Senin, 27 Januari 2014

Illucinati Tour Jakarta – The Finale


Ini adalah sebuah event stand up comedy special show by Ernest Prakasa (@ernestprakasa). Acara ini digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Januari 2014 kemarin. Pada pagelaran kali ini, Ernest akan tampil selama satu setengah jam menghibur para penggemarnya dan juga akan menorehkan rekor baru sebagai stand up comedy show pertama yang dipentaskan sebanyak tiga kali dalam satu hari. Ernest Prakasa adalah seorang stand up komedian yang saya pribadi sangat sukai. Caranya berkomunikasi lewat kata dan gerak seperti “ngalir ajah”.  Kaya kita lagi diajak ngobrol bareng sahabat. Stand up keturunan chinese ini juga sering mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan budaya cina, pengalaman pribadinya sendiri dan segala sesuatu yang menarik untuk dikulik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Menurutku, Ernest adalah seorang pemikir yang dalam, hal itu tertuang dalam tulisan-tulisan di blognya. Salah satu tulisannya yang saya suka, berjudul tentang nurani. Keep writing ya ko Ernest! Just write as sincere as usually and inspire more readers! :)

Info mengenai acara ini sendiri, aku dapat sekitar 2 minggu sebelum shownya berlangsung. FYI, ini adalah kali pertama saya nonton stand up comedy secara live lho, dan bayar. Hehe.. Tapi aku rasa semua akan terbayar, coz Ernest adalah sosok komik yang saya pengen banget liat aksinya secara langsung. Dan ketika aku memesan lewat sms, ternyata kursi yang tengah di baris depannya sudah ludes. Yang tersisa tinggal yang depan tapi pinggir-pinggir. Dan ada juga yang tengah sih tapi di belakang. Nah, aku sendiri yang minesnya sudah lumayan ini akhirnya memutuskan lebih baik duduk di pinggir asal masih depan. Jadi masih bisa liat mukanya si Ernest dengan jelas. Aku mengajak Wiwit untuk nonton bareng. Tapi dikarenakan Wiwit ada pekerjaan yang mendadak, maka dia tidak jadi ikut. Tiketnya boleh diberikan kepada orang lain katanya. Nah, daripada tiket 125 ribu jadi mubazir, yaudah akhirnya aku ajak ajah temanku yang mau ikut nonton gretongan. Akhirnya rejeki pun jatuh pada teman sekantorku, Siti. You know, you are lucky girl! :)

Kami akan nonton show yang jam 12 siang. Karena aku juga gag ingin pulang kemalaman. Aku dan Siti janjian di Stasiun Bekasi. Kami ketemuan disana jam 10. Setelah itu kami naik kereta yang menuju stasiun Juanda. Dari sana kami berjalan kaki menuju GKJ. Oh ya, sebelumnya aku belum pernah maen ke daerah Pasar Baru sana. Jadi pas nyari GKJ nya, aku mesti nanya pak polisi dulu. Dan benar memang yang dikasih tau petugas ticketing GKJ nya kemarin, dari stasiun Juanda itu jalan kaki ke GKJ tinggal lurus ajah, gag begitu jauh. Dan waktu aku nyari info by phone ke pihak GKJ nya kemarin, katanya kita dateng gag boleh telat, karena kalau telat kita gag boleh masuk coz pintunya ditutup. Kami tiba di stasiun Juanda pukul setengah 12. Dari situ, kami beli air dan roti sebentar di Indomart stasiun Juanda, dan langsung melesat menuju arah yang diberi tau pak polisi.

Ketika tiba di GKJ sudah ramai dengan orang-orang yang ingin menonton shownya. Para penontonnya yang cewe kebanyakan berpakaian formal dengan sepatu sebagai alas kakinya. Aku jadi agak tengsin karena aku kesana cuma beralaskan sendal pergi. Xixixi.. Alasannya selain karena cari yang praktis, aku dan temanku habis ini juga mau muter-muter eksplor daerah Pasar Baru. Aku adalah orang yang kalau pergi bertualang, inginnya sekalian eksplor beberapa tempat sekaligus (baca: ogah rugi karena udah keluarin ongkos, hehe..). Makanya, ketika tau gedungnya itu terletak di daerah Pasar Baru, aku langsung googling untuk cari tau ada apa yang menarik di sekitar situ. Akhirnya, pilihanku jatuh ke wisata kulinernya. Ada satu restoran chinese yang menarik untuk dikunjungi dan diicip makanannya, yang nanti akan aku ceritain setelah ngebahas si Ernest.

