Ini adalah sebuah event stand up comedy
special show by Ernest Prakasa (@ernestprakasa). Acara ini digelar di Gedung Kesenian Jakarta
pada tanggal 25 Januari 2014 kemarin. Pada pagelaran kali ini, Ernest akan
tampil selama satu setengah jam menghibur para penggemarnya dan juga akan
menorehkan rekor baru sebagai stand up comedy show pertama yang dipentaskan
sebanyak tiga kali dalam satu hari. Ernest Prakasa adalah seorang stand up
komedian yang saya pribadi sangat sukai. Caranya berkomunikasi lewat kata dan
gerak seperti “ngalir ajah”. Kaya kita
lagi diajak ngobrol bareng sahabat. Stand up keturunan chinese ini juga sering
mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan budaya cina, pengalaman pribadinya
sendiri dan segala sesuatu yang menarik untuk dikulik yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Menurutku, Ernest adalah seorang pemikir yang dalam, hal itu tertuang dalam
tulisan-tulisan di blognya. Salah
satu tulisannya yang saya suka, berjudul tentang nurani.
Keep writing ya ko Ernest! Just write as sincere as usually and inspire more readers! :)
Info mengenai acara ini sendiri, aku dapat sekitar 2
minggu sebelum shownya berlangsung. FYI, ini adalah kali pertama saya nonton stand
up comedy secara live lho, dan
bayar. Hehe.. Tapi aku rasa semua akan
terbayar, coz Ernest adalah sosok komik yang saya pengen banget liat aksinya
secara langsung. Dan ketika aku memesan lewat sms, ternyata kursi yang tengah di baris depannya sudah ludes.
Yang tersisa tinggal yang depan tapi
pinggir-pinggir. Dan ada juga yang tengah sih tapi di
belakang. Nah, aku sendiri yang minesnya sudah lumayan ini akhirnya memutuskan
lebih baik duduk di pinggir asal masih depan. Jadi masih bisa liat mukanya si Ernest
dengan jelas. Aku mengajak Wiwit untuk nonton bareng. Tapi dikarenakan Wiwit ada
pekerjaan yang mendadak, maka dia tidak jadi ikut. Tiketnya boleh diberikan
kepada orang lain katanya. Nah, daripada tiket 125 ribu jadi mubazir, yaudah akhirnya aku ajak ajah
temanku yang mau ikut nonton gretongan. Akhirnya rejeki pun jatuh pada teman
sekantorku, Siti. You know, you are lucky girl! :)
Kami akan nonton show yang jam 12 siang.
Karena aku juga gag ingin pulang kemalaman. Aku dan Siti janjian di Stasiun
Bekasi. Kami ketemuan disana jam 10. Setelah itu kami naik kereta yang menuju
stasiun Juanda. Dari sana kami berjalan kaki menuju GKJ. Oh ya, sebelumnya
aku belum pernah maen ke daerah Pasar Baru sana. Jadi pas nyari GKJ nya, aku
mesti nanya pak polisi dulu. Dan benar memang yang dikasih tau petugas
ticketing GKJ nya kemarin, dari stasiun Juanda itu jalan kaki ke GKJ tinggal lurus ajah, gag
begitu jauh. Dan waktu aku nyari info by phone ke pihak GKJ nya kemarin, katanya kita dateng gag boleh
telat, karena kalau telat kita gag boleh masuk coz pintunya ditutup. Kami tiba
di stasiun Juanda pukul setengah 12. Dari situ, kami beli air dan roti sebentar di
Indomart stasiun Juanda, dan langsung melesat menuju arah yang diberi tau pak
polisi.
Ketika tiba di GKJ sudah ramai dengan
orang-orang yang ingin menonton shownya. Para penontonnya yang cewe kebanyakan
berpakaian formal dengan sepatu sebagai alas kakinya. Aku jadi agak tengsin
karena aku kesana cuma beralaskan sendal pergi. Xixixi.. Alasannya selain karena cari yang praktis, aku
dan temanku habis ini juga mau muter-muter eksplor daerah
Pasar Baru. Aku adalah orang yang kalau pergi bertualang, inginnya sekalian eksplor
beberapa tempat sekaligus (baca: ogah rugi karena udah keluarin ongkos, hehe..). Makanya, ketika
tau gedungnya itu terletak di daerah Pasar Baru, aku langsung googling untuk
cari tau ada apa yang menarik di sekitar situ. Akhirnya, pilihanku jatuh ke wisata
kulinernya. Ada satu restoran chinese yang menarik untuk dikunjungi dan diicip makanannya, yang nanti
akan aku ceritain setelah ngebahas si Ernest.
