Minggu, 14 Desember 2014

Doraemon “Stand By Me” at Blitz Megaplex, Bekasi Cyber Park

Ending Doraemon "Stand By Me" yang berjudul Himawari No Yakusoku

Rabu, 10 November 2014 yang lalu, aku dan kawan-kawanku dari kantor sebelumnya, kembali bertemu untuk nonton bareng film Doraemon yang berjudul Stand By Me. Film ini tayang perdana di Blitz BCP Bekasi. Aku pun turut excited karena bisa ketemu dengan temen-temen lagi. Aku keluar dari kantor sekitar pukul 4, kemudian langsung menuju Bekasi. Aku mampir dulu di kantor lama untuk berkumpul dengan Mba Asih dan Siti. Kemudian dari sana, kami langsung menuju BCP untuk bertemu dengan Mas Yogi juga. Sebelum masuk ke Blitznya, kami membeli minuman dan cemilan dulu di supermarket di lantai dasar. Setiba di dalam Blitz, tidak aku sangka bioskop sudah penuh sesak dengan pengunjung. Kami pun sampai kesulitan untuk berjalan saking sesaknya. Aku benar-benar baru mengalami Blitz BCP yang sesesak ini. Aku tidak menyangka antusiasme orang Bekasi terhadap film Doraemon sebesar ini. Mungkin karena film ini tayang perdana di Bekasi, dimana hanya diputar di bioskop Blitz saja. Ditambah menurut kabar burung, ini adalah film terakhir Doraemon. Jadilah pengunjung berbondong-bondong antusias ingin menonton film yang kartunnya sudah melegenda ini. Temanku yang sudah berusaha untuk mem-booking tiketnya sejak siang, akhirnya bisa mendapat tiketnya untuk 4 orang untuk yang jam setengah 7, walaupun letak duduknya harus terpisah. Tapi tidak apalah, yang penting bisa nonton kan. Hanya ada 2 bangku yang letaknya berjejer. Aku yang gak mau nonton sendirian ini, memilih bangku yang bisa sebelahan sama Mba Asih. Pintu teater pun belum dibuka, tapi sudah begitu banyak orang yang menunggu. Apalagi antrian tiketnya, beeuhh.. Penuh banget, dan itu belum tentu juga masih ada seat yang available. Memang untuk hari itu, jam pemutaran film terakhir dibuka hingga pukul 11 malam. Jadi, yang belum bisa dapet jam setengah 7, bisa nonton untuk yang jam berikutnya. Tapi sekali lagi, aku beruntung banget bisa dapet yang jam setengah 7. Yukata ne...

Pintu studio 1 pun dibuka, dan kami menunggu sesaaat sampai rombongan pengunjung yang lain masuk lebih dulu.  Kemudian kami pun masuk dan mencari seat masing-masing. Aku dan Mba Asih duduk di bangku A yang paling atas. Aku pikir kami akan duduk sebelahan, tapi ternyata bangku kami terlongkap 3 seat. Yah, aku pun jadi mengungkapkan rasa kecewaku karena tidak bisa menonton sebelahan, dan mesti nonton sendiri. Tapi tidak disangka, hari itu aku sungguh beruntung. Mungkin, karena pengunjung yang duduk diantara seat kami mendengar celotehku dan mereka adalah pengunjung yang baik hati, maka mereka mempersilahkan aku untuk bertukar kursi. Kebetulan sekali, bangku yang di sebelah Mba Asih yang masih kosong, juga akan ditempati oleh teman mereka sendiri. Jadi, kami bisa saling bertukar posisi. "Yey, akhirnya kita bisa sebelahan Mba..!" Aku pun mengucapkan terima kasih kepada penonton tersebut. Kami pun segera akan menikmati film Doraemon. Aku sempat mendengar kalau mau nonton film ini kayanya mesti siapin tisu, tapi tak kusangka memang ternyata aku butuh tisu pada akhirnya. Hehe.. Film ini mengalir dan mencapai titik klimaks saat Doraemon menangis karena menyadari waktunya tidak akan lama lagi untuk bisa bersama dengan Nobita. Aku pun tidak bisa membendung air mata. Tau-tau mengalir saja dengan sendirinya. Kudengar juga isakan para penonton di dalam seisi bioskop saat itu. Cerita ini memang mengharukan, lebih dari yang kukira. Di endingnya pun didukung dengan soundtrack yang indah, dan membuatku familiar dengan suara penyanyinya. Aku merasa sangat puas dengan film yang kutonton hari itu. Film Doraemon "Stand By Me" ini aku rekomendasikan untuk ditonton deh pokoknya. 

Kelar nonton film ini pun, aku merasa bahwa film ini dibuat bukan hanya dengan kreatifitas, tapi juga dengan perasaan. Karena disaat berkarya berpadu dengan kesenangan, maka hanya ada rasa senang yang tertinggal di perasaan yang menikmati karya tersebut. Film yang dibuat dengan hati, pasti akan menyentuh hati penontonnya. Perasaan gembira dan sepenuh hati ketika membuat film inilah yang kurasakan ketika menikmati film ini. Sugoi ne...

