Kamis, 31 Juli 2014

Heaven - Boyce Avenue feat. Megan Nicole (acoustic cover)



Bryan Adams - Heaven 
(Boyce Avenue feat. Megan Nicole acoustic cover)

Intro: B E B E

B G#m                      F#
Oh thinkin' about all our younger years
C#m G#m
There was only you and me
E F#
We were young and wild and free

B G#m                      F#
Now nothing can take you away from me
C#m G#m
We've been down that road before
E
But that's over now
F#
You keep me comin' back for more

Reff:
E F#                G#m
And baby you're all that I want
B E
When you're lyin' here in my arms
E F# G#m
I'm findin' it hard to believe
F#
We're in heaven

E F# G#m
And love is all that I need
B E
And I found it there in your heart
E F# G#m
It isn't too hard to see
F#
We're in heaven

Intro: B E B E

B        G#m F#
Oh once in your life you find someone
C#m G#m
Who will turn your world around
E F#
Bring you up when you're feelin' down
B G#m F#
Yeah nothin' can change what you mean to me
C#m G#m
Oh there's lots that I could say
E
But just hold me now
F#
'Cause our love will light the way

Reff:
E F#                G#m
And baby you're all that I want
B E
When you're lyin' here in my arms
E F# G#m
I'm findin' it hard to believe
F#
We're in heaven

E F# G#m
And love is all that I need
B E
And I found it there in your heart
E F# G#m
It isn't too hard to see
F#
We're in heaven

Bridge:
C#m E
I've been waitin' for so long
B
For somethin' to arrive
F#
For love to come along
C#m E
Now our dreams are comin' true
B
Through the good times and the bad
F#
I'll be standin' there by you, oh!

Interlude:
E F# G#m B E
E F# G#m F#

Reff:
E F#                G#m
And baby you're all that I want
B E
When you're lyin' here in my arms
E F# G#m
I'm findin' it hard to believe
F#
We're in heaven

E F# G#m
And love is all that I need
B E
And I found it there in your heart
E F# G#m
It isn't too hard to see
F#
We're in heaven, heaven

E F# G#m
Whoa, oh, oh!
B E

E F#
You're all that I want
G#m F#
You're all that I need
B E
We're in heaven
B E
We're in heaven
B E B
We're in heaven..

Lyrics   : metrolyrics.com
Chords : Nita

Do you know the story behind that inspiring me to post these chords on my blog?
Actually I know this cover version when my leader in my office played this song on his tab at our lunch break. I think I know the voice who cover it. Until I’m sure when he said the name of the singer. Yups, Boyce Avenue everyone. My guess was right! I fell in love with this cover version instantly. I ask if he could transferred the song to my phone via bluetooth. But he said that he played it by streaming on youtube that time. So I just went searching on the net, and download it happily. :))

Cheers,

Segar dan Hijau


Sabtu, 26 Juli 2014 lalu, aku dan kawan-kawanku, Rachel, Michael dan Lina bertualang bersama ke Kebun Raya Bogor. Aku yang mengusulkan ide tersebut karena aku sudah rindu sekali menghirup udara segar di tengah hutan yang hijau. Me-refresh pikiran. Kami janjian di stasiun Bogor langsung. Aku dari Bekasi sementara kawanku dari Depok. Ini adalah pertama kalinya aku mendatangi stasiun Bogor. Setelah sampai disana, ternyata stasiunnya bagus lho. Di stasiun, aku melihat sepasang bule, cewek dan cowok, yang juga keluar dari peron.

Aku dan kawan-kawan akhirnya bertemu di stasiun pukul 12 siang. Kami langsung menuju ke KFC di seberang stasiun untuk mengisi perut dulu. Aku kembali melihat pasangan bule yang tadi di stasiun, sedang makan siang juga disana. Setelah itu sekitar pukul 1 siang kami langsung meluncur ke Kebun Raya Bogor naik angkot 02. 

