petugas mengenai cara untuk melihat light show.
Ada petugas yg kebingungan juga, dan kami juga ga ngerti mesti kemana. Itu malnya
guedee minta ampun kawan, ampe nyasar-nyasar kita nyari pintu keluarnya aja.
Mau keluar mall tanya sana-sini, akhirnya bisa juga nemuin pintu keluarnya yg
ada di lantai atas ternyata. Kami keluar mal, dan menemukan banyak anak muda yg
sedang kongkow-kongkow asik di restoran/cafe yg berada di teras mall. Kami duduk-duduk
dulu di bangku yg ada disana untuk meluruskan kaki. Kaki ini rasanya udah pegel
banget. Pinggangku juga udah kaya mau patah rasanya. Setelah lumayan
rileks, kami lanjut jalan-jalan menikmati pemandangan Marina di malam hari.
Kami duduk-duduk di pelataran mall, yg terletak di pinggir sungai. Kami
menikmati semilir angin dan pemandangan Marina yg dipenuhi oleh cahaya di malam
hari. Moment malam terakhir kami di Singapore, dihabiskan dengan just enjoy the city view. Kami
menghabiskan waktu sampai hampir larut malam. Aku melihat masih ada warga yg night run di sekitar Marina ini. Keren
ya bisa tetap semangat olahraga walaupun udah malem.
Marina View at Night
Enak banget leyeh-leyeh di pelataran mall MBS ini
Tempat ini biasa dijadiin tempat nongkrong warga untuk menikmati light and water show
Setelah selesai bersantai, meluruskan kaki dan meregangkan
otot-otot di pinggang, kami segera melanjutkan perjalanan kembali ke Changi Airport.
Takutnya kalo udah terlalu malam, udah gak ada MRT yg ke Changi lagi. Setelah
tiba di Changi, kami segera menuju terminal 1 ke tempat penitipan tas. Kami
mengambil tas kami, lalu kembali ke Viewing Deck, tempat kami tidur sebelumnya.
Kali ini kayanya pengen tidur selonjoran deh. Gak pengen tidur sambil duduk
lagi kaya di mother’s care kemarin lusa. Pinggang ini udah pegel minta ampun
soalnya. Akhirnya, kami putuskan tidur di ruang bermain anak yg terletak di
pojok dan relatif sepi. Kami nyari posisi yg ga begitu keliatan orang. Akhirnya
kami mendapat posisi bobo yg lumayan enak, yaitu di kolong perosotan anak-anak.
Ada karpet karetnya juga, jadi badan ini ga langsung ketemu lantai. Tapi tetep
aja pas tengah malem aku bangun karena kedinginan. Lantas aku pakai semua kertas
itinerary yg aku punya dan kususun jadi bentuk tiker, biar ga terlalu berasa
dingin. Ga kebayang orang yg tidur di pojokan itu, yg cuma beralas kertas,
pasti kan dingin banget tuh. Tapi kayanya sih dia fine-fine aja, keliatan doi bisa tidur pules tuh, hehe. Tas dan
semua barang bawaan aku amankan sebisa mungkin. Buat bantalnya karena ini
darurat, aku pake aja tas kantong yg isinya baju kotor. Yang penting empuk buat
bobo, hehe. Namanya juga darurat ya, segala macem ide jadi muncul dengan
sendirinya, hehe.. Semakin pagi, semakin dingin kawan. Akhirnya jam setengah 6
kami bangun lalu siap-siap membersihkan badan di toilet yg ada di sebelah
mother’s care. Overall kalo menurutku, viewing deck terminal 1 itu tergolong enak deh.
Fasilitas toilet, dispenser, stop kontak untuk charge HP, semuanya berdekatan. Dan
di viewing deck ini juga relatif ga banyak orang yg lalu lalang. Udah gitu, children
playground disini tuh letaknya juga di pojokan, jadinya sepi, enak buat boboan. Buktinya pas aku bangun besok paginya, ternyata udah ada sepasang muda-mudi yg lagi
leyeh-leyeh di children playground situ juga. Mereka sepertinya mengikuti
jejak kami, wkwkkwk...
