Senin, 19 November 2012

Les Bahasa Inggris

Yups, sudah sebulan lebih aku menjalani kursus bahasa Inggris di salah satu tempat kursus di Bekasi.
Aku mengambil kelas conversation disana.
Banyak pelajaran yang aku terima disana.
Bukan hanya belajar bahasa Inggrisnya saja.
Tapi mengenai etika berkomunikasi dalam sosial juga.

Kemarin aku belajar mengenai Indirect Question.
*teng tong.. hal baru lagi bagiku

Jadi indirect Question itu contohnya seperti ini:
Direct : What time is it?
Indirect : Can you tell me what time it is?

Kalau kita bertanya dengan Indirect Question akan terdengar lebih sopan dan formal.
Kalimat depannya bisa menggunakan beberapa pilihan seperti:
  1. Can you tell me __________?
  2. Do you know ___________?
  3. Please tell me ___________ .

Example:

WH-Question
1. What time is it now?
    Do you know what time it is now.
2. What program did you take last summer?
    Can you tell me what program you took last summer?
3. Who told you about the gossip?
    Please tell me who told you about the gossip. (menanyakan subject)

YES/NO Question
1. Is it 8 o’clock?
    Can you tell me if it is 8 o’clock?
2. Does he live in Texas?
    Do you know whether he lives in Texas or not.
3. Did you tell him anything about that?
    Please tell me whether or not you told him anything about that.

Untuk Y/N Question bisa menggunakan:

1. If _______
2. Whether _____ or not.
3. Whether or not _______ .

Minggu, 18 November 2012

Finally got my fav artist's signature

Akhirnya bisa dapet tanda tangan Jubing, senangnya...
Jubing Kristianto adalah pemain gitar solo akustik yang keren banget.
Sudah sejak lama aku mengagumi kepiawaiannya dalam memainkan senar-senar gitar.
Lagu-lagu yang dimainkannya pun membawa kebahagiaan.

Mall Kota Kasablanka
Disinilah aku melihat permainan gitar Jubing secara langsung untuk pertama kali.
Plus minta tanda tangannya juga.
Terus berkarya dan yang terbaik untuk Jubing!

Sabtu, 17 November 2012

Petualangan di Curug Nangka

Kamis, 01 November 2012 adalah moment yang so memorable bagi aku dan mba asni. Pagi itu kami berangkat bersama-sama menuju Bogor. Seperti yang sudah disepakati bersama sehari sebelumnya, berdasarkan riset dadakan dari mba Google, aku memutuskan untuk mengajak mba asni bertualang menuju curug Nangka. Suatu tempat yang kupikir masih accessable, tidak terlalu jauh juga lokasinya dari Bekasi. Curug adalah suatu tempat yang sudah lama aku ingin datangi. Sensasi natural view-nya dan udara yang segar, serta biaya masuknya yang murah meriah, kurasa menjadi pilihan yang tepat bagiku yang sudah malas dengan hiruk pikuk kota dan hiburan buatannya (dibaca:mall).

Kami janjian untuk bertemu di depan RS Karya Medika Tambun pukul setengah 8. Tapi akibat accident aku bangun kesiangan (walah..), kami baru berangkat dari sana jam 8. Sekitar Jam 08.45 sampailah kami di stasiun Bekasi, lantas langsung membeli karcis terusan Bekasi-Bogor seharga Rp 17.500. Akhirnya keinginan mba Asni untuk naik kereta api sambil nyanyi “Naik kereta api, tut..tut..tut..” kesampean juga (hihihi..). Untuk menuju bogor, kami harus transit di stasiun Manggarai, kemudian ganti kereta yang menuju Bogor. Kami menunggu dulu sekitar 15 menit barulah keretanya tiba. Ini merupakan perjalanan pertamaku menuju Bogor dengan kereta. Biasanya kalau aku naik kereta karena ingin ke Kota dan sekitarnya. Jadi feeling so excited banget deh!