Siti and Me. Sebelum acaranya dimulai, foto-foto dulu ah!
Just me..
Teaternya keren banget!
Terlihat beberapa lampion terpasang di sisi atas panggung.
Karena mau menyambut Imlek kali ya.
Karena mau menyambut Imlek kali ya.
GKJ sudah penuh dengan penonton yang siap tertawa bersama.
Back to this Illucinati, memang sih secara
nama agak terdengar horor gimana gitu ya. Tapi aslinya itu mah cuma plesetannya
si Ernest doang, biar nama tournya kedengeran catchy aja. Aku tiba disana sekitar pukul 12 kurang seprapat kemudian menukarkan bukti transfer dengan tiket aslinya di petugas.
Kemudian kami berdua masuk ke dalam gedungnya. Sembari menunggu pintu teaternya
di buka, kami muter-muter dulu di sekitaran gedungnya. Liat-liat foto orang-orang yang pernah tampil
di teater tersebut. Sekitar pukul 12 siang pun, pintu teaternya dibuka. Kami
masuk dan menduduki kursi sesuai dengan nomor yang kami pesan. Sekitar pukul
setengah 2 siang, acara pun dimulai. Seseorang yang memakai kaos bergambar sosok Mao Ce Tung dan
bertuliskan
huruf cina,
pun tampil. Kami semua yang nonton tidak mengenal sosok yang berparas agak cina
itu. Dan kemudian barulah diketahui, bahwa ia adalah MC yang akan memandu acara
ini. Dan ia bukan chinese kawan, tapi orang Betawi yang ber-casing chinese.
Hehehe.. Namanya David Nurbianto. Ia membuka acara itu dengan mengenalkan
sekilas mengenai sosok Ernest dan membacakan beberapa peraturan yang ada di
dalam gedung GKJ ini. Ia juga sempet cek-cek ombak sebentar dengan menyuruh
penonton bertepuk tangan. Dimulai dari barisan yang tiketnya 125 ribuan, 100
ribuan, 75 ribuan sampai yang gratisan (dan Siti pun bertepuk tangan, wkkkk...)
Kemudian tampillah sosok opener yang akan
menjadi “appetizer” kami sebelum masuk ke hidangan utama. Ia adalah Arie
Keriting, juara 3 kompetisi Stand Up Comedy Indonesia season 3. Sama dengan
Ernest, Arie juga juara ke 3 SUCI season 3. Arie yang packagingnya sudah sangat
Indonesia timur
sekali itu menyapa kami dengan sebuah salam pembuka yang sebenarnya wajar saja.
Tapi hal itu menjadi tidak biasa dan menjadi sebuah bit yang mengundang gelak
tawa. Mungkin dikarenakan stereotip yang sudah
kadung menempel di pikiran kita ketika melihat orang dari Indonesia bagian
Timur. Ia sukses membuat para hadirin tertawa, dan menggiring para penonton
semakin lapar dan ngiler untuk masuk dalam menu main course nya. Tema-tema
budaya Indonesia timur sampai cerita keseruan dia ketika sholat Ied tertuang
dengan begitu apik. Ruangan pecah dengan gelak tawa.
Setelah itu, tibalah saatnya yang
dinanti-nanti, yaitu menunggu kemunculan sang aktor utama, Ernest Prakasa.
Ruangan tiba-tiba menjadi gelap gulita, dan lampu sorot dari pinggir kiri (yang
amat menyilaukanku itu) dan kanan langsung menyorotkan cahayanya ke tengah-tengah penonton. Rupanya
Ernest muncul dari arah penonton dalam sebuah adegan seperti penculikan.
Kepalanya ditutupi dengan sarung dan tangannya diikat. Kemudian ia digiring
oleh penjahatnya menuju panggung. Dan didudukan di sebuah kursi. Dan dari sisi
kiri dan kanan, tampillah dua orang ahli wushu yang datang untuk menyelamatkan.