Sesampainya di Kebun Raya, cuacanya enak sekali. Walaupun ini siang bolong dan dijalan tadi teriknya matahari begitu menyengat, tapi di dalam kebun raya ini begitu teduh. Menenangkan hati dan jiwa. (Cie elah..). Kebun Raya Bogor menjadi seperti oase di tengah kota Bogor ini.

Kami membayar tiket masuk sebesar 15 ribu per orang sebagai bagian dari keikutsertaan dalam konservasi flora yang ada di Kebun Raya Bogor. Kami menikmati perjalananan di sepanjang kebun raya yang luas dan asri banget itu. Michael sempat ingin mengajak kami masuk ke kuburan Belanda yang ada di dalam sana. Tapi aku dan Rachel enggan untuk masuk, karena jalanannya sepi dan gak ada orang juga disana. Pas di dalam kebun rayanya, eh aku ngeliat lagi pasangan bule yang tadi. Hmm.. sepertinya kita berjodoh, haha..

 Bangunan inilah yang menyambut kami saat memasuki ke kebun raya

 Di depan istana Bogor

 Teratai yang cantik ini tak pelak menjadi objek foto macro ku

 Tulip putih ini juga pastinya menjadi sasaran fotografiku

Flower everywhere..

Taman-taman disana begitu indah dan asri. Satu yang masih harus menjadi perhatian pihak kebun raya dan pastinya pengunjung. Masih ada aja orang-orang yang gak bertanggung jawab, yang mengotori tempat ini dengan membuang sampah sembarangan. Aku melihat sampah botol mizone mengambang di danau cantik yang kami lewati tadi. Begitu pula ulah tangan iseng yang mencoret-coret keindahan bangunan taman disana. Kalau itu semua bisa dirawat, dan pengunjung bisa lebih sadar diri untuk ikut memelihara kebersihan kebun raya, then it will be perfect! Saranku untuk pihak kebun raya adalah agar memperbanyak tong-tong sampah yang ada di dalam area kebun raya, agar pengunjung yang ingin membuang sampah, bisa langsung membuang pada tempatnya.

 Keindahan Taman Teijsmann

Atas: Sampah yang mengotori danau di Kebun Raya Bogor
Bawah: Coretan-coretan yang tidak pada tempatnya

Disana aku juga sempat berandai-andai, kalau saja aku bisa punya halaman rumah yang seluas ini, bisa dibayangkan rumahnya sebesar apa ya dan kalo mau sampe ke rumahnya mesti jalan jauh dulu dong, hahaha... Padahal taunya rumahnya mah kecil, cuma di pohon bambu doang, hahaha.. Kami juga sempat penasaran untuk melihat bunga bangkai yang legendaris itu. Tapi sayangnya bunganya sedang tidak mekar, lagi layu ajah. Mungkin memang hari itu bukan momentnya ia untuk mekar dan menunjukkan keanggunannya. Kami juga sempat berfoto-foto di taman Meksiko yang dipenuhi oleh tanaman kaktus khas padang gurun Meksiko. Ada juga jembatan merah mini yang terletak tidak jauh dari taman Meksiko. Selanjutnya kami berputar-putar mencari jembatan merah alias jembatan gantung yang terkenal itu.

 Welcome to Meksiko Park!

 Rachel beraksi

Nita juga gak mau kalah, hehe..

Beberapa flora yang dilestarikan di Taman Meksiko

 Keseruan bermain di Taman Meksiko
I like the Sombrero man!

 Jembatan merah mini yang terletak tak jauh dari Taman Meksiko

 Cerita dimulai dari foto kiri atas, lalu berputar searah jarum jam.
1. Michael sedang memikirkan dimana jembatan gantung berada.
2. Mari kita menyatukan kekuatan untuk menemukannya. Semangat!!
3. Michael dan Lina menerabas sisi hutan demi menemukan petunjuk.
4. Akhirnya kami menemukan PETA yang akan mengarahkan kami ke jembatan yang kami cari.
Horee... Tamat!