Inilah ceritaku tentang nonton perdana film Doraemon di Blitz bareng teman-teman. Selasa depan rencananya kita akan nonton lagi film berjudul Supernova yang diangkat dari novel Dewi Lestari. Semoga yang ikut bisa lebih banyak, jadi lebih rame, dan bisa dapet bangkunya jejeran semua ya. Amin.


Oya, mengenai Ost ending dari Doraemon ini, akhirnya setelah searching di google, baru kutau kalau penyanyinya itu si Motohiro Hata. Aku tau dia dari pv musik Jepang yang dikoleksi adikku. Suaranya yang lembut dan khas itu, cocok sekali untuk menutup film ini dengan manis. Ditambah alunan gitar akustik dan liriknya yang dalem, membuat film ini semakin mengharukan. Motohira Hata juga sempat mengisi ost anime Naruto lho. Dan doi kalo diliat-liat kaya mirip Bam Samsons ya, hehe.. 


Bekerja bukan hanya dengan kepala, tetapi dengan hati..
-Jerry Mc Guire


Love,

Minggu, 07 Desember 2014

Screening Festival Sinema Perancis 2014 di Kineforum

Sumber: ifi-id.com

Sabtu, 06 Desember 2014 aku dan Rachel serta Lina pergi mengunjungi Taman Ismail Marzuki di Cikini. Sebenarnya hari itu aku ingin sekali bisa ikut nonton TEDx Jakarta yang diadakan di Tzu Chi International Aula di Pantai Indah Kapuk. Tapi sayangnya aku masih belum beruntung untuk mendapatkan tiketnya yang sistemnya dipilih secara random. Padahal acaranya keren banget, penuh orang-orang yang mengsinpirasi. Cuma setahun sekali lagi, hemm.. Dan tahun ini yang bikin aku pengen banget dateng selain acaranya, adalah venuenya yang berbeda. Aku pernah melihat bangunan sekolah Tzu Chi di drama-drama yang diputar di DAAI Tv. Tapi pas searching foto bangunannya di google, ternyata bangunannya yg ada di PIK itu ya mirip-mirip sama yang di drama DAAI Tv. Megah banget dan artistik. Serasa berada di Cina, hehe.. Kalian searching aja kalau penasaran ya.

Okay, kembali ke Festival Sinema Perancis. Aku datang ke acara ini karena memang seneng dengan screening film-film yang unik dan gratis pastinya. Setelah janjian dengan Rachel dan Lina, aku berangkat dari rumah pukul 9 pagi. Sampai di stasiun Cikini sekitar pukul 11 kurang 15 menit. Di  stasiun sempat berkenalan dengan kawan baru yang hendak pergi ke Kota saat itu. Setelah sampai di Cikini, aku sempat menunggu kawan-kawanku, sampai kemudian akhirnya Rachel dan Lina pun tiba. Kami melanjutkan perjalanan menuju TIM naik kopaja. Setelah tiba di TIM, masih pukul setengah 12 siang. Screening berlangsung dari sekitar jam setengah 3 sore. Karena itu, aku mengajak mereka nonton planetarium aja dulu. Terhitung sudah 3 kali aku menonton acara tersebut, tapi tetap aja terkesima dibuatnya. Perjalanan menuju luar angkasa itu pun terasa amat singkat. Kami menyudahi perjalanan galaksi kami sekitar pukul 2 siang. Kemudian menuju ke Kineforum, tempat diadakannya festival Sinema Prancis. Festival tersebut terbagi di dua tempat. Untuk film regulernya, diadakan di XXI dengan HTM sebesar 30 ribu. Sementara untuk film khusus kartunnya diadakan di Kineforum di TIM ini. Dan untuk yang di Kineforum ini tidak dipungut biaya. I like it, hehe..

Setelah searching di google, di Kineforum sendiri memang memutar film-film pilihan setiap harinya dan kita bisa menontonnya secara cuma-cuma. Jadi, memang disini bisa jadi oase berkumpulnya para penikmat film. Dan ketika kami cari-cari tempatnya, lokasinya ternyata berada di belakang deretan gedung. Jadi, kalau kalian ingin kesini suatu hari, ini dia petunjuknya. Kalian tinggal jalan lurus aja dari gerbang, kemudian belok ke kiri sampai mentok terus jalan deh ke arah belakang. Di situ kineforum berada. Nah gara-gara ke kineforum juga, aku jadi tau kalau Institut Kesenian Jakarta berada persis di belakang TIM ini. Udik ya, hehe.. Melihat para pengunjung yang sedang menunggu di teras kineforum, kami menduga mereka adalah para mahasiswa. Mungkin juga mahasiswa IKJ. Melihat style salah seorang mahasiswinya yang keluar dari kampus tersebut, jadi mencuri perhatianku. Style pakaiannya unik dan aku suka. Kaya ngeliat style orang jepang yang mengisi web tokyofashion. Ya, walaupun gak ekstrim banget sih. Tapi untuk style ke kampus, itu kreatif menurutku. Berani tampil beda dan unik itu keren lho.