Tiket row depan udah ditangan.

 Siti and Me. Sebelum acaranya dimulai, foto-foto dulu ah!

 Just me..
Teaternya keren banget!

Terlihat beberapa lampion terpasang di sisi atas panggung.
Karena mau menyambut Imlek kali ya.

GKJ sudah penuh dengan penonton yang siap tertawa bersama.

Back to this Illucinati, memang sih secara nama agak terdengar horor gimana gitu ya. Tapi aslinya itu mah cuma plesetannya si Ernest doang, biar nama tournya kedengeran catchy aja. Aku tiba disana sekitar pukul 12 kurang seprapat kemudian menukarkan bukti transfer dengan tiket aslinya di petugas. Kemudian kami berdua masuk ke dalam gedungnya. Sembari menunggu pintu teaternya di buka, kami muter-muter dulu di sekitaran gedungnya. Liat-liat foto orang-orang yang pernah tampil di teater tersebut. Sekitar pukul 12 siang pun, pintu teaternya dibuka. Kami masuk dan menduduki kursi sesuai dengan nomor yang kami pesan. Sekitar pukul setengah 2 siang, acara pun dimulai. Seseorang yang memakai kaos bergambar sosok Mao Ce Tung dan bertuliskan huruf cina, pun tampil. Kami semua yang nonton tidak mengenal sosok yang berparas agak cina itu. Dan kemudian barulah diketahui, bahwa ia adalah MC yang akan memandu acara ini. Dan ia bukan chinese kawan, tapi orang Betawi yang ber-casing chinese. Hehehe.. Namanya David Nurbianto. Ia membuka acara itu dengan mengenalkan sekilas mengenai sosok Ernest dan membacakan beberapa peraturan yang ada di dalam gedung GKJ ini. Ia juga sempet cek-cek ombak sebentar dengan menyuruh penonton bertepuk tangan. Dimulai dari barisan yang tiketnya 125 ribuan, 100 ribuan, 75 ribuan sampai yang gratisan (dan Siti pun bertepuk tangan, wkkkk...)

Kemudian tampillah sosok opener yang akan menjadi “appetizer” kami sebelum masuk ke hidangan utama. Ia adalah Arie Keriting, juara 3 kompetisi Stand Up Comedy Indonesia season 3. Sama dengan Ernest, Arie juga juara ke 3 SUCI season 3. Arie yang packagingnya sudah sangat Indonesia timur sekali itu menyapa kami dengan sebuah salam pembuka yang sebenarnya wajar saja. Tapi hal itu menjadi tidak biasa dan menjadi sebuah bit yang mengundang gelak tawa. Mungkin dikarenakan stereotip yang sudah kadung menempel di pikiran kita ketika melihat orang dari Indonesia bagian Timur. Ia sukses membuat para hadirin tertawa, dan menggiring para penonton semakin lapar dan ngiler untuk masuk dalam menu main course nya. Tema-tema budaya Indonesia timur sampai cerita keseruan dia ketika sholat Ied tertuang dengan begitu apik. Ruangan pecah dengan gelak tawa.