Aku pun terpesona karena adegan wushunya yang
betul-betul ciamik. Tapi setelah dikirain bakal ada adegan
berantem-berantem, taunya si penjahat langsung jiper gitu ajah, nyerah dan
kabur. Gubrak! Hehehe.. Ernest pun diselamatkan oleh dua ahli wushu itu dan ia
pun membuka sarung yang menutupi kepalanya. Ngeekk... Sumpah, rambut Ernest berantakan
abesss waktu itu. Hahaha.. Bukannya keren kaya G-Dragon, tapi dia malah mesti ribet
beresin rambut. Kemudian ia memulai stand upnya dengan cerita politik yang
serius abis, dan kemudian dengan
gayanya yang santai, penonton digiring ke dalam tawa. Kami sukses
dihibur oleh berbagai ceritanya. Salah satunya adalah mengenai perjalanan tur Illucinatinya ke 16
kota dimana di salah satu kota, yaitu di Depok, Ia sempat mengalami luka di
kepalanya akibat menabrak kaca (aduh, aku takut banget ngebayanginnya pas
diceritain soal ini). Ia juga bercerita kalau ia akan menjadi host di SUCI
season 4 menggantikan Pandji Pragiwaksono. Yeayy!! Aku jadi semangat pen nonton
SUCI season 4 nih. Ia juga bercerita kalau yang namanya punya anak juga butuh
kesiapan ekstra. Ia pun menyelipkan promo tentang film perdananya “comic 8”
yang akan tayang tanggal 29 Januari nanti (pas sama ultahnya doi juga). Ia bercerita katanya para cast sempat dikagetkan
dengan list nama salah satu pemeran yaitu adanya nama Nikita Mirzani. Dan itu menjadi sebuah
cerita yang lucu juga. Ditambah dengan olah gerak yang terlihat sudah dilatih secara maksimal dan ekspresi yang bagus,
membuat ruangan pecah dengan tawa.
Oya, di tengah acara ia juga menghadirkan
sosok anaknya Sky didampingi istrinya, Meira (yang top banget deh gaya
rambutnya, coz kompak banget sama Ernest). Sky muncul ke panggung. Para penonton
(termasuk aku) langsung bergemuruh menyambut dan berkata kalau anaknya Ernest itu
lucu banget. Kemudian dalam hati aku pun langsung curiga dan membayangkan,
mungkinkah Ernest mau mengikuti jejak Uya Kuya. Dimana setelah ini Ernest akan “menyuruh”
Sky nyanyi, kemudian tampil terus-terusan di layar kaca, lalu Ernest and family
akan muncul di tv sebagai juri kontes sebuah acara pencarian bakat anak-anak.
HEHEHE.. (Peace ya ko! ^^)
Sky tampil sembari malu-malu dan memberi salam
kepada para penonton gini “makasih ya udah nonton acara papah aku!” Aduh, sweet
banget deh pokoknya. Trusnya si Ernest langsung nambahin, “Dengan kata lain
sebenernya dia mau bilang, makasih ya udah bayarin uang sekolah aku.” Pecah!
Kami semua langsung dibuat tertawa lagi. Setelah itu, Ernest mengajak ngobrol
anaknya yang berumur 4 tahun itu, dan kami semua sukses dihibur oleh Sky.
Ketika Ernest berkata, bahwa ia sudah sampai
ke menu penutup, aku pun jadi agak sedih, karena berasa cepet banget tuh duit
125 ribu abisnya. Wkwkwk.. Ia lebih banyak berbicara masalah politik dibagian
akhir itu. Satu persatu para kandidat calon Presiden pun diangkat. Sampai yang
ia takuti macem Prabowo pun juga ia ulas dengan epik. Berasa banget kali ini Ernest lebih menginjak pedal gasnya
dalem-dalem. Ia lebih berani dalam mengeluarkan kritikan-kritakan maut kepada
calon-calon presiden tersebut. Aku ngehargain banget keberanian dan kenekatan dia dalam
berbicara soal isu-isu politik. Kalau biasanya ia cuma mengangkat tema-tema yang tergolong lunak,
disini ia berani berbicara lebih tajam, nyentil banget deh. Kalau kata-kata makiannya
agak dikurangin pasti aku lebih suka lagi. Atau diganti ajah sama yang lebih
unyu, kaya kata “Monyet!” diganti “Kus kus!” HEHEHE.. But over all, I like the
way he is right now and always hope that he will be better and better.