Selfie

Setelah berkeliling menikmati hutan yang lebat, akhirnya kami menemukan juga jembatan gantung itu. Lina lumayan takut ketika berjalan di tengah-tengah jembatan merah itu. Kalo setiap teringat ekspresinya saat itu, aku jadi agak geli juga, hehe.. Di sana aku pun menemukan jembatan Surya Lembayung yang merupakan bentuk kepedulian dari Indofood terhadap infrastruktur di Kebun Raya Bogor. Di jembatan itu aku tiba-tiba teringat akan film Thailand, Dear Galileo. Katanya menurut teori Galileo, apabila kita menjatuhkan material yang sama dari ketinggian yang sama, walaupun beratnya berbeda tapi akan tetap jatuh di saat yang bersamaan. Kalau kita beruntung, angin tidak akan ikut meniupnya sehingga benda tersebut akan tetap jatuh di waktu bersamaan. Aku mencoba mencari batu di sekitar jembatan. Akhirnya ketemu juga batu yang lumayan besar. Walaupun ukuran batunya agak lebih besar punya aku daripada punya Rachel, tapi kami tetap akan mencoba keberuntungan kami (ingat teori Galileo). Kami masing-masing membuat sebuah permohonan kepada Tuhan. Kalau batunya jatuh ke dalam air dalam waktu bersamaan berarti impian kami akan terwujud. Aku jadi deg-degan dan kemudian di hitungan ke 3, aku dan Rachel sama-sama melepaskan batu yang kami pegang. Huahh, ternyata batu yang kami pegang benar-benar jatuh ke dalam sungai di waktu yang bersamaan. Rachel begitu senang, begitu juga aku. Semoga harapan kita bedua benar-benar didengar dan diwujudkan oleh sang Khalik. Amin.

 Di jembatan merah yang kondang itu

Jembatan Surya Lembayung beserta sungai yang menjadi saksi permohonan kami

Atas: Salah satu scene yang diambil dari film Dear Galileo
Bawah: Kami pun melakukan hal yang sama seperti di dalam adegan film tersebut
Dan ternyata berhasil, kedua batu tersebut jatuh bersamaan lho! :D

Di kebun raya aku banyak sekali melihat turis asing. Dan tempatnya memang keren sekali. Tidak salah kalau banyak bule yang tertarik untuk mengunjunginya. Ini merupakan pesona Indonesia yang mesti terus dijaga dan dipromosikan. Aku jadi teringat dengan kebun raya Singapura yang pernah aku datangi. Dengan berani kukatakan, tempat ini tidak kalah keren sama yang di Singapur. Kebun Raya Bogor adalah hutan asri di jantung kota yang membentang luas dan begitu menentramkan hati. Kubayangkan, kebun raya ini asik banget pastinya ya kalau buat lari pagi.. Dalam lubuk hati, aku ingin kembali lagi mengunjunginya suatu hari nanti.

 Hutan yang asri dan hijau
Love it so much.. ^^

 Kiri: Gambar Taman Sudjana Kassan yang terlihat di papan profile
Kanan: Taman Sudjana Kassan dalam bidikan lensa kameraku, begitu indah...

Saat kami sedang haus karena lelah mengelilingi taman, kami pun menemukan keran air minum ini.
Thanks God! ^^

Di hampir akhir perjalanan, kami menemukan taman yang begitu luas dan hijau membentang. Banyak dari pengunjung yang sekedar tidur-tiduran di taman untuk menikmati sore yang cerah itu. Michael yang kreatif itu pun mengeluarkan idenya kembali. Karena disana banyak bule, gimana kalau kita minta fotoin berempat sama bule itu. Memang dari tadi itu kami belum ada foto bareng-barengnya. Dan ini pun bisa sekalian melatih keberanian dan kemampuan bicara bahasa Inggris kami. Kami memilih seorang wanita yang sedang duduk sendirian di tengah taman, sedang asyik membaca buku. Madam itu berwajah cantik, dan ia sangat baik hati. Awalnya aku merasa kalau ia sempat merasa risih dengan kedatanganku yang minta tolong, tapi karena kami menyapanya dengan sopan, ia pun mau menolong kami. Kami diambilkan gambar sampai 2 kali jepretan. Ia pun tersenyum saat mengambil foto kami. Kami semua tanpa dikasih aba-aba, serempak mengancungkan jari berbentuk V alias peace. Dan setelahnya kami mengucapkan terima kasih kepada madam itu dan ia pun mengucapkan salam perpisahan. Kata Lina, ternyata pas kami difoto sama madamnya tadi, seorang wanita di belakang kami sepertinya ikut membidik kami dalam jepretannya bersama dengan madamnya juga. Xixixi, kalau memang beneran, jadi enak..

