Selasa, 17 Januari 2017

Singapore, Aku Kembali (Day 1 & 2)

Sabtu, 15 Oktober 2016 (Hari Keberangkatan)
Tanggal 15 Oktober 2016, aku berangkat dari Cikarang menuju bandara Soekarno-Hatta untuk bertemu dengan Lisna disana. Aku berangkat dari rumah sekitar pukul 12 siang. Bermodal satu tas backpack dan satu tas ransel kecil, aku berangkat diantar papa ke pool bis damri di Jababeka. Dari sana, aku naik bis damri langsung menuju bandara. Kuingat-ingat, terakhir kali aku pergi ke bandara ya pas ke Singapore tahun 2012 dulu. Sudah lama sekali ya. Untuk terminal keberangkatannya kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kalo dulu berangkat dari terminal 3, sekarang dari terminal 2D. Perjalanan Cikarang-Soetta kurasakan amat panjang. Hari itu juga sempat hujan gede. Sampai di bandara, aku langsung nyamperin Lisna yg udah sampe dari tadi. Kami lanjut mengisi perut di Hokben sambil menunggu waktunya check in. 

Setelah waktu menunjukkan hampir pukul 6 sore, kami langsung check in, dan menunggu di ruang boarding. Nah, ternyata pesawatnya delay saudara-saudara. Dari mestinya berangkat jam 18:50 eh molor deh ampe jam 9 malam. Huahh, bener-bener capek nunggunya. Udah aja, aku duduk diem sambil ngobrol-ngobrol ama Lisna (sambil ngapus kutek di kuku juga yg udah ga keruan bentuknya). Ketika nunggu pesawat, ada seorang mas-mas Singapore yg menghampiri. Dia jelasin panjang lebar mau ngajak sharingan taxi dari bandara menuju hotel di Geylang kalo ga salah ingat. Maksudnya biar bisa sharing cost jadi lebih irit. Nah, karena aku dalam modus waspada, ya aku bilang aja kalo kami mau nginep di bandara malam ini. Emang ga ada rencana mau ke hostel juga sih ini malam, jadinya mestinya kubilang dari awal aja ya. Gomen ya mas Spore, situ udah ngomong sampe panjang lebar tapi ujung-ujungnya aku ga bisa bantu. Hehehe..

Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya pesawatnya dateng juga. Yeayy.. Ini pengalaman pertamaku naik Tiger Air. Dan karena ini mau ke Singapore, jadi isi penumpangnya ya kebanyakan orang Spore yg mau balik kampung. “Aku pulang kampung....!!!” *Loh kok, wkkwkwk.. Setelah perjalanan sekitar 1 jam 45 menit, akhirnya kami menjejakkan kaki di negeri Singa putih tersebut. Hari sudah larut malam, mungkin sudah pukul 12 malam waktu Singapore. Kami segera mencari tempat persinggahan untuk bobo. Kami segera menuju Terminal 1 ke arah Viewing Deck. Disana ada ruang mother’s care, dan kita bisa bobo-boboan disana. Disekitar lobi bandara kulihat sudah banyak orang yg tidur, karena hari memang sudah larut juga. Di sekitaran viewing deck juga banyak yg sudah duduk dikursi sambil boboan. Ada jg yg ngampar di lantai hanya bermodal selembar koran. Beuh, kuatnya tidur di lantai dingin kaya gitu. 

Sesampainya di mother’s care, ternyata ga ada orang yg lagi nempatin. Asyik.. Kuintip di dalamnya ada tempat duduk yg empuk, lengkap dengan AC, colokan buat charge hape, dispender air panas dan dingin, serta wastafel. Di sebelah juga ada toilet untuk kita besok pagi bersih-bersih badan. Voila!! Semua fasilitas ini gratis lho. Wkwkwk.. Sebelum bobo, kami mengisi perut dulu dengan makan pop mie yg sudah dibawa dari Indonesia. Kita emang udah ngebekel makanan buat jaga-jaga selama disana. Ditambah enaknya tidur di mother’s care, ada dispenser air panasnya, jadi mau rebus pop mie pun gampang. Selesai makan, kami bersiap-siap bobo. Aku menutup pintu dan mengunci dari dalam, ruang dimana kita bobo. Tapi ketika pagi tiba, kuncinya sudah terbuka. Mungkin dibuka sama petugasnya. Niat mereka mau bersih-bersih ruangan jadi kaget kali ya pas liat dua orang cewek lagi asik bobo, wkwkk... Aku juga masih suka denger sepanjang malam, ada petugas yg keluar masuk buat ngebersihin ruang mother’s care itu. Sebenernya deg-degan juga sih, takut diusir petugas. Tapi sampe pagi aman sih, malahan paginya abis bangun tidur, kita disapa sama petugasnya. Ditawarin roti juga. Mungkin kesian ya, liat aku sama Lisna yg semalem udah ngegembel di bandara. Hehehe... Btw, petugas bandara disana kebanyakan sudah manula lho kawan. Mereka masih produktif bekerja di usia senja mereka. Ada yg jadi petugas cleaning service sampe anter-anter bagasi. Mantaplah!