Setelah itu, tibalah saatnya yang dinanti-nanti, yaitu menunggu kemunculan sang aktor utama, Ernest Prakasa. Ruangan tiba-tiba menjadi gelap gulita, dan lampu sorot dari pinggir kiri (yang amat menyilaukanku itu) dan kanan langsung menyorotkan cahayanya ke tengah-tengah penonton. Rupanya Ernest muncul dari arah penonton dalam sebuah adegan seperti penculikan. Kepalanya ditutupi dengan sarung dan tangannya diikat. Kemudian ia digiring oleh penjahatnya menuju panggung. Dan didudukan di sebuah kursi. Dan dari sisi kiri dan kanan, tampillah dua orang ahli wushu yang datang untuk menyelamatkan. Aku pun terpesona karena adegan wushunya yang betul-betul ciamik. Tapi setelah dikirain bakal ada adegan berantem-berantem, taunya si penjahat langsung jiper gitu ajah, nyerah dan kabur. Gubrak! Hehehe.. Ernest pun diselamatkan oleh dua ahli wushu itu dan ia pun membuka sarung yang menutupi kepalanya. Ngeekk... Sumpah, rambut Ernest berantakan abesss waktu itu. Hahaha.. Bukannya keren kaya G-Dragon, tapi dia malah mesti ribet beresin rambut. Kemudian ia memulai stand upnya dengan cerita politik yang serius abis, dan kemudian dengan gayanya yang santai, penonton digiring ke dalam tawa. Kami sukses dihibur oleh berbagai ceritanya. Salah satunya adalah mengenai perjalanan tur Illucinatinya ke 16 kota dimana di salah satu kota, yaitu di Depok, Ia sempat mengalami luka di kepalanya akibat menabrak kaca (aduh, aku takut banget ngebayanginnya pas diceritain soal ini). Ia juga bercerita kalau ia akan menjadi host di SUCI season 4 menggantikan Pandji Pragiwaksono. Yeayy!! Aku jadi semangat pen nonton SUCI season 4 nih. Ia juga bercerita kalau yang namanya punya anak juga butuh kesiapan ekstra. Ia pun menyelipkan promo tentang film perdananya “comic 8” yang akan tayang tanggal 29 Januari nanti (pas sama ultahnya doi juga). Ia bercerita katanya para cast sempat dikagetkan dengan list nama salah satu pemeran yaitu adanya nama Nikita Mirzani. Dan itu menjadi sebuah cerita yang lucu juga. Ditambah dengan olah gerak yang terlihat sudah dilatih secara maksimal dan ekspresi yang bagus, membuat ruangan pecah dengan tawa.

Oya, di tengah acara ia juga menghadirkan sosok anaknya Sky didampingi istrinya, Meira (yang top banget deh gaya rambutnya, coz kompak banget sama Ernest). Sky muncul ke panggung. Para penonton (termasuk aku) langsung bergemuruh menyambut dan berkata kalau anaknya Ernest itu lucu banget. Kemudian dalam hati aku pun langsung curiga dan membayangkan, mungkinkah Ernest mau mengikuti jejak Uya Kuya. Dimana setelah ini Ernest akan “menyuruh” Sky nyanyi, kemudian tampil terus-terusan di layar kaca, lalu Ernest and family akan muncul di tv sebagai juri kontes sebuah acara pencarian bakat anak-anak. HEHEHE.. (Peace ya ko! ^^)

Sky tampil sembari malu-malu dan memberi salam kepada para penonton gini “makasih ya udah nonton acara papah aku!” Aduh, sweet banget deh pokoknya. Trusnya si Ernest langsung nambahin, “Dengan kata lain sebenernya dia mau bilang, makasih ya udah bayarin uang sekolah aku.” Pecah! Kami semua langsung dibuat tertawa lagi. Setelah itu, Ernest mengajak ngobrol anaknya yang berumur 4 tahun itu, dan kami semua sukses dihibur oleh Sky.

Ketika Ernest berkata, bahwa ia sudah sampai ke menu penutup, aku pun jadi agak sedih, karena berasa cepet banget tuh duit 125 ribu abisnya. Wkwkwk.. Ia lebih banyak berbicara masalah politik dibagian akhir itu. Satu persatu para kandidat calon Presiden pun diangkat. Sampai yang ia takuti macem Prabowo pun juga ia ulas dengan epik. Berasa banget kali ini Ernest lebih menginjak pedal gasnya dalem-dalem. Ia lebih berani dalam mengeluarkan kritikan-kritakan maut kepada calon-calon presiden tersebut. Aku ngehargain banget keberanian dan kenekatan dia dalam berbicara soal isu-isu politik. Kalau biasanya ia cuma mengangkat tema-tema yang tergolong lunak, disini ia berani berbicara lebih tajam, nyentil banget deh. Kalau kata-kata makiannya agak dikurangin pasti aku lebih suka lagi. Atau diganti ajah sama yang lebih unyu, kaya kata “Monyet!” diganti “Kus kus!” HEHEHE.. But over all, I like the way he is right now and always hope that he will be better and better.

