Tanggal 24-26 Mei 2014, aku mengunjungi kota Bandung
kembali. Sebuah pertemuan yang sudah kunantikan. Aku akhirnya bisa punya waktu
yang cukup untuk main ke kosan sahabat ku di Nangor. Ya walaupun itu sudah
termasuk wilayah Sumedang, tapi aku bisa mengunjungi kota Bandung di hari
Minggunya karena gereja kawan ku itu ada di daerah Dago. Huah, finally Dago I
get you!
Ceritanya hari Seninnya, tanggal 26 Mei, aku sudah mengajukan cuti sehari ke
kantor dua minggu sebelumnya. Karena hari Selasa itu tanggal merah jadi Senin itu ceritanya hari kejepit. Sekalian ajah aku pakai untuk long weekend. Aku berangkat menuju Cileunyi tempat meeting point aku dengan Rachel yang kos di dekat sana. Ini
adalah pengalaman pertamaku ke Cileunyi naik primajasa sendirian lagi. Jadi
agak sedikit deg-degan. Takut nyasar. Sepanjang perjalanan aku menginfokan by
sms ke Rachel tentang letak posisi ku dan dimana aku harus turun dari bis.
Karena lewat tol dan bis primajasa itu nyaman (baca: ber-AC dan full music)
jadi sepanjang perjalanan lancar dan asik-asik ajah. Ditambah ibu yang duduk di
sebelahku juga kebetulan turun di cileunyi, jadi ada barengannya. Ah, aman..
Setelah kurang lebih dua setengah jam perjalanan, akhirnya
aku melewati tol Cileunyi dan turun di jalan besar dekat sana. Aku bertemu
dengan kawanku dan langsung menuju kosannya. Kami menghabiskan malam itu di
kosan dengan ngobrol, main gitar pinjem punya kakak kos sebelah sambil
mengaransemen lagu. Malam itu kami jamming sampai kami jam 9 malam. Suara
Rachel sudah terdengar lelah, jari-jari ku pun sudah keram. Tapi hasil
aransemen kami pun akhirnya finish! Yeayy, tinggal tunggu tanggal mainnya aja nih..
:) Seperti biasa, kami tidak langsung tidur melainkan ngobrol sampai tengah
malam.
Besoknya kami bangun jam 5 pagi untuk siap-siap ke gereja.
Kami naik bis jemputan ke gereja GII di Dago yang disediakan tepat di samping
kampus Rachel, UNPAD. Kami sampai di bis sekitar pukul setengah 8, kemudian bis
berangkat pukul 8. Sekitar pukul 9 kami sampai di GII Dago. Kami mencari makan
dulu sembari menunggu gereja dimulai. Ketika sedang berkeliling cari cemilan,
aku melihat ada keramaian di dekat sana. Terdengar juga suara yang tidak asing
seperti sedang diwawancarai. Ternyata ada pak Ridwan Kamil disana. Huaah, kebetulan
sekali. Aku bisa melihat beliau secara langsung untuk pertama kalinya. Aku pun tak
kalah ikutan foto-fotoin beliau seperti wartawan lain yang ada disana. Jiwa
jurnalisme ku bangkit. Hehehe..
Bapak Ridwan Kamil ditemani istri tercinta, sedang mengunjungi salah satu stan di festival BAM
(Bandung Agri Market)
(Bandung Agri Market)
Banyak wartawan, jadinya aku nyelap-nyelip ajah biar bisa ngambil foto juga :D
Ada festival maka ada yang jualan, ada makanan dan ada musik
Bandung Agri Market
akan digelar di setiap kecamatan di Kota Bandung.
Tujuannya untuk
memperkenalkan buah-buahan dan sayuran lokal serta mengurangi konsumsi buah dan
sayuran impor.
Pak Emil juga gak lupa untuk nge-update event ini di twitter pribadinya lho
Jam 10 ibadah pun dimulai. Di dalam gereja yang bercirikan
kultur Mandarin itu, disediakan dispenser, jadi aku bisa isi botol minumku deh,
lumayan buat stock air selama perjalanan nanti. Sekitar pukul 12 ibadah pun
selesai. Berarti ini saatnya menjelajah sekitar Dago.
Kami mengunjungi mall PVJ terlebih dahulu. Aku buta arah,
Rachel juga. Dengan mengandalkan informasi dari kaskus hasil googling semalam
dan bertanya kepada petugas polisi, kami pun sampai di mall Paris Van Java
tersebut. Kami naik angkot dari depan mall Batos yang berseberangan dengan
gereja GII. Kami naik angkot ijo item nomer 05 jurusan Cicaheum-Ledeng,
kemudian dilanjut naik angkot kuning ijo nomer 35 jurusan karang setra-kalapa.