Setelah kami registrasi untuk nonton film yang jam 2 lewat 15 menit, kami mengisi perut dulu. Di dalam area TIM situ, di pinggir-pinggirnya, banyak penjual makanan. Aku kira bakal mahal-mahal, tapi ternyata tidak, kawan. Asumsiku karena berada di dekat kampus, makanya harga makanan yang dijual juga pas untuk dompet mahasiswa. Atau bisa juga pemilik kedainya adalah salah satu mahasiswa disana, bisa saja kan. Kami makan dengan hati senang, perut kenyang dan dompet pun aman. Setelah itu, kami kembali ke Kineforum. Dan saat itu film baru dimulai. Kami mengisi seat yang ada saja, karena masuknya juga sudah agak telat. Kineforum hanya berisikan mungkin sekitar 40 seat. Jadi semacam bioskop mini, tapi nyaman banget. Bangkunya enak dan full AC, kaya di bioskop reguler. Kami menikmati film pendek kartun dari mulai genre anak-anak sampai ada genre dewasanya. Dari mulai film anak yang lucu dan bikin ketawa, film dewasa yang dibumbui dengan cinta berbau adegan 17+, sampai film yang ga ngerti maksudnya apa dan bikin ngantuk-ngantuk. Apapun yang diputar, aku jadi berpikir bahwa film adalah refleksi dari kehidupan sehari-hari yang ada di negera tersebut. Jadi, aku seperti melihat Perancis dari sudut film kartunnya. Bahwa disana cinta digambarkan layaknya bara api yang menyala-nyala, serta kreatifitas yang tercermin dari goresan-goresan tangan nan lembut. Jalan cerita yang sederhana tapi sebenernya ada pesan-pesan yang dalam yang ingin disampaikan lewat film tersebut. Kami menikmati film-film pendek tersebut hingga pukul 5 sore. Setelah filmnya selesai, kami segera keluar ruangan dan berfoto-foto ria di depan banner festival Film Perancis. Aku pun baru sadar kalau selama kami nonton tadi ternyata di luar itu sedang turun hujan. Ah, untung saja aktivitas kami seharian ini berada di dalam ruangan, jadi aman gak perlu basah-basahan. 




Setelah selesai dari situ, kami pun pulang menuju stasiun Cikini. Ada perasaan aneh di dalam hati. Ini jalan-jalan berasa kentang alias nanggung. Aku pun tidak bisa menyebut ini sebagai jalan-jalan, karena seharian yang kita lakukan cuma nonton. Jadi hari ini mungkin judulnya kami ganti, bukan jalan-jalan, tapi duduk-duduk, hehe.. Kami menghabiskan sisa hari yang ada akhirnya dengan makan es krim di Mc D yang ada di depan stasiun Cikini. Kami mengobrol kesana kemari, dari mulai yang serius seperti pandangan hidup sampai bahan bully, yang saat itu korbannya adalah aku. Aku dibilang jodoh dengan Raditya Dika, karena kami sama-sama cocok. Sama-sama jones alias joblo ngenes, kata mereka, haha.. Aku bahkan baru tau kalo Radit itu jomblo. Soalnya ga terlalu ngikutin juga sih. Yah, pokoknya itulah bumbu-bumbu obrolan yang bikin mereka jadi tertawa puas dan aku cuma miris, hix hix..

Setelah puas makan ngobrol-ngobrol sambil makan es krim, dan hujan pun reda, kami segera pulang. Dari stasiun kami lanjut ke tempat masing-masing. Mereka turun di stasiun untuk Manggarai untuk transit, sementara aku meneruskan perjalanan menuju Bekasi. Dari kegiatanku di hari itu, memberiku hal-hal baru, seperti kenalan baru, inspirasi fashion yang unik dan menarik, serta pastinya ide postingan yang baru. Pemikiran out of the box yang tidak takut dalam bertindak, apapun resikonya. Berkarya karena menikmati jadi diri sendiri.


Love,

Sabtu, 29 November 2014

Jalan-jalan Hemat Ke Ocean Dream Ancol


Minggu, 16 November 2014 lalu, aku dan Riny bertualang ke Ocean Dream Ancol. Aku sudah lama ingin kesana, menonton teater 4D nya dan sekalian menyaksikan atraksi hewan yang lucu-lucu. Setelah hunting tiketnya di Disdus, aku beruntung bisa mendapatkan harga yang lumayan miring. Aku mendapat harga tiket promo sebesar 49 ribu, yang bisa digunakan baik di hari biasa maupun weekend. Aku kesana naik bis Trans Jakarta. Ini pertama kalinya aku naik bis TJ ke Ancol. Dan pengalaman pergi kesana hari itu begitu berkesan. Dari stasiun Bekasi aku naik kereta menuju stasiun Jatinegara dan membayar sebesar 2500 rupiah saja. Kemudian dilanjut naik bis TJ dari Halte Jatinegara menuju Kampung Melayu yang berjarak hanya satu halte saja, untuk transit. Dari Kampung Melayu langsung naik bis TJ yang menuju halte terakhir yang merupakan tujuanku yaitu halte Ancol. Perjalanan naik bis TJ ini membayar hanya sebesar 3500 rupiah. Jadi, kalau ditotal dari stasiun Bekasi menuju Ancol hanya mengeluarkan kocek sebesar 6000 rupiah saja. Murah kan!

Aku dan Riny bertemu di halte Ancol. Setelah bertemu kangen, aku dan Riny langsung melanjutkan perjalanan menuju wahana Ocean Dream. Kami naik bis wara-wiri. Fasilitas yang disediakan oleh Ancol ini akan membawa para penunjung menuju wahana-wahana yang mereka inginkan, gratis. Kami naik bis wara wiri rute Barat. Setelah bertanya-tanya, akhirnya kami sampai juga di Ocean Dream. Setelah itu, kami makan siang dulu dengan mie yang dibawa oleh kawanku, Riny. Mie nya enyaaakkk. Tengkyu ya Rin! Setelah perut kenyang, barulah kami memulai perjalanan. Sekitar pukul 3 sore, kami mengunjungi teater 4 Dimensi untuk menonton film berjudul “The Lost World”. Setelah puas nonton, kami lanjut mengisi waktu dengan sebuah permainan yang bernama ubur-ubur. Ubur-ubur itu seperti ontang-anting tapi versi mini, bisa buat anak-anak gitu. Awalnya aku takut, karena emang takut aja main yang gitu-gituan. Tapi Riny berhasil memberanikanku untuk mencoba permainan tersebut. Pas main, ya tetep takut. Tapi pas udahan, ya ternyata ga se-ngeri yang dibayangin sih. Hehehe.. Selesai main ubur-ubur, aku dan Riny lanjut menonton underwater theater, yang berjudul ”Lumba-Lumba dan Putri Duyung”. Aksi lumba-lumba yang lucu dan para putri duyung yang piawai menari di dalam air membuatku terkesan. Putri duyungnya mengenakan pakaian yang cantik, dan dengan gemulai berakting dan beratraksi di dalam akuarium. Anak-anak pun senang melihatnya. Selesai dari sana, kami lanjut nonton teater 4D lagi. Kali ini film SpongeBob dkk yang diputar. Kami seperti diajak mereka masuk dan bertualang bersama di Bikini Bottom. Petualangan menyelamatkan ubur-ubur dari perangkap yang dipasang oleh Plankton itu, terasa amat singkat. Tau-tau filmnya udah abis aja. Hix..

Welcome to Cinema 4D, Ocean Dream Ancol

Daftar film yang diputar pada hari itu

Di dalam studio sinema 4D

Selfi dulu

Riny dan aku mencoba permainan bernama Ubur-Ubur

Setelah itu, kami lanjut nonton atraksi singa laut. Singa lautnya ada yang bernama Robert Wakiman dan Munaroh. Mereka sangat pandai dan lucu sekali. Robert yang kerap hobi melet-melet itu, suka bermanja-manjaan dengan pelatihnya. Dia sangat menghibur penonton dengan tingkahnya yang lucu. Munaroh dan temannya yang satu lagi juga kompak dan lucu. Para pelatih mereka begitu pengertian dan sabar, hal tersebut membuat show itu berjalan sukses. Super salut buat pelatih-pelatih hewan itu. Karena aku tau bahwa diperlukan passion dan kecintaan yang besar terhadap hewan-hewan tersebut agar bisa melatih mereka sehingga bisa seperti itu. Aku benar-benar dibuat tertawa lepas melihat para singa laut itu beraksi. Ini adalah edukasi yang cocok dan bagus untuk anak-anak. Setelah selesai nonton Robert cs, kami lanjut menonton atraksi lumba-lumba. Yang ini juga gak kalah seru. Lumba-lumba itu sangat pintar, sehingga bisa melakukan apa yang diinstruksikan oleh pelatihnya. Mereka bisa menjawab operasi bilangan perkalian yang diajukan oleh penonton dengan tepat. Wah, mantaplah! Dan banyak anak-anak yang ingin mendekat untuk menyentuh si lumba-lumba yang unyu itu. Termasuk aku. Hehehe..

Akhirnya dalam sebuah kesempatan, di akhir show, aku berhasil mendapatkan ciuman manis dari si lumba-lumba. Ureshi!!!

Robert Wakiman beraksi dengan lincah

Si Robert malu-malu nih.. Apa malu-maluin ya, hahaha...