Setelah itu acara pun diakhiri dengan joke
terakhirnya soal Rhoma Irama. Dan ada satu kesalahan teknis (yang entah
disengaja atau tidak) di endingnya, dimana sound penutupnya belum juga diputar
padahal acaranya udah selese. Kita semua jadi mesti ngulang lagi adegan kilmaks
di endingnya dan tepuk tangan lagi. Capekk deh.. Mestinya ga usah dikasih tau
ko, kalau musiknya ternyata belum masuk, kita orang juga paling pada gag ngeh
juga. Hehehe.. Disamping bit endingnya yang menurutku nendang tapi nanggung
itu, menurutku over all acaranya si ko Ernest ini keren dan layak banget untuk
ditonton. Tuhan juga ngelindungin banget acara ini dengan ngasih cuaca yang
bersahabat. Siang sampai sore itu gag ujan, ga mendung lho. Padahal khawatir juga
kan kalo lagi musim hujan and banjir kaya gini. But Lord loves him so much by
protect and give him strength. You should be very grateful for this, ko.. ^^
Setelah selesai acara, penonton pun diperbolehkan kalau mau foto bareng Ernest. Tentu saja, aku pun tidak mau melewatkannya. Kami mengantri dan akhirnya aku dan Siti bisa foto bareng Ernest. Setelah itu kita muter-muter bentar cari spot buat foto-foto dan diluar ternyata ada si Arie lagi mejeng depan papan promo Illucinati. Kami pun langsung minta foto bareng Arie secara bergantian. Oya, info dari Ernest, dia bilang kalo acara ini bakal disiarin juga lho di Kompas TV tanggal 01 Februari 2014. Jadi pengen liat lagi ni acara di tv ntar, skalian cek-cek sapa tau muka ane nongol di tipi, secara kemaren duduk mayan depan. Hehe.. Wah, gag kebayang deh saya, habis proses editing dan cut, ini acara jadinya tinggal seberapa. :D
Setelah selesai acara, penonton pun diperbolehkan kalau mau foto bareng Ernest. Tentu saja, aku pun tidak mau melewatkannya. Kami mengantri dan akhirnya aku dan Siti bisa foto bareng Ernest. Setelah itu kita muter-muter bentar cari spot buat foto-foto dan diluar ternyata ada si Arie lagi mejeng depan papan promo Illucinati. Kami pun langsung minta foto bareng Arie secara bergantian. Oya, info dari Ernest, dia bilang kalo acara ini bakal disiarin juga lho di Kompas TV tanggal 01 Februari 2014. Jadi pengen liat lagi ni acara di tv ntar, skalian cek-cek sapa tau muka ane nongol di tipi, secara kemaren duduk mayan depan. Hehe.. Wah, gag kebayang deh saya, habis proses editing dan cut, ini acara jadinya tinggal seberapa. :D
Abis acaranya kelar, para penonton diperkenankan foto bareng Ernest lho. Horeee.... !!
*Forget the weird smile on my face. I wish I can re-take the picture -_-"
Ernest masih dikerubungin fans-fansnya tuh yang pada minta foto bareng.
Cieee.. Ernest banyak fansnya nih!!
Around the theater
Sehabis acaranya selesai, diluar ada stall yang menjual berbagai makanan dan minuman.
Mumpung si Arie lagi mejeng didepan, langsung ajah deh minta foto bareng.
Siti with Arie Keriting
Banner promo film Comic 8 terpajang di depan hall.
Lapak jualannya ko Ernest.
@ Passer Baroe
Selesai dari GKJ,
sekitar pukul 3 kurang seprapat, kami pun langsung menuju tempat wisata kuliner
incaranku. Dari GKJ, Pasar Baru terletak persis di seberangnya. Kami pun segera
meluncur, karena perutku yang sudah keroncongan ini minta segera diisi makan
siang. Nama menu kuliner incaranku kali ini adalah Bakmi Gang Kelinci “Aboen”. Kata
papaku, bakmi ini sudah ada dari jaman dulu, sebelum munculnya Bakmi Gang
Kelinci “GK” yang cabangnya banyak hadir di mall-mall ibukota. Bakmi ini
menurut google, sudah menjadi kuliner yang terkenal di Pasar Baru, dan menjadi
primadona para penyuka makanan chinese. Dari gerbang Pasar Baru kami berjalan
lurus, melewati berbagai toko yang didominasi jualan kain, sepatu dan baju.
Memang daerah Pasar Baru ini sudah lama dikenal akan
banyaknya pedagang dari etnis India dan China yang mendominasi. Banyak juga yang jualan siomay,
batagor dan aneka kudapan ringan lainnya. Ketika kami bertanya mengenai Bakmi
Aboen kepada tukang parkir, kami lantas diarahkan menuju suatu lorong sempit di
sebelah Kanan. Gang sempit inilah yang disebut gang Kelinci. Dan setelah
melewati gang ini, aku pun menemukan Bakmi GK. Bangunannya bagus dan berpendingin udara. Tapi
bukan yang ini yang kucari. Aku pun lurus melanjutkan jalan lagi, karena dari
situ, kalau kata blog-blog yang kubaca, jaraknya gag begitu jauh lagi. Aku pun
melewati sebuah sebuah miimarket India. Setelah berjalan lumayan jauh, kok
tidak ketemu-temu juga. Maka aku bertanya kepada petugas parkir lagi. Ternyata
kita kebablasan. Sebelum Bakmi GK tadi, ada lorong sempit. Nah harusnya kita belok kiri ke gang
sempit tadi. Dan benar ternyata. Bakmi tersebut terletak persis di ujung gang
sempit.
