SoFtSkiLL

Soft skills is a sociological term relating to a person's "EQ" (Emotional Intelligence Quotient) , the cluster of personality traits, social graces, communication, language , personal habits, friendliness, and optimism that characterize relationships with other people. Soft skills complement hard skills (part of a person's IQ), which are the occupational requirements of a job and many other activities.

Soft skill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan seseorang "EQ" (Emotional Intelligence Quotient), kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft melengkapi keterampilan keterampilan keras (bagian dari seseorang IQ), yang merupakan persyaratan pekerjaan pekerjaan dan banyak kegiatan lainnya.

A person's soft skill EQ is an important part of their individual contribution to the success of an organization .
Seseorang yang lembut EQ keterampilan merupakan bagian penting dari kontribusi masing-masing untuk keberhasilan suatu organisasi.

Particularly those organizations dealing with customers face-to-face are generally more successful if they train their staff to use these skills.
Terutama yang berhubungan dengan pelanggan organisasi face-to-face umumnya lebih berhasil jika mereka melatih staf mereka untuk menggunakan keterampilan ini.


Screening or training for personal habits or traits such as dependability and conscientiousness can yield significant return on investment for an organization. For this reason, soft skills are increasingly sought out by employers in addition to standard qualifications. Skrining atau pelatihan untuk kebiasaan atau ciri-ciri pribadi seperti ketergantungan dan kesadaran dapat menghasilkan laba atas investasi yang signifikan bagi suatu organisasi. Untuk alasan ini, soft skill semakin dicari oleh pengusaha di samping standar kualifikasi.

It has been suggested that in a number of professions soft skills may be more important over the long term than occupational skills. Telah dikatakan bahwa dalam sejumlah soft skill profesi mungkin lebih penting dalam jangka panjang daripada keterampilan kerja.

The legal profession is one example where the ability to deal with people effectively and politely, more than their mere occupational skills, can determine the professional success of a lawyer. Profesi hukum adalah salah satu contoh di mana kemampuan untuk berhubungan dengan orang secara efektif dan sopan, lebih dari sekedar pekerjaan mereka keterampilan, dapat menentukan keberhasilan profesional pengacara.

Examples of soft skills

1. Participate in a team. Berpartisipasi dalam tim
2. Lead a team. Memimpin sebuah tim
3. Unite a team amidst cultural differences. Menyatukan sebuah tim di tengah-tengah perbedaan budaya
4. Teach others. Mengajar orang lain
5. Provide services. Memberikan layanan
6. Negotiate. Bernegosiasi
7. Motivate others. Memotivasi orang lain
8. Make decisions. Membuat keputusan
9. Solve problems. Memecahkan masalah
10. Observe forms of etiquette. Amati bentuk etiket
11. Interact with others. Berinteraksi dengan orang lain
12. Maintain meaningless conversation ( small talk ). Menjaga percakapan (basa-basi)
13. Maintain meaningful conversation (discussion/debate). Menjaga percakapan bermakna (diskusi / perdebatan)
14. Defuse arguments with timing, instructions and polite, concise language. Meredakan argumen dengan waktu, instruksi dan sopan, bahasa singkat
15. Feign interest and speak intelligently about any topic. Berpura-pura minat dan berbicara dengan cerdas tentang topik apapun

Sumber :http://en.wikipedia.org/wiki/Soft_skills
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Soft_skills&ei=3VsRS_OeDdGjkAXPu7CiBw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=2&ved=0CA0Q7gEwAQ&prev=/search%3Fq%3Dsoftskill%26hl%3Did