Robert dengan sang pelatih sedang bermanja-manjaan
# Jujurlah sayang aku tak mengapa..
# Biar semua jelas telah berbeda..
La.. la.. la..

Si lumba-lumba..
Yap.. Yap..

Penonton yang paling antusias, diberi reward sebuah kecupan manja oleh lumba-lumba

Anak-anak sangat ingin menyentuh lumba-lumba yang menggemaskan ini

Riny dan lumba-lumba

Senangnya bisa dicium lumba-lumba pertama kali

Ocean Dream, sayonara..

Pokoknya pengalaman ke Ocean Dream kemarin, selain hemat, juga penuh kesan yang tidak akan terlupakan. Kami pulang naik bis wara-wiri lagi menuju halte bis TJ. Tapi sayangnya kami turun di halte yang salah. Kami menunggu sebentar, kemudian menyambung bis wara-wiri lagi menuju halte bis TJ. Sore menjelang malam itu, halte Ancol sudah padat oleh pengunjung. Kami naik bis menuju halte stasiun Kota. Riny melanjutkan perjalanan naik bis TJ lagi, sementara aku langsung pulang naik kereta dari Kota yang menuju Bekasi. Di sinilah kami menyudahi petualangan kami dan berpisah satu sama lain. Kapan-kapan maen lagi ya Rin.. Can’t wait for the next journey!



Cheers,



Sabtu, 15 November 2014

Be Different!

Gambar-gambar ini diambil ketika saya dan mama berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer yang ada di kebun binatang Ragunan, Jakarta pada hari Minggu kemarin. Pusat Primata ini begitu teduh, dan ada jembatan canopy-nya. Disini aku merasa paling nyaman untuk berjalan-jalan, karena di sekitar ragunannya sendiri saat itu begtu hiruk pikuk dengan manusia.

Gorilla-gorilla ini berbeda. Mereka di cat berwarna-warni dan unik jadinya. ^^ 





Aku dan Mama berfoto bersama gorilla-gorilla anti-mainstream
:D


Love,
Nita 

Music, Math, Exploring

Music is in my soul and give me happiness.
Math gives me spirit to teach and love children.
Exploring new places, new food, new things makes me always excited.
All together in my writing.


I just need to be focus on doing what I love. Wasting my time in what I enjoy the most. Where the creativity, even it is not so good, can comes up with free. Do the thing that even when I failed, I always rise up and then try again. Never ever give up.

 
Let's learn, share and create together..


Love,

Jumat, 07 November 2014

Rumus Belajar Ala Einstein

Taukah kalian rumus belajar yang digunakan oleh Einstein untuk mengajarkan anaknya ilmu pengetahuan?

Ia mengatakan bahwa:

BELAJAR = BERMAIN

          dan

BERMAIN = BELAJAR


Selain itu, ia juga mengatakan bahwa:

MENGHAPAL ITU BUKAN BELAJAR

dan BELAJAR ITU BUKAN MENGHAPAL


Tapi anehnya rumus yang dianut oleh sekolah jaman sekarang justru kebalikannya.

“Kalau bermain itu bukan belajar..
Dan kalau belajar itu ga boleh sambil bermain..”

“Menghapal itu ya belajar..
Jadi, kalau belajar ya harus menghapal..”

Jadi wajar bukan kalau pendidikan kita baru bisa melahirkan generasi yang sebatas meniru, dan  bukan berinovasi.

Jadi, selain belajar di ruang kelas, belajar dari segala sesuatu yang ada di sekitar kita, yang terjadi di lingkungan dan alam ini juga amat penting lho kawan. (Diserap dari audio book ayah Edi)


Learn is about trial and error.
-Yuanita Handoko, November 2014


Love,
Nita

Pecahkan Saja Persamaannya

Dalam pekerjaan kantor sehari-hari, sering saya dihadapkan harus me-manajemen waktu agar pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu se-efektif mungkin. Yapp, efektif. Kata efektif ini juga bisa dikaitkan dengan cara yang digunakan anak didik kita dalam mengerjakan soal ujian matematika pilihan ganda. Dimana jumlah soalnya begitu banyak dan waktu yang diberikan hanya satu setengah sampai dua jam. Tentu saja langkah pertama yang mesti diambil adalah mengerjakan soal yang kita anggap paling gampang terlebih dahulu, yang tidak memerlukan waktu lama dalam mengerjakannya. Proses scanning soal ini amat penting, mengingat waktu yang diberikan amat terbatas (perhitungan rata-ratanya hanya diberikan waktu 3 menit per soal). Kalau kita mengerjakannya harus urut nomor dan kebetulan mentok di nomor-nomor awal, maka hal itu akan menjadi pemborosan waktu alias tidak efektif. Sementara kalau kita segera beralih ke soal yang lebih mudah dikerjakan, maka beberapa soal mungkin dapat kita jawab dengan benar. Waktu yang terlalu lama hanya untuk memecahkan satu soal, bisa digunakan untuk memecahkan 3 sampai 4 soal. Nah, kali ini saya akan coba memberikan metode efektif untuk mengerjakan soal matematika tentang mencari akar dari sebuah persamaan.