Bangunannya hanya seperti rumah biasa, dan nampak seperti bangunan tua
yang sudah berdiri sejak jaman dulu. Begitu aku masuk, brengg... aroma “ingredient” khas makanan
chinese itu langsung sangat tercium olehku. Bagi pemakan halal, menu yang
dijual disini berbeda dengan Bakmi GK yang cabangnya banyak itu. Kalau Bakmi GK yang cabangnya banyak itu, menyediakan bakmi yang halal. Kalau di Bakmi Aboen, menyajikan bakmi yang
truely khas chinese (mengandung babi). Tapi ada juga sih menu bakmi ayam saja.
Saya juga
sempet merasa gag enak sama Siti, dan kalau pingin pindah tempat gapapa, jadi maksudku
dibungkus ajah gitu pesenan akunya. Tapi akhirnya Siti berkata gapapa, dan
memesan siomay ayam. Sebelumnya
ia memastikan dulu kepada pelayannya kalau siomaynya
memang tidak berisi daging B2. Akhirnya pesanan kami pun datang. Bakmi babi ku
pun disajikan dengan cepat. Plus pangsit rebus juga. Tapi sayang bakso
gorengnya yang terkenal itu katanya sudah habis. Daging garingnya pun juga
sudah habis dari tadi. Ah, sayang sekali. Siomay Siti juga akhirnya datang.
Kami pun menyantap makanan kami. Tapi aku merasa ada yang kurang. Kalau yang ku
searching di internet harusnya kan ada daging babi merahnya. Tapi ini kok gag
ada. Setelah aku bertanya kepada pelayan, rupanya itu bakmi babi special.
Awalnya pelayannya berkata kalau stoknya sudah habis, tapi ternyata setelah itu
ada dateng lagi stoknya. Makanya aku pun tidak melewatkan menyantap potongan
daging babi merahnya. Rasa bakmi babi nya enyaaaak banget (plus ditambah memang
perut lagi laper). Pangsitnya juga enak. Babi merahnya manis-manis enak gitu.
Wah, bagi penyuka makanan chinese mesti nyobain bakmie yang satu ini deh.
Porsinya yang besar ini membuat aku sangat kekeyangan. Aku juga memesan satu
porsi bakmi spesial, lengkap dengan pangsitnya untuk dibawa pulang. Aku gag habis makan daging babi
merahnya karena udah
kekeyangan. Jadi, aku meminta kepada pelayannya agar
turut dibungkus juga.
Bakmi Babi
Pangsit Rebus
Bakminya jadi spesial karena ada tambahan potongan daging babi merah.
Harga seporsi Bakmi Babi Spesial + Pangsit berkisar IDR 45.000 (sudah termasuk PPN)
Seporsi Siomay Ayam seharga IDR 22.000 (sudah termasuk PPN)
Suasana sore hari di Pasar Baru, ketika kami pulang
Setelah selesai makan, kami pun pulang menuju ke stasiun
Juanda. Aku yang kekeyangan ini, berjalan dengan gontai. Siti pun juga ngantuk
banget, gara-gara dia baru tidur jam setengah 3 tadi malem. Di stasiun,
Siti membeli jajanan cilok dan beli air lagi di Indomart. Kami berangkat pulang dari
stasiun Juanda sekitar pukul 5. Kami tidak mendapat tempat duduk, karena sudah
penuh. Padahal, kami berdua udah sama-sama ngantuk banget. Tapi ya mau gimana
lagi. Kami berdua berdiri sampai di stasiun klender baru. Setelah dari situ baru deh ada tempat
duduk kosong. Kami sampai di stasiun Bekasi sekitar pukul 6
kurang seprapat dan berpisah di pintu keluar. Makasih Siti udah menjadi teman
perjalananku kali ini. Semoga gag kapok ya jalan bareng Nita. ^^
Yang nulis happy, tulisannya happy, yang baca juga pasti happy.
-Yuanita Handoko, Jan 2014
Cheers,
Nita
PS.: Setelah baca-baca di google tentang
review Illucinati kemarin, baru tau kalo Ahok, kepala jendral Illucinatinya, ternyata
juga nyempetin dateng kesitu jadi special guest di show kedua. A bit sad to know that I
missed it.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar