Rabu, 21 Desember 2016

Relax In The City (Part 2)


Di postingan sebelumnya, aku udah bercerita mengenai perjalanan aku, Cince, Njo dan Ko Adri berkeliling Blok M untuk sekedar relaxing sambil menikmati sensasi jejepangan lewat Japan Foundation dan Restoran Nijyumaru. Nah, berikutnya kami melanjutkan langkah kaki kami ke Papaya Galery yg masih terletak satu komplek di area Little Tokyo. Jaraknya sangat dekat dari Restoran Nijyumaru. Hanya beberapa langkah, sampailah kami di supermarket Jepang tersebut. Kami masuk dan berkeliling melihat produk-produk yg dijual disana. Di lantai atas terdapat Daiso kecil. Kami melihat aneka makanan siap saji dijual disana seperti sushi, sashimi, onigiri dll. Saat itu ada seorang anak kecil perempuan yg sungguh menggemaskan sedang berbelanja dengan mamanya. Kutebak dari wajahnya, anak kecil itu adalah orang Jepang. Aku pun tersenyum kepada dede kecil itu dan saking gemesnya, respon Cince spontan berkata “Kawai..” Dan mamanya pun tersenyum pada kami. :D

Disana Cince juga tidak sengaja tersenggol oleh seorang nenek. Respon nenek itu pun sungguh membuat kami berdua saling menatap dan tersenyum. Nenek tersebut berkata kepada Cince dengan sangat sopan, “Gomenasai..” Mungkin disangka nenek itu, Cince adalah seorang gadis Jepang yg lagi belanja disana. Maklumlah daerah itu memang banyak didominasi oleh kaum ekspatriat Jepang yg tinggal untuk menetap ataupun sementara. Jadi enak deh kita disangka orang Jepang. Hihihi..

Kami menghabiskan waktu tidak terlalu lama disana. Cince membeli sebotol air mineral untuk meredakan rasa haus di tengah perjalanan kami selanjutnya. Selanjutnya tujuan kami adalah Taman Langsat alias Hidden Park yg terletak tak jauh dari sana. Aku pernah kesana dua kali sebelumnya. Tapi itu mungkin sudah sekitar 2 tahun yg lalu. Jadi aku tidak terlalu ingat lagi lokasinya. Aku pun bertanya kepada security di Papaya, dan bapak yg kutanyai menunjukkan arahnya. Kami hanya perlu berjalan lurus hingga sampai di Taman Barito. Patokanku adalah Taman Barito. Karena dari situ, hidden park tinggal beberapa langkah lagi. Setelah tiba di taman Barito, kami pun mencari jejak si hidden park dengan menggunakan Google Map. Dan ternyata kami hanya perlu menyeberang jalan untuk tiba disana. Taman Langsat yg awalnya berstatus hidden, sekarang sudah tidak lagi bersembunyi ternyata. Area taman yg dulunya tertutup tembok, kini tembok tersebut telah dibongkar dan jadilah sebagian areanya terlihat dari pinggir jalan raya. 

Kami masuk kedalam area taman tersebut dan mulai menuju ke bagian taman langsat yg masih tersembunyi. Kurasakan taman ini semakin tidak terawat dari terakhir kali aku berkunjung kesana. Kurang bersih, kurang rapi dan banyak fasilitas yg sudah rusak. Contohnya adalah ayunan yg kumainkan dulu bersama Wiwit, kini sudah reot. Tong sampah juga terlihat tidak terawat. Bangku taman yg dulu cantik, kini sudah mulai tak terpelihara. Sungai yg ada juga semakin tidak terawat. Airnya keruh dan masih kotor. Benar-benar mengecewakan. Tapi walaupun demikian, kulihat masih ada warga yg duduk-duduk dan menikmati taman tsb. Sayang sekali sebenarnya, karena taman langsat adalah sebuah taman yg sangat asri dan luas sekali. Kami menelusuri jalanan yg kerap dijadikan jogging track oleh para runner. Setelah menemukan spot yg lumayan oke untuk foto-foto, jadilah kita narsis di taman itu untuk waktu yg lumayan lama. Ko Adri hanya melihat dan duduk santai di bangku taman. Mungkin ia mulai lelah ya.. Hehehe. 

Kami bertiga seru-seruan foto-foto dengan beraneka gaya. Cince dan Njo yg paling semangat untuk foto-foto. Mereka foto sambil gaya loncat-loncatan. Aku yang tukang jepretnya aja, sampai kelelahan. Gak kebayang mereka berdua yg loncat-loncatan gimana capeknya. Tapi overall, saat-saat kita bersama-sama di taman tersebut sungguh menyenangkan. Bisa menikmati sebuah hiburan gratis di tengah alam yg asri, sungguh menjadi oase yg menyejukkan. Masih berada di tengah kota Jakarta, tapi terasa seperti sedang berada di hutan yg jauh dari hiruk pikuk kota metropolitan. Itulah Taman Langsat. Taman ini kuharap kedepannya bisa dipelihara dan dijaga keasriannya dengan lebih baik oleh pemerintah kota Jakarta. Fasilitas yg sudah reot dan mulai kotor semoga segera diperbaiki. Aku ingin sungainya juga jadi lebih bersih. Jangan sampai tercemar parah seperti ini. Hutan miniatur ini juga semoga kedepannya lebih tertata rapi dan indah. Sehingga banyak warga yg semakin betah menghabiskan waktu berlama-lama untuk sekedar bersantai bersama keluarga, teman, pasangan ataupun untuk berolahraga.

 This is Taman Langsat, with its natural beauty atmospire
Hidden park in Jakarta

 Cince in Action!

