Jumat, 07 September 2012

Untitled

Kemampuan akademik saja tidak cukup untuk bisa survive dalam hidup, tetapi juga kemampuan mengolah emosi dan hati.
-Yuanita Handoko, Sept 2012

Kamis, 06 September 2012

Mencari FPB dan KPK dengan metode tusuk sate


Metode ini saya peroleh dari salah satu pengalaman saya menagajar matematika privat sekitar tahun 2008.
Saat itu saya tengah mengajar pelajaran matematika kelas 5 SD, tentang mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan FPB (Kelipatan Persekutuan Terbesar).
Cara yang saya ajarkan adalah metode pohon faktor, seperti yang diajarkan guru pada saya dahulu.
Tapi ia mempunyai cara lain yang diajarkan gurunya di sekolah bernama metode tusuk sate, dan metode itu saya rasa lebih mudah bagi anak-anak dibanding menggunakan pohon faktor.
Saat itulah "guru belajar pada murid".
Tapi saya tidak malu, sebab itu adalah hal baru yang menambah pengetahuan saya dan itu menyenangkan.
Setelah bertahun-tahun berlalu, bulan ini anak murid saya yang lain yang menginjak kelas 6 SD, juga sedang mempelajari materi yang sama.
Dan saya menawarkan alternatif tersebut kepadanya. Awalnya saya lupa karena sudah lama tidak dipakai lagi. Maka saya cobalah browsing di internet.
Saya ketik "mencari FPB KPK tusuk sate" tapi saya tidak menemukannya. Sekali menemukan, malah tulisan di blog saya sendiri, tapi saya saat itu hanya menyebut metode tersebut selintas saja, tanpa menguraikannya. (Hadeeuuuhh..!)
Akhirnya, saya coba-coba sendiri lagi, eh jadi bisa lagi. Dan ketika saya ajarkan ke anak murid saya, ia juga merasa dipermudah dengan adanya metode itu (walaupun ketika saya menyebutkan nama metodenya agak aneh kali ya, jadi inget tukang sate, hehe)
Nah, saya jadi ingin menulisnya di blog saya, agar ketika saya lupa nanti-nanti, saya bisa ingat lagi dengan lihat blog saya. :D

Sebenarnya metode ini bukan merupakan hal yang baru. Ketika saya search di internet, ada beberapa metode yang digunakan untuk mencari KPK dan FPB, yaitu dengan menggunakan menggunakan himpunan faktor persekutuan, dengan pohon faktor, dan menggunakan tabel. (sumber: disini)
Metode tabel ini sama dengan tusuk sate, hanya saja kalo tusuk sate langsung mencari KPK dan FPB nya, kalau menggunakan tabel itu satu-satu.


Jadi, caranya adalah dengan membagi bilangan di soal tersebut dengan bilangan prima yang terkecil hingga habis semua (ditandai dengan hasil akhirnya harus 1)
Bilangan prima yang terkecil itu diletakkan disebelah kiri, dan itulah yang akan jadi pembagi angka-angka tersebut. Nah, ketika bilangan-bilangan tersebut sama-sama bisa dibagi dengan bilangan prima tersebut, maka tulis bilangan prima tersebut di sebelah kanan juga.
Kalau tidak semua bilangan bisa dibagi dengan bilangan prima tersebut, jangan ditulis di sebelah kanan, cukup tulis di sebelah kiri saja. Penjelasannya seperti terlihat di atas.

Dengan cara ini saya rasa akan membantu murid khususnya di soal pilihan ganda, karena lebih efesien dalam waktu pengerjaannya. Semoga membantu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...