Kami sempat kebabalasan, tapi untungnya seorang ibu memberi tau kami bahwa kami
sudah sampai di mall PVJ. Oya, dalam perjalanan angkot menuju PVJ aku menemukan
kebun binatang Bandung juga lho. Sebenanrnya yang membuat aku jadi ingin mengunjungi
Mall PVJ adalah karena penasaran katanya disana mallnya didesain seperti
jalanan di Eropa. Dan ternyata memang iya. Outlet barang-barang branded pun
menyebar di seantero gedung. Di bagian atap gedung juga sedang digarap taman
untuk bersantai sekaligus ada arena ice skeating nya. Taman itu lumayan luas
dan terlihat dikerjakan secara serius. Keren deh pasti kalo udah jadi. Kami
berkeliling dan aku asyik foto-foto norak. Hehe.. Kami maksi di KFC untuk
mengisi perut sambil makan batagor yang tadi beli sebelum ibadah cuma gak
sempet dimakan. Udah dingin jadi gak enak deh, tapi tetep aja dimakan. Hehe..
Arena permainan seluncur es yang bernama Garden Ice @PVJ.
Disebelahnya terdapat kebun yang luas untuk nongkrong.
Ini semua ada di bagian atap dari gedung lho kawan.
Arena seluncuran yang lumayan luas
Welcome to PVJ
Wuah, ada bunga matahari yang menyambut kami
Mall PVJ ini mempunyai konsep indoor tapi terasa seperti berjalan-jalan di Eropa
Tenan dari merk ternama seperti Mango, ikut mengisi mall ini
Ada juga minyak wangi jualannya Victoria Secret lho
Wow, ada banyak boneka Teddy yang lucu.
Outlet ini berada di bagian dalam gedungnya.
Ada Daiso juga ternyata
Disini semua barangnya dijual serba 22K
Disini semua barangnya dijual serba 22K
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Mall Ci Walk.
Setelah bermodal tanya-tanya ke supir angkot akhirnya kami bisa menemukan
tempatnya. Mall ini berada di jalan Ciampelas, tempatnya FO dan toko souvenir
khas Bandung berjejeran. Kami main di mall ini lumayan lama. Mall ini tidak
sepremium mall PVJ. Jadi aku pun masih bisa beli barang-barang disana.
Kebetulan aku menemukan masker bergambar stitch yang adalah tokoh kartun
favorit kesukaan teman sekantorku, di salah satu toko pernak pernik disana. Aku
juga menemukan ada toko vcd yang menjual vcd bajakan lho. Pengunjungnya
lumayan banyak dan surprise ajah rasanya bajakan bisa legally masuk mall gede gitu. Hehe..
Setelah lelah muter-muter, akhirnya pukul setengah 4 kami melanjutkan
perjalanan menuju jalan Braga, untuk melihat bangunan-bangunan tempo dulu dan
foto-foto. Tapi sayangnya ketika kami sedang dalam perjalanan mencari
tempatnya, hujan turun. Huah,, Akhirnya daripada capek muter-muter nyari jalan Braga dan gak bisa poto-poto juga karena hujan, niat tersebut kami urungkan. Mungkin
next time aku bisa kesana. Keinginan ku mencoba Mie kocok Bandung yang terkenal
itu juga belum bisa kesampaian. Tapi gapapalah, bisa wisata mall di Dago juga
udah menyenangkan banget. Kami pulang naik Damri menuju kembali ke
kampus Unpad, kemudian dilanjut naik angkot sampai kosan Rachel.
Welcome to Ci Walk Mall
Sky Walk adalah salah satu daya tarik utama dari mall ini
Foto jalanan di halaman mall diambil dari sky walk
Rachel yang exist
Pengunjung lain juga gak mau kalah exist lho
Seni menggambar karikatur wajah ini bisa kita temukan juga di area sky walk
Diri ini juga gak bisa menahan untuk gak selfie
Dalam perjalanan yang melelahkan sepanjang hari itu, kami
hanya mengandalkan tanya-tanya ke penumpang angkot dan supirnya untuk cara
mencapai tempat tujuan kami. Satu poin yang berkesan dari perjalanan
mandiri ku ke kota Bandung ini adalah keramahan penduduknya setiap kali aku
bertanya arah. Mereka dengan ramah memberikan petunjuk arah yang benar dan
membuat turis seperti aku ini jadi tidak kesasar di kota Bandung ini. Ada
perasaan ingin kembali mengunjungi kota Bandung untuk menjelajah lebih banyak
tempat yang seru dan asik. Kapan-kapan kalo aku ada waktu dan budget, serta di
berikan kesehatan tentunya, pasti aku akan datang lagi kesana.
Bandung I’m in love with you again..
Cheers,
Bandung I’m in love with you again..
Cheers,
Tidak ada komentar :
Posting Komentar