 Njo yg bergaya dalam jepretan kamera

 Ciatttt...!!!
Goku versus Chun Lee

Camera ready..
Roll..
Action..!!

Kami menghabiskan waktu sampai kira-kira pukul setengah 4. Hujan rintik-rintik kembali turun. Kami segera kembali ke area terminal Blok M untuk mengantar Njo ke halte busway. Ia ingin melanjutkan perjalanannya naik bis transjakarta menuju destinasi yg lain. Kami berpisah dengan Njo, kemudian mampir di Mall Pasaraya untuk cari tempat nongkrong. Hujan deras pun turun. Kami akhirnya putusnya untuk kongkow sambil meneduh di Burger King yg ada di Pasaraya. Kami memesan menu french fries, Onion ring dan minuman untuk cemal-cemil kami disana. Kami bertiga ngobrol ngalor-ngidul sampai kemudian ada kabar dari adik Cince. Njo ternyata tidak jadi ke tempat tujuannya karena di halte busway sana hujannya deras. Dan untuk sampai ke tempat yg dituju Njo, jaraknya masih jauh dan mesti ditempuh dengan berjalan kaki. Karenanya, ia memilih tidak jadi ke tempat tujuannya dan kemudian kembali bergegas menuju Blok M dan berkumpul bersama dengan kami. Aseeekk.. Memang kayanya masih pengen ngabisin waktu berempat bareng Njo seharian ini. Kami merasa tidak ingin dilepaskan dari kehadiran Njo, yg membawa keceriaan dan kehangatan di antara kami. 

Kami pun lanjut ngobrol-ngobrol lagi. Kemudian karena hari sudah mulai magrib, dan waktunya buat mengisi perut lagi (padahal dari tadi juga udah makan mulu, hehe..), akhirnya aku pun mengusulkan ide buat makan hemat di Izakaya Kashiwa. Izakaya ini pernah aku kunjungi di sekitar awal tahun ini bersama mba As, seperti yg pernah kuceritakan di postingan sebelumnya. Izakaya ini hanya buka dari sore hingga malam. Dan semua makanannya dijual seharga 30K. Murah kan.. Karena konsepnya izakaya, makanya kebanyakan makanan yg disediakan hanya berupa makanan selingan dan teman untuk minum-minum.  Aku pun membuat reservasi dahulu via telepon sekitar jam setengah 6. Dan rencananya kami akan makan disana sekitar pukul 6 sore sembari menunggu kedatangan Njo sebentar lagi. Dan tidak lama kemudian, Njo pun tiba di Burger King. Kembalilah kami dengan format awal yaitu berempat. Yeayyy.. ^^

Kurang 15 menit lagi dari pukul 6 sore, kami segera melangkahkan kaki keluar dari Burger King. Hujan deras masih mengguyur Blok M sore itu. Jadilah kami basah-basahan menuju kesana. Setelah tiba di depan plang Kashiwa, kami segera naik tangga menuju kedainya yg berada di lantai 2. Kami disambut oleh pelayannya dan diantarkan ke meja kami. Cince pun suka dengan atmosfir Kashiwa yg diselingi oleh lantunan lagu Jepang. Kami memesan menu yg berbeda agar bisa saling sharing nantinya. Aku akhirnya pesan gyoza goreng, sementara Ko Adri memesan gyoza panggang. Cince memesan menu cumi-cumi dan lagi-lagi kurasa pesanan Njo yg paling mentereng, karena Tori Kaarage pesanan Njo tuh isinya lumayan banyak. Jadinya kenyanglah buat berempat. Hehehe..

 Gyoza Goreng

 Gyoza Panggang

 Tori Karaage

 Ika alias cumi, dengan saus mayonais
Walaupun sederhana, tapi rasanya enak lho..

Kami menikmati makanan dengan ditemani rintik hujan dan alunan lagu Jepang (ada selipan lagu Indonesianya juga sih kadang). Moment seperti ini benar-benar membuat kami betah dan ga pengen pulang rasanya. Aku seakan tidak ingin hari ini untuk berakhir. Rasanya pengen terus disana. Berkumpul dan ngobrol dengan kawan-kawan. Untuk sehari, melupakan rutinitas dan kesibukan pekerjaan. Melarikan diri dari rasa penat dan relax di Little Tokyo lebih lama lagi. 

 Wefie at Izakaya Kashiwa

Sayangnya, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam. Kami masih harus menempuh perjalanan yg lumayan jauh, untuk kembali ke tempat kami masing-masing. Kami memutuskan untuk mengakhiri perjalanan kami hari itu. Kami berpisah dengan Njo di halte busway Blok M, lalu lanjut pulang naik bis jurusan Blok M-Bekasi. Untungnya bisnya masih ada dan kami masih dapat tempat duduk. Jadi kami bisa pulang dengan nyaman sembari istirahat di dalam bis. Kami tiba di bulak kapal sekitar pukul setengah 11 malam. Bisnya soale tadi ngetemnya lumayan lama dan jalanan padat merayap karena hujan. Kami berpisah satu sama lain dan akhirnya menuntaskan petualangan kami hari itu keliling Blok M dengan hati yg bahagia dan puas banget. Makasih banyak buat Cince, Njo dan Ko Adri yang udah berbagi cerita, keceriaan dan kehangatan hari ini. Semoga nanti di postingan berikutnya, aku bisa share cerita perjalanan bareng kalian lagi ya..

Arigatou gozaimasu minna..

Let’s have fun again in the future.. ^0^
*photo credit @chyntiaw14

Bonus:
Berkreatifitas dengan kumpulan foto loncatnya Njo dan Cince
Setelah di combine, jadinya malah kocak lho, hehe..


Love,

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...