Selasa, 18 Oktober
2016 (Last Day)
Usai kami beres-beres tas, kami segera mencari makan di
kedai yg ada di dalam bandara. Nyarinya lagi-lagi yg penting ada nasinya dan
harganya murah meriah. Akhirnya ketemu satu kedai yg jual nasi lemak. Nah disini aku beneran
keliatan katronya. Karena baru ketemu alat buat nunggu pesenan makanan yg
bentuknya kaya buzzer. Jadi pas buzzer-nya nyala merah, aku langsung ngehampirin
pelayannya dan nanya deh ini mesti di gimanain. Dan pelayannya cuma bilang suruh
taroh aja, dan kita udah bisa ambil makanan kita. Oh gitu tho mbak e... Oke lah. Kami mendapat menu
nasi lemak yg lebih enak dibanding pas makan di Sentosa kemarin lusa. Kali ini
nasi lemaknya plus ayam lho.. Padahal harganya sama dengan yg di Sentosa.
#otakperhitungan. Kami sarapan disana dan kenyang banget rasanya nih perut.
Siap untuk pulang dan meninggalkan banyak kenangan di Singapore.
Nasi Lemak di Changi Airport
Lalu kami
menuju ke ticket office di terminal 2, untuk nge-refund STP kami dengan uang
deposit senilai 10 SGD. Lumayan kan, pulang-pulang masih ngantongin 10 SGD, hihi..
Setelah menukarkan STP, kami segera check in dan menunggu pesawat yg akan
mengantar kami pulang ke Indonesia. Kami pulang dengan pesawat Air Asia. Dari
bandara, pesawat kami berangkat sekitar pukul 10 pagi waktu Singapore. Kami
tidur lagi selama di pesawat karena kurang puas sama tidur semalem. Entahlah,
mungkin bule di sebelahku pusing kali ya dengerin aku ngorok, wkwkwk.. Akhirnya,
kami tiba di bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul setengah 12 siang. Kami
lanjut isi perut dulu dan duduk santai di KFC. Setelahnya baru menuju ke halte
damri, menunggu bis kami masing-masing datang. Lisna pulang ke arah HI,
sementara aku menunggu bis damri yg ke Jababeka. Kebetulan bis aku yg duluan tiba.
Akhirnya aku ucapkan salam perpisahan kepada Lisna, dan tidak lama kemudian bis
Lisna pun datang dan mengantarnya kembali ke tempat tinggalnya.
Perjalanan tandem kali ini, sangat terasa sekali
backpakerannya dibandingkan perjalananku dulu di tahun 2012. Pertama kali
ngampar dibandara ya baru kali ini. Untung aja Lisna, setia nemenin aku mau
ikutan ngampar juga di bandara. Dan kayanya dia lebih bisa tidur dibanding aku
deh, hehe. Pengennya next trip sih gak se-ngirit ini jalan-jalannya (padahal
awalnya ini ide siapa coba, wkwkkw..) Lebih agak keluar modal gapapalah biar lebih
nyaman. Dan yg pasti, next trip aku bakal bawa koper. No more backpack!
Karena pegel boookk ternyata manggul-manggul backpack kemana-mana itu, hehehe.. Terima
kasih yg udah baca cerita perjalanan aku selama di Singapore. Kalo ada yg mau ditanyakan
tentang trip ke Singapore, bisa tinggalin comment di bawah ini ya. Aku akan jawab
sebisa aku. Last word, makasih ya Lisna udah jadi partner yg asik selama trip
di Singapore. Ayo, next trip kita bareng-bareng lagi ya, menjelajah bagian
dunia yg lain.. :D
*Credit photo to Lisna
Love,
Tidak ada komentar :
Posting Komentar