Akhirnya kami sampai di stasiun Bogor sekitar pukul 11.30 siang. Kami memutuskan untuk mengisi perut dulu sebelum melanjutkan petualangan. Kami makan siang di warung padang yang ada di dekat stasiun, karena harga nasi padang biasanya standard, jadi kami tidak mungkin digetok dan kaget sendiri ketika membayar. Mengandalkan kemampuan berbahasa Sunda Mba As, berguna sekali untuk melancarkan perjalanan kami seperti ketika hendak menanyakan arah. ”Ieu teh palih ka luhur?”, cuma itu yang kuingat, itu juga kalo tidak salah, hehehe...

Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan naik angkot 01 berwarna hijau, turun di Bogor Trade Mall (BTM) kemudian disambung naik angkot 03 berwarna biru jurusan Ciapus. Tidak lupa kami mengingatkan ke abangnya untuk diturunkan di curug Nangka, agar tidak terlewat. Dari BTM menuju curug Nangka perjalanannya lumayan jauh, sekitar 30 menit dan jalannya trus menanjak.

Akhirnya sampailah kami di curug Nangka. Dari tempat turun koasi menuju gerbang Curug kami berjalan kaki. Sebenarnya ada juga tukang ojek yang menawarkan tumpangan, tapi kami memutuskan untuk jalan saja, karena selain menyehatkan badan, kan namanya juga bertualang, jadi walaupun lumayan jauh tapi diasikin ajah.. Disana udaranya segar sekali. Di sepanjang perjalanan kami melihat ibu-ibu yang sedang menggotong kayu. Ada juga bapak-bapak yang mengangkut rumput dengan motor.


Welcome to Curug Nangka!

There are the tickets!

Sesampainya di gerbang Curug, kami membayar biaya masuk sebanyak 2 kali. Pertama kami membayar Rp 5000, lalu Rp 2500. Setelah masuk, kami langsung terpana menikmati pemandangan pohon-pohon pinus yang tinggi, hamparan lahan hijau, lembah dan bukit yang cantik. Letak curug tersebut ada kaki gunung Salak, jadi aku benar-benar ingin mengingat pemandangan tersebut di dalam memoriku, secara di Bekasi itu jauh dari gunung (adanya Gunung Agung doang, hehe...)


Here I come..

Get into the forest!
  
 I wonder how tall it is!

Get the fresh air!

Karena sudah waktunya bagi Mba Asni untuk sholat, kami memutuskan untuk menuju mushola terdekat. Mba asni mengambil wudhu, sementara aku ingin meregangkan kaki juga. Setelah itu dimulailah petualangan kami. Oya, disana sedang ada yang syuting lho. Dalam perjalanan pulang aku sempat melihat Joshua Suherman, dan mobil kru bertuliskan “Gotcha”. Mba asni pun sempat mendengar secuplik dialognya. Sepertinya itu film horror. Hihihi...


Shoot me please, wkwkk...

Praying area is provided.

Kembali ke topik awal, perjalanan kami dimulai dari curug Nangka, yaitu curug yang terdekat dari pintu masuk. Dikawasan tersebut terdapat 3 Curug dengan ketinggian yang berbeda-beda. Curug Nangka-Curug Daun-Curug Kaung. Nah kalau curug Daun itu yang paling pendek, sementara curug Kaung yang paling tinggi dan berada di kawasaan yang paling ujung. Kami mesti melewati bebatuan sungai, dan karena aku agak tidak terlatih kalau disuruh loncat-loncat, makanya aku suka tertinggal. Apalagi curug Nangka itu letaknya dibawah, jadi kami mesti menuruni jalan bebatuan dan menyusuri lembah. Jalan setapak yang ada disana bukan yang didesain secara benar-benar rapi, jadi agak sulit juga track dari satu curug menuju yang lain. Karena itu bagi yang mau kesana, disarankan memakai alas kaki yang benar-benar nyaman dan tidak selip atau licin ya.

Here are some nice pics on the way to Curug Nangka..















Setelah puas menikamti curug Nangka, kami kembali naik ke atas untuk melanjutkan perjalanan. Tapi kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di warung yang ada di sekitar curug. Kami membeli pop mie untuk mengisi perut dan minum berbekal air yang sudah dibawa dari rumah. 


Itadakimasu..!!