 Taman yang cantik untuk bersantai bersama keluarga, pasangan atau sahabat tersayang

 Sukaaaaa....

Thanks Mam, for helping us take this beautiful picture.

Di jalan pulang menuju pintu keluar area kebun raya, lagi-lagi pasangan bule yang tadi kulihat, lewat lagi di hadapanku. Huahhh.. Udah lebih dari 3 kali, mestinya udah dapet piring cantik nih aku. Hahaha,,

Dan kami pun keluar dari area kebun raya sekitar pukul setengah 5 sore. Kami kembali ke stasiun Bogor dan kami masing-masing membeli tiket pulang ke kota tujuan kami. Rachel dan adik-adik turun di depok, sementara aku turun di Bekasi. Di dalam kereta, aku pun menepuk jidatku. Sepasang bule yang dari tadi aku lihat sampai berkali-kali, kembali terlihat duduk di seberang kursi kami. Huahh.. Beneran jodoh sama mereka ni hari, hehe.. Mereka pun sepertinya menyadari keberadaan kami, karena mereka sempat melirik kearahku. Hujan turun dengan deras dalam perjalanan pulang kami dari Bogor di sore menjelang malam itu. Apalagi saat aku menunggu di stasiun Manggarai, hujan turun begitu lebat. Aku pun tidak membawa jaket. Brrrrrr.... Uuaaademeee, Rekkkk! XD

Cheers,

Minggu, 06 Juli 2014

Breathing Fresh Air


I love running. Dan karena sudah sekian minggu saya tidak lari, jadi Minggu pagi ini saya memutuskan untuk lari lagi. Saya biasanya lari pagi di kompleks perumahan Gramapuri yang terletak tidak jauh dari komplek rumah saya. Pagi itu saya menggunakan hari libur saya untuk bangun pagi-pagi dan mengikat tali sepatu kets saya. Sekalian jalan ke pasar tradisionalnya juga setelah lari. Jam 6 pagi saya keluar rumah dengan semangat.

Dalam perjalanan menuju kesana, saya baru teringat satu hal yang membuat saya tercegat. Ini kan bulan puasa, OMG! Siapa yang mau lari pagi-pagi di bulan puasa. Ga bakal ada orang jualan makanan dan minuman seperti biasanya juga. Huaahh.. But for just walking around and breathing the fresh air, I think that will be okay.

 Sepi sekali.
Tidak ada orang lari. Apalagi jual makanan. :p

Saya sampai juga akhirnya di tempat biasanya banyak orang lari pagi. Dan benar saja, disana sepi sekali. Hanya terlihat beberapa gerombolan anak-anak yang sedang bermain disana. Ada juga segelintir orang yang bersepeda. Tapi yang lari sama sekali tidak terlihat. Akhirnya saya putuskan untuk langsung menuju pasar tradisional yang ada di dekat sana untuk belanja tahu pong pesenan mama. Pasarnya lumayan ramai, dan saya pun menemukan pedagang tahu disana. Setelah selesai beli tahu, saya pun kembali pulang ke rumah. Di jalan pulang, saya menemukan anak-anak yang sedang main petak umpet dengan ceria. Deuuh, jadi inget masa kecil.. ^^

Tahu Pong

Mengambil nilai positif dari kejadian ini, saya jadi dapat ide. Kurasa next time, pilihan bersepeda pagi hari di 
saat bulan puasa akan terasa lebih pas ya. :-)


Cheers,

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...