Contoh:

Carilah akar-akar persamaan berikut:
x2+2x-15=0

Soal ini bisa dijawab dengan banyak cara, dari mulai memfaktorkannya sampai rumus andalan kalau sudah mentok, yaitu rumus abc.

Atau kalo rumus abc juga lupa, maka rumus coba-coba masukin jawaban dari a sampai d, menjadi jurus terakhir ya. hehehe..

Nah, saya akan coba memberikan alternatif cara agar bisa mengerjakan soal ini dengan lebih cepat. Tapi sebelumnya, saya ingin menyampaikan bahwa cara ini hanya bisa digunakan untuk persamaan dengan syarat a=1.  Atau sederhananya itu x2 nya harus polos alias tidak ada konstanta apapun didepannya, semisal 2x2 , -3x2 , atau -x2 .

Kembali ke soal diatas,

 x2+2x-15=0   =>  ax2+bx+c=0
  
Ada 3 langkah sederhana dalam mencari akar persamaan tersebut:

1) i x j = c
    Maksudnya, cari dua bilangan yang jika dikali menghasilkan -15

2) i + j = b
    Maksudnya, dan jika dua bilangan tersebut ditambah menghasilkan 2.

Maka kita cari dulu berapa bilangan yang jika dikali menghasilkan -15.

Untuk langkah pertama ini, dalam kasus angka yang berbeda, pilihan perkalian yang menghasilkan bilangan yang dimaksud bisa banyak. Kuncinya kita juga harus memikirkan agar jika ditambahkan hasilnya bisa sesuai (step kedua). Untuk melewati langkah pertama ini, insting kalian akan semakin terasah dengan semakin banyak berlatih

Nah, kembali ke soal semula. Kita cari dulu dua bilangan yang jika dikali menghasilkan -15. Untuk soal diatas pilihannya bisa dua:

-3 x 5 = -15 atau
 3 x -5 = -15

Nah, untuk mengetahui mana pilihan yang tepat, maka kita coba masuk ke langkah kedua.

Berapa dua bilangan yang jika ditambah menghasilkan 2

Maka, dari dua alternatif diatas, jawaban yang tepat adalah -3 dan 5 karena jika -3 + 5 = 2

Artinya:
-3 x 5 = -15
-3 + 5 = 2
maka i = -3 dan j = 5

Jika langkah ini sudah dilewati, maka hanya tinggal melewati langkah terakhir yang sangat mudah,

3) Kalikan kedua bilangan tersebut dengan -1

maka kita sudah bisa mendapatkan akar-akar persamaan tersebut yaitu:
x1 = 3 atau x2 = -5

Mudah bukan!

Untuk membuktikan jawaban tersebut benar, coba kalian pecahkan persamaan tersebut dengan metode yang kalian pelajari di sekolah.


Nah, sekarang bagaimana jika di soalnya, konstanta didepan x2 nya bukan 1 (a ≠ 1) atau x2 nya tidak polos.

Ya, caranya dibuat saja biar a = 1, dengan jalan membagi persamaan tersebut dengan konstanta yang berada di depan x2

Misal:

Pecahkan persamaan berikut: 
2x2 – 2x – 24 = 0

Maka, kita sederhanakan supaya 2x2 menjadi x2, dengan jalan membagi persamaan tersebut dengan konstanta yang berada di depan x2, yaitu 2.

 2x2 – 2x – 24 = 0
           2
=> x2 – x – 12 = 0

Jika sudah sederhana seperti ini, maka tinggal ikuti langkah sebelumnya.

 i x j = -12
 i + j = -1

1) Pilihannya bisa:
    -4 x 3 = -12 atau 4 x -3 = -12
2) Pilih yang -4 dan 3 karena -4 + 3 = -1
3) Kalikan dengan -1, maka jawaban soal diatas menjadi x1 = 4 atau x2 = -3

Lanjut berlatih lagi ya,

Pecahkan persamaan berikut:
-x2 + 8x - 15 = 0

Mari sederhanakan terlebih dahulu:
-x2 + 8x - 15 = 0
           -1
x2 – 8x + 15 = 0

1) -5 x (-3) = 15
2) -5 + (-3) = -8
3) maka akar-akar persamaannya, x1 = 5 atau x2 = 3

Berlatih sekali lagi yuk,

Pecahkan persamaan berikut:
-3x2 + 15x - 18 = 0

Pertama, sederhanakan persamaan tersebut:
-3x2+ 15x - 18 = 0
           -3
x2 – 5x + 6 = 0

1) -3 x (-2) = 6
2) -3 + (-2) = -5
3)  x1 = 3 atau x2 = 2

Kalau kalian sering berlatih, lama-lama soal jenis tersebut akan terasa semakin mudah dan bisa menjadi soal yang membantu untuk menambah skor dalam ujian yang kalian kerjakan.

Selamat berlatih! ^^


Love,
Nita

Selasa, 04 November 2014

Trip To Tidung Island


Tulisan ini adalah pendingan dari dua bulan yang lalu.
Akhirnya setelah proses menyortir foto dan edit, akhirnya aku menulis lagi.
Tanggal 6 – 7 September 2014, aku dan kawan-kawan dari kantor lama, kembali berkumpul.
Aku sudah merindukan saat-saat ini.
Aku dan kawan-kawan yang masih bekerja disana, ataupun yang sudah sama-sama berstatus ex, kembali bertemu dalam suatu trip yang amat kunantikan.
Kami merencanakan trip ini sudah dari sebulan sebelumnya, agar bisa menabung dulu.
Trip ke pulau Tidung di kep. Seribu  ini adalah yang pertama bagiku.
Dan aku sangat antusias akan liburan singkat ini.

Aku dan sebagian temanku ada yang sudah berkumpul semenjak hari Jumat, tanggal 6 Sept malam.
Pulang dari kantor, aku membersihkan diri kemudian langsung makan malam.
Berbekal tas yang sudah aku packing sehari sebelumnya, aku melancong pergi ke kantor lamaku sekitar jam 8 malam.
Disana aku dan kawan-kawanku bertemu.
Kami berencana akan berangkat subuh-subuh keesokan harinya.
Aku memutuskan untuk menginap di kantor sejak Jumat malamnya agar tidak repot berangkat besok subuhnya dan tidak ketinggalan.

Di kantor, aku sempat tidur sebentar, kemudian terbangun sekitar pukul setengah 1, karena kawan-kawan juga satu per satu sudah mulai datang.
Aku dan kawanku yang sudah memesan ayam dan bebek goreng, menikmati makanan untuk mengisi perut yang lapar di malam itu.
Setelah itu, akhirnya sekitar pukul 4 subuh, anggota trip Tidung pun sudah berkumpul semua.
Kami langsung berangkat menuju pelabuhan muara angke, yang juga tempat meeting point kami dengan tour guide kami.
Kami kesana naik bis yang sudah dicarter sebelumnya oleh kawanku.

Di dalam bis, aku mengantuk dan sempat melanjutkan tidurku.
Aku tiba-tiba dibangunkan kawanku, karena kita sudah tiba di muara angke.
Kami tiba disana sekitar pukul 5 pagi.
Beberapa kawanku ada yang pergi menunaikan ibadah sholat dulu.
Lalu kami menuju kapal yang akan membawa kami menuju pulau Tidung.
Di dalam kapal yang terisi banyak orang itu, aku dan kawanku menikmati camilan yang sudah disiapkan kawanku sebelumnya.
Kapal kami adalah kapal terakhir yang berangkat menuju pulau Tidung.
Entah kenapa begitu lama sekali.
Kapal kami akhirnya baru berangkat pukul 8 pagi.
Kami juga sempat berkenalan dengan tour guide kami sembari diberi briefing.
Di perjalanan yang memakan waktu lumayan lama itu, aku mengisi waktu dengan mengobrol, foto-foto dan akhirnya sempat tidur juga.

Akhirnya kami tiba juga di pulau Tidung sekitar pukul 11 siang.
Kami naik sepeda yang sudah disiapkan oleh pihak travel, menuju penginapan kami.
Letak penginapannya di tengah-tengah perkampungan, jadi lumayan agak jauh jaraknya dari bibir pantai.
Kami makan siang dan langsung siap-siap untuk snorkling.

Snorkling!
Hmm.. Aku aja baru kali ini mencoba renang di tengah laut.
Awalnya takut banget dan panik.
Tapi setelah dicoba terus, ternyata mengasikkan, malah bikin ketagihan.
Walaupun aku dibatasi penglihatan yang buram dan kemampuan renang yang pas-pas an, tapi aku tetap senang hari itu.
Kalau ada kesempatan snorkling lagi, maka aku ingin sekali menjajalnya lagi. :)

Kemudian kami kembali ke penginapan sebentar, trus lanjut lagi menikmati sunset di tepi pantai.
Jalur pasirnya agak sedikit menjebak, karena kadang-kadang membuat sepedaku ingin tergelincir.
Tapi ya tetep diasikin aja.
Pulang dari menikmati sunset, badan ini rasanya sangat lelah.
Karena untuk menuju kesananya harus melewati jalur pasir yang lumayan jauh.
Tapi kami banyak dapet foto-foto yang bagus selama disana.
Dan setelah membersihkan badan, kami lanjutkan kegiatan dengan makan malam dan barbeque-an.
Mas Tri, tour guide kami membawa gitarnya, dan mengajak kami bernyanyi bersama.
Gitar akustiknya itu keren, bodinya tipis kaya gitar listrik, dan suaranya jernih.
Aku dan kawan-kawanku yang bisa bermain gitar ikutan menjajal gitarnya mas Tri.
Enak banget dimainin.
Rasanya pengen dibawa pulang ajah, hahaha..