Along the way, there are many stalls sell food and drink.

Setelah puas beristirahat dan mengisi tenaga, kami melanjutkan perjalanan menuju curug Daun dan curug Kaung. Wah benar-benar sensasi petualangan yang amazing, mesti mendaki setapak demi setapak, melewati sungai, menyusuri hutan, sungguh pengalaman yang priceless. Disepanjang jalan, kami sempat melihat pasangan-pasangan yang sedang asik berpacaran. Mungkin pacaran di hutan rasanya lebih asik kali ya, hehehe...

Here are some pics again along the way to Curug Daun and Curug Kaung!











 




Setelah puas menikmati pemandangan curug Kaung, mengabadikan moment tersebut lewat foto dan video, serta sedikit main air, kami memutuskan untuk segera kembali dan siap-siap pulang. Karena hari sudah mulai sore, dan perjalanan ke Bekasi juga lumayan jauh. Sekitar pukul 3 sore kami menuntaskan perjalanan kami di curug Kaung. Setelah tiba di tempat awal, Mba Asni memutuskan untuk membersihkan diri dan sholat dulu. Aku juga berganti baju dulu. Setelah selesai sholat, kami pun mengucapkan selamat tinggal pada curug.


On the way back to the gate..

Look at the amazing view..

Bye-bye Curug..

Kami pulang sekitar pukul 4 sore dari sana, melanjutkan perjalanan pulang naik koasi yang sama menuju BTM. Dari BTM kami transit dulu untuk makan di KFC, karena perut kami sudah lapar. Setelah kenyang dan berjalan-jalan sejenak, waktunya bagi Mba As untuk sholat magrib. Maka kami pun mencari mushola yang ada di mall tersebut. Setelah selesai sholat, kami pun melanjutkan perjalanan menuju stasiun untuk mengejar kereta menuju Bekasi. Saat kami sampai di stasiun Bogor, yaitu sekitar pukul 7 malam, kami langsung mencari loket untuk membeli tiket terusan Bogor-Bekasi ekonomi AC. Kami bersyukur karena masih ada rute kereta yang melayani, tapi kami sempat kebingungan mencari jalurnya, sebab disana tidak ada papan nomor jalurnya. Kami pun bertanya ke petugas, dan petugas pun menjelaskannya. Keretanya lengang sekali dan kami sangat menikmati perjalanan naik kereta ini, karena bebas macet, bisa kebagian bangku untuk duduk,  berAC pula. Jadi alangkah enaknya kalau ada transportasi yang seperti ini di banyak tempat. Pikiranku pun langsung menuju MRT, seperti pengalamanku di Singapura dulu. Kemana-mana bebas macet, transportasinya teratur dan terjadwal dengan baik. Tapi masih 10 tahun lagi katanya ya baru terealisasi disini, hmm...

Kami sampai di stasiun Bekasi sekitar pukul 9 malam. Mampir di alfamart dulu untuk membeli minum dan roti. Setelahnya kami naik elf menuju ke tempat kami masing-masing. Makasih banyak buat Mba Asni yang udah jadi partner petualangan aku ke curug hari itu. Semoga kita bisa bertualang ke tempat yang lebih asik lagi, dan tentunya mengalami hal-hal yang lebih menyenangkan lagi. Otsukaresama.. ^0^

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perincian biaya perjalanan pulang pergi dari Tambun (rumahku) ke Curug Nangka:

Ongkos pergi Tambun-Bekasi      : Rp    7.000
Ongkos KRL pp                           : Rp  35.000 (@ 17.500)
Ongkos Stasiun Bogor-BTM pp    : Rp    4.000 (@ 2.000)
Ongkos BTM-Curug Nangka pp    : Rp  10.000 (@ 5.000)
HTM Curug Nangka                     : Rp    7.500
Makan siang nasi padang            : Rp  12.000
Makan pop mie di curug             : Rp    7.000
Makan sore di KFC                      : Rp  18.000
Ongkos pulang Bekasi-Tambun   : Rp  10.000             __
Total                                         : Rp 110.500 

Rp 110.500,- untuk pengalaman yang priceless..  

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...