Setelah itu acara pun diakhiri dengan joke terakhirnya soal Rhoma Irama. Dan ada satu kesalahan teknis (yang entah disengaja atau tidak) di endingnya, dimana sound penutupnya belum juga diputar padahal acaranya udah selese. Kita semua jadi mesti ngulang lagi adegan kilmaks di endingnya dan tepuk tangan lagi. Capekk deh.. Mestinya ga usah dikasih tau ko, kalau musiknya ternyata belum masuk, kita orang juga paling pada gag ngeh juga. Hehehe.. Disamping bit endingnya yang menurutku nendang tapi nanggung itu, menurutku over all acaranya si ko Ernest ini keren dan layak banget untuk ditonton. Tuhan juga ngelindungin banget acara ini dengan ngasih cuaca yang bersahabat. Siang sampai sore itu gag ujan, ga mendung lho. Padahal khawatir juga kan kalo lagi musim hujan and banjir kaya gini. But Lord loves him so much by protect and give him strength. You should be very grateful for this, ko.. ^^

Setelah selesai acara, penonton pun diperbolehkan kalau mau foto bareng Ernest. Tentu saja, aku pun tidak mau melewatkannya. Kami mengantri dan akhirnya aku dan Siti bisa foto bareng Ernest. Setelah itu kita muter-muter bentar cari spot buat foto-foto dan diluar ternyata ada si Arie lagi mejeng depan papan promo Illucinati. Kami pun langsung minta foto bareng Arie secara bergantian. Oya, info dari Ernest, dia bilang kalo acara ini bakal disiarin juga lho di Kompas TV tanggal 01 Februari 2014. Jadi pengen liat lagi ni acara di tv ntar, skalian cek-cek sapa tau muka ane nongol di tipi, secara kemaren duduk mayan depan. Hehe.. Wah, gag kebayang deh saya, habis proses editing dan cut, ini acara jadinya tinggal seberapa. :D


Abis acaranya kelar, para penonton diperkenankan foto bareng Ernest lho. Horeee.... !!
*Forget the weird smile on my face. I wish I can re-take the picture  -_-"



 Ernest masih dikerubungin fans-fansnya tuh yang pada minta foto bareng.
Cieee.. Ernest banyak fansnya nih!!

 Around the theater

 Sehabis acaranya selesai, diluar ada stall yang menjual berbagai makanan dan minuman.

 Mumpung si Arie lagi mejeng didepan, langsung ajah deh minta foto bareng.

 Siti with Arie Keriting

 Banner promo film Comic 8 terpajang di depan hall.

 Lapak jualannya ko Ernest.

Mumpung di depan GKJ, narsis lagi ah, sebelum cau ke tempat berikutnya.


@ Passer Baroe

Selesai dari GKJ, sekitar pukul 3 kurang seprapat, kami pun langsung menuju tempat wisata kuliner incaranku. Dari GKJ, Pasar Baru terletak persis di seberangnya. Kami pun segera meluncur, karena perutku yang sudah keroncongan ini minta segera diisi makan siang. Nama menu kuliner incaranku kali ini adalah Bakmi Gang Kelinci “Aboen”. Kata papaku, bakmi ini sudah ada dari jaman dulu, sebelum munculnya Bakmi Gang Kelinci “GK” yang cabangnya banyak hadir di mall-mall ibukota. Bakmi ini menurut google, sudah menjadi kuliner yang terkenal di Pasar Baru, dan menjadi primadona para penyuka makanan chinese. Dari gerbang Pasar Baru kami berjalan lurus, melewati berbagai toko yang didominasi jualan kain, sepatu dan baju. Memang daerah Pasar Baru ini sudah lama dikenal akan banyaknya pedagang dari etnis India dan China yang mendominasi. Banyak juga yang jualan siomay, batagor dan aneka kudapan ringan lainnya. Ketika kami bertanya mengenai Bakmi Aboen kepada tukang parkir, kami lantas diarahkan menuju suatu lorong sempit di sebelah Kanan. Gang sempit inilah yang disebut gang Kelinci. Dan setelah melewati gang ini, aku pun menemukan Bakmi GK. Bangunannya bagus dan berpendingin udara. Tapi bukan yang ini yang kucari. Aku pun lurus melanjutkan jalan lagi, karena dari situ, kalau kata blog-blog yang kubaca, jaraknya gag begitu jauh lagi. Aku pun melewati sebuah sebuah miimarket India. Setelah berjalan lumayan jauh, kok tidak ketemu-temu juga. Maka aku bertanya kepada petugas parkir lagi. Ternyata kita kebablasan. Sebelum Bakmi GK tadi, ada lorong sempit. Nah harusnya kita belok kiri ke gang sempit tadi. Dan benar ternyata. Bakmi tersebut terletak persis di ujung gang sempit.
 