Besoknya aku sengaja bangun subuh, ingin melihat dan memotret sunrise disana.
Tapi sayangnya, aku tidak bisa menemukan spot didekat penginapan untuk menikmati sunrise.
Adanya lumayan jauh, yaitu di sekitar jembatan cinta yang bakal kami datangi nanti.
Kami sarapan, lalu aku menjajal gitarnya mas Tri sebentar pagi itu.

Kami kemudian menuju Jembatan Cinta, landmark dari pulau Tidung.
Jembatan itu menghubungkan pulau Tidung besar, tempat kami berada, menuju pulau Tidung kecil.
Pulau Tidung kecil adalah sebuah pulau yang digunakan sebagai area konservasi pohon bakau dan hutan lindung juga untuk kedepannya.
Kami menikmati pemandangan pantai yang begitu indah dan mengabadikannya lewat banyak jepretan foto.
Kawanku ada yang mencoba atraksi lompat dari jembatan menuju ke laut, dan ada juga yang mencoba permainan banana boat.
Kami menghabiskan waktu disitu sampai kira-kira pukul 11 siang.

Setelahnya, kami kembali ke penginapan untuk berkemas-kemas pulang.
Kapal kami berangkat membawa kami kembali menuju pelabuhan muara angke sekitar pukul 1 siang.
Kali ini kami duduk di dek bawah, berbeda dengan saat kami berangkat, yaitu di dek atas.
Jadi goncangannya sangat terasa, dan membuat kawanku ada yang jadi merasa agak mual.
Kami rata-rata menghabiskan waktu di kapal dengan tidur.
Karena faktor badan yang sudah lumayan lelah juga.
Kami tiba di pelabuhan muara angke sekitar pukul setengah 4 sore, dan tiba di Bekasi sekitar pukul 5 sore.

Rasanya aku ingin liburan ini tidak cepat berakhir dan Senin esok tidak cepat datang.
Terima kasih untuk semuanya, untuk perjalanan yang amat menyenangkan ini.

Aku sempat menulis beberapa rangkai kata lewat aplikasi note yang ada di hp ku, saat perjalanan pulang di dalam kapal.
Sebuah ungkapan perasaan yang ingin aku kidungkan, hanya belum menemukan nada yang pas.

*Kidung dari Tidung Part #1

Kau Allahku yang besar
Yang memenuhi semua yang aku butuhkan
Kau yang berkuasa mengubah air mata jadi sukacita
Mengubah ketakutan jadi keberanian
Dalam kuasaMu aku mau selalu bergantung
Di dalam segala lelahku, aku bersandar pada kekuatanMu
Dan kau yang sanggup ubah hidupku
Ubah hatiku
Menjadi yang seturut dengan kehendakMu
Menarik dan membimbingku dalam segala perkara
Kasihku Bapa, itulah sumber kekuatanku
Sumber harapanku
Sumber mazmurku..

*Kidung dari Tidung Part #2

Iman mengalahkan dunia
Ya, dengan iman aku bisa menaklukan dunia
Sebab Kau selalu besertaku
Memimpinku di dalam kebenaranMu
Membuatku bisa menaklukan setiap tantangan di depanku
RohMu yang menguatkan dan menopangku di saatku jatuh
Dalam genggaman tanganMu, hidupku kuserahkan
Kaulah hasrat di jiwaku
Yang membuatku selalu diliputi damai sejahtera
Dan ketenangan dalam melangkah
Ku yakin bersamaMu, aku akan melangkah lebih jauh
Dari apa yang bisa kubayangkan saat ini
Segala puji hanya bagiMu, Tuhanku..

#Tidung otw home, 070914


Dan inilah hasil jepretan dari beberapa lensa kamera, yang telah mengabadikan moment-moment berharga selama kami disana.

Suasana di dalam bis, saat meluncur menuju Muara Angke

Tiba di Muara Angke, sekitar pukul 5 subuh.

Sebelum kapal berangkat, foto-foto lagi..

Menanti

Lelap dibuai angin laut

Potret keindahan taman bawah air di Pulau Tidung, yang diambil saat snorkling.

Purple Star Fish
So beautiful!

Nyoba snorkling, ganbatte Nita..!!





Me and Sunset

Barbeque-an ikan, cumi dan sosis..
Yummy..

Sebelum berangkat menuju jembatan cinta, gitaran dulu ah..

Gowes to jembatan cinta

Here we are, Love Bridge..




Like this!

Beraksi di jembatan cinta

Moment of us..

(credit photo: spot-travel, Pak Dar, dan Lucky)
Makasih buat bidikan lensanya.
^0^


Love,
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...