Kamis, 29 Agustus 2013

Ennichisai 2013 at Blok M "Jakarta Little Tokyo"


Pagi itu, Sabtu, 25 Mei 2013 hujan turun di daerah rumahku di Tambun, Bekasi. Dalam hati aku berkata, bagaimana acara nanti siang ya. Pasalnya nanti siang akan ada acara festival Jepang “Ennichisai 2013” di Jakarta Little Tokyo Blok M yang sudah kutunggu-tunggu. Sambil menyiapkan tas serta baju co-street, aku berharap semoga keadaanya bisa membaik. Dan perlahan tapi pasti, siangnya langit berubah cerah, dan hanya menyisakan sedikit rintik hujan. Ah, syukurlah!

Kemudian aku segera meluncur menuju Blok bareng si mamah, karena mamah katanya pengen liat seperti apa festivalnya. Aku pergi naik bis Bekasi-Blok M. Lumayan agak macet tapi tetep asikin ajalah. Sesampainya disana aku segera menemui temanku. Kami lumayan sulit ketika cari-carian, soalnya kawasan tersebut sudah dipenuhi lautan manusia sehingga untuk jalan saja lumayan sulit. Too crowded lah.. :D.

Memang sejak acara itu dimulai dari jam 12 siang,  sudah banyak orang yang berdatangan dengan antusias untuk menikmati festival tahunan tersebut, jadi gag heran pas aku sampe sekitar jam 2-an, suasananya masih ramai sekali.

Arak-arakan Dashi sedang disiapkan

Setelah aku dan temanku bertemu , kami langsung menuju kamar mandi untuk aku berganti pakaian co-street ala seifuku girl. Aku berpakaian ala seragam anak sekolah di Jepang. Hal yang baru pertama kali aku coba, dan ternyata seru banget. Walaupun agak malu awalnya, tapi yasudahlah dibawa PD ajah, toh disana banyak yang lebih “GILA” bergaya ala cosplay. Mungkin kalo aku pakai kostumnya di pinggir jalan, baru disangka gila beneran ya, hehehe…Sudah ganti kostum, aku memilih jalan sama temenku dan si mamah ngeluyur sendiri. :D Kami pun pergi berkeliling disekitar situ. Ada banyak booth yang menjual makanan khas Jepang seperti Takoyaki, Okonomiyaki, es parut, dll.. Beberapa penjual yang pernah kulihat tahun lalu, juga muncul lagi tahun ini. Banyak hal berbau Jepang lainnya yang dijual disana, seperti action figure, kostum cosplay, pernak-pernik Jepang ,dll. Pokoknya semarak deh..

 Okonomiyaki, dijual seharga 15 ribu.
Nyam.. Nyam..

Hasrat para fotografer pun juga menjadi terpuaskan, terbukti dengan banyaknya orang yang membawa kamera SLR, sibuk hunting foto untuk menangkap moment-moment yang bagus. Ada juga wartawan tv yang meliput acara itu lho, kulihat reporternya berpakaian yukata ala cowok.

 Arak-arakan pun dimulai..

 Wah, leader pawainya, seorang remaja putri terlihat bersemangat sekali..
Ganbatte..!!

 Tim pengarak yang terdiri dari anak-anak pun terlihat bersemangat menabuh genderang

 Sahabatku, Ulan-chan, berfoto dengan Maskot Ramen 38

 Kali ini Ulan-chan narsis dengan tokoh kartun populer dari Jepang, Doraemon.

Sesudah kita asik makan Okonomiyaki dan es krim, kami kehausan, dan segeralah meluncur ke circle K yang letaknya masih ada di dalam kawasan tersebut. Habis itu ya keliling lagi. Liat-liat aneka barang yang dijual di booth, foto2 narsis (terutama diriku yang ingin mengabadikan moment pertama kali berpakaian cosplay, hehe..). Lanjut aku belanja sedikit perintilan Jepang, n sorenya kita nari OBON. Yeeaayyy…
Aku memang sangat menunggu moment ini, soale kata temenku seru banget. Dan ternyata emang seru abisss.. ditemani lagu-lagu jepang (salah satunya opening Chibi Maruko Chan), pengunjung yang ingin ikut menari boleh bergabung ke lingkaran orang2 yang mengelilingi semacam menara kecil. Diatas menara itu, berdiri pemukul taiko yang dengan bersemangat menyanyikan lagu tarian obon. Kami diarahkan gayanya oleh penari yang berdiri di dekat menara. Kami menari sangat gembira sampai-sampai tidak sadar saat bergoyang, sepatuku ikut terlempar. Xixiiii…  *blushing.. Setelah acara Obon Odori itu selesai, hasilnya badan jadi keringetan dan kepala agak pusing, soale banyak gerakan muter-muternya, tapi over all fun banget, hati menjadi sangat gembira. :))

Hari menjelang malam, waktunya untuk temanku sholat magrib. Kami segera menuju kamar mandi untuk aku berganti baju dan temanku mengambil wudhu. Oh ya, sebelumnya ada mas-mas yang membagikan tisu basah. Langsung saja aku samperin, lumayan lah taun ini bisa dapet barang gratisan lagi, hehehe..

Setelah temanku selesai sholat, kami langsung menuju restoran Ramen 38 di Kamome Building yang letaknya tidak jauh dari kawasan tersebut. Tapi ternyata setelah sampai disana, restorannya tutup. Kami lantas bertanya kepada satpam di depan dan beliau menjelaskan bahwa  restoran tersebut sedang direnovasi, tempatnya akan dipindahkan ke lantai bawah. Yah apa boleh buat, ga bisa liat chef jepunnya langsung beraksi memasak disana deh. Perkiraan satpam tersebut, Ramen 38 akan baru kelar direnovasi sebulan lagi.
Kami lantas kembali meluncur ke area little Tokyo, untuk menikmati Ramen 38 di booth khusus yang ada disana. Aku memilih Ramen pork sementara temanku yang Soyu. Kami makan sambil mengobrol tentang banyak hal yang terjadi hari ini. Selesai makan sekitar pukul 8 malam, hari sudah mulai larut, maka kami memutuskan untuk segera pulang. Berakhirlah petualangan Ennichisai 2013 hari ini.

 Blok M, the Jakarta Little Tokyo
At night

 Tim pengarak tak ada lelahnya sekalipun berpawai sampai malam

Ramen Soyu at Ramen 38 Sanpachi, seharga 35K

Sebenernya besok masih ada pertunjukkan lagi, karena pawai ini diadakan selama dua hari yakni hari ini dan besok. Tapi kami rasa hari ini kami sudah cukup terpuaskan oleh berbagai hal menarik yang disajikan disana. Aku sangat salut dengan arak-arakan Mikoshi dan Dashi. Leadernya, seorang remaja Jepang, tidak ada lelahnya, selalu bersemangat beraksi sambil meneriakkan kata-kata “SOYU..!!” Semua team pengarak juga sama, mereka tidak ada lelahnya menggotong mikoshi dan dashi keliling area Blok M Square, padahal dalam sehari itu mereka bisa mengarak hingga 4 kali putaran. Wah, memang mantap semangat kerja keras orang Jepang itu, patut dicontoh. Akhir kata, moment kali ini menjadi moment yang tidak terlupakan dan sangat menyenangkan. Ureshiiiiiiiiiiiii…. :D 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...