Bakmi Gang Kelinci "A Boen"

Bangunannya hanya seperti rumah biasa, dan nampak seperti bangunan tua yang sudah berdiri sejak jaman dulu. Begitu aku masuk, brengg... aroma “ingredient” khas makanan chinese itu langsung sangat tercium olehku. Bagi pemakan halal, menu yang dijual disini berbeda dengan Bakmi GK yang cabangnya banyak itu. Kalau Bakmi GK yang cabangnya banyak itu, menyediakan bakmi yang halal. Kalau di Bakmi Aboen, menyajikan bakmi yang truely khas chinese (mengandung babi). Tapi ada juga sih menu bakmi ayam saja. Saya juga sempet merasa gag enak sama Siti, dan kalau pingin pindah tempat gapapa, jadi maksudku dibungkus ajah gitu pesenan akunya. Tapi akhirnya Siti berkata gapapa, dan memesan siomay ayam. Sebelumnya ia memastikan dulu kepada pelayannya kalau siomaynya memang tidak berisi daging B2. Akhirnya pesanan kami pun datang. Bakmi babi ku pun disajikan dengan cepat. Plus pangsit rebus juga. Tapi sayang bakso gorengnya yang terkenal itu katanya sudah habis. Daging garingnya pun juga sudah habis dari tadi. Ah, sayang sekali. Siomay Siti juga akhirnya datang. Kami pun menyantap makanan kami. Tapi aku merasa ada yang kurang. Kalau yang ku searching di internet harusnya kan ada daging babi merahnya. Tapi ini kok gag ada. Setelah aku bertanya kepada pelayan, rupanya itu bakmi babi special. Awalnya pelayannya berkata kalau stoknya sudah habis, tapi ternyata setelah itu ada dateng lagi stoknya. Makanya aku pun tidak melewatkan menyantap potongan daging babi merahnya. Rasa bakmi babi nya enyaaaak banget (plus ditambah memang perut lagi laper). Pangsitnya juga enak. Babi merahnya manis-manis enak gitu. Wah, bagi penyuka makanan chinese mesti nyobain bakmie yang satu ini deh. Porsinya yang besar ini membuat aku sangat kekeyangan. Aku juga memesan satu porsi bakmi spesial, lengkap dengan pangsitnya untuk dibawa pulang. Aku gag habis makan daging babi merahnya karena udah kekeyangan. Jadi, aku meminta kepada pelayannya agar turut dibungkus juga.

 Bakmi Babi

 Pangsit Rebus

 Bakminya jadi spesial karena ada tambahan potongan daging babi merah.
Harga seporsi Bakmi Babi Spesial + Pangsit berkisar IDR 45.000 (sudah termasuk PPN)

 Seporsi Siomay Ayam seharga IDR 22.000 (sudah termasuk PPN)

 Suasana sore hari di Pasar Baru, ketika kami pulang

Setelah selesai makan, kami pun pulang menuju ke stasiun Juanda. Aku yang kekeyangan ini, berjalan dengan gontai. Siti pun juga ngantuk banget, gara-gara dia baru tidur jam setengah 3 tadi malem. Di stasiun, Siti membeli jajanan cilok dan beli air lagi di Indomart. Kami berangkat pulang dari stasiun Juanda sekitar pukul 5. Kami tidak mendapat tempat duduk, karena sudah penuh. Padahal, kami berdua udah sama-sama ngantuk banget. Tapi ya mau gimana lagi. Kami berdua berdiri sampai di stasiun klender baru. Setelah dari situ baru deh ada tempat duduk kosong. Kami sampai di stasiun Bekasi sekitar pukul 6 kurang seprapat dan berpisah di pintu keluar. Makasih Siti udah menjadi teman perjalananku kali ini. Semoga gag kapok ya jalan bareng Nita. ^^

Yang nulis happy, tulisannya happy, yang baca juga pasti happy.

-Yuanita Handoko, Jan 2014

Cheers,
Nita 

PS.: Setelah baca-baca di google tentang review Illucinati kemarin, baru tau kalo Ahok, kepala jendral Illucinatinya, ternyata juga nyempetin dateng kesitu jadi special guest di show kedua. A bit sad to know that I missed it.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...