Minggu, 16 Oktober 2016
Hari ini adalah hari pertama memulai petualangan. Kami bangun sekitar pukul 6 waktu Singapore. Kami pergi ke toilet di sebelah, buat bersih-bersih badan. Kami mengenakan celana panjang untuk hari pertama ini, karena rencananya hari ini mau main ke Sentosa. Jadi aku bisa sekalian main ke kasino. Di postingan sebelumnya, aku pernah cerita pas mau main ke kasino jadi gagal karena aku salah kostum, malah pakai celana pendek plus sendal jepit. Kali ini jadinya ga saltum lagi deh. Udah selesai dandan, kami mengisi perut dengan bekal roti yg kami bawa. Lalu kami segera meninggalkan bandara dan capcus menuju hostel untuk menaruh tas bawaan. Hostel tsb berada di dekat stasiun Kallang. Oya, sebelum memulai petualangan, kami membeli dulu tiket Singapore Tourist Pass di ticket office yg ada di terminal 2. Kartu ini adalah modal kami bertualang secara bebas selama 2 harl di Singapore. Harga tiket untuk 2 days pass adalah 16 SGD. Hitungan sehari itu dimulai dari pukul 00.00 sampai pukul 24.00 malam. Kalo dihitung-hitung, jadi seharinya kita cuma kena 8 SGD untuk puas-puasin keliling Spore seharian naik MRT dan Bus. Cukup murah kan. Ketika membeli STP, akan otomatis dikenakan biaya deposit senilai 10 SGD. Jadi total kami membayar adalah 26 SGD. 10 SGD ini bisa di refund nanti saat kita mau pulang. Tempat untuk refundnya juga bisa di ticket office ini. Setelah membeli STP, kami segera menuju stasiun MRT Changi untuk menuju stasiun Kallang.

Singapore Tourist Pass
Kartu sakti untuk keliling Singapura dengan lebih praktis dan ekonomis

Di dalem MRT
Nita dan Lisna, si bolang dari Bekasi

Setibanya di stasiun Kallang, kami lanjut mencari dimana letak hostel Coziee Lodge berada. Kami berjalan kaki menuju kesana dan ternyata tempatnya cukup dekat dari stasiun. Setelah tiba di hostel, kami menunjukkan tiket bookingnya kemudian menitip uang deposit senilai 20 SGD sebagai uang jaminan untuk menginap disana. Uang deposit ini akan dikembalikan saat kami check out besok. Kami menitip tas backpack kami di lobby hostel, lalu memulai petualangan kami menjelajah Singapura. Kami mengawali tur kami dari Resort World Sentosa, dimana disana nanti kami akan mengunjungi SEA Aquarium dan Kasino. Perjalanan dimulai dari Kallang Station menuju Harbourfront Station. Dari Harbourfront, kami naik Sentosa Express (4 SGD) untuk menuju pulau Sentosa. Tapi sebelum itu, kami mampir ke Rooftop Gardennya untuk berfoto-foto sebentar. 

Rooftop dari mal Vivo City
Keren yak!

Jangan sampe gak selfie, udah main jauh-jauh

Lisna antusias banget tuh jalan-jalan disini

Aku juga gak kalah antusiasnya

Setelah itu, baru kami menuju RSW. Di RSW, kami turun di Waterfront Station untuk menuju ke tempat dimana Universal Studio, SEA Aquarium dan Kasino berada. Kami berkeliling di bagian luar universal studio dan tak lupa mengabadikan moment jalan-jalan kali ini dengan berselfie ria. Kami mengunjungi bola Universal Studio yg terkenal itu, lalu pergi ke salah satu toko coklat yg ada disana.

Universal Studio Singapore

Pas liat hasil fotonya, ternyata ada tiga cewek yg sama-sama lagi difoto
Kebetulan banget ya ^^


With my partner in crime, Lisna



Pose dulu ah di depan toko coklat






Selfie together

Ini beberapa makanan yg dijual di toko coklat
Enak-enak kayanya

Ngiler ya.. Hehe..

Udah selesai selfie-selfie, kami menuju SEA Aquarium dan menukarkan e-tiket yg sudah kami beli sebelumnya di Indonesia. Ga nyesel aku main ke SEA Aquarium, karena tempatnya bagus banget dan luas. Aku bikin di postingan terpisah untuk ceritaku ke SEA Aquarium ini, yg terdiri dari part 1 dan part 2. Karena banyak banget cerita dan foto-foto fauna laut yg mau aku share selama aku berkunjung kesana. Monggo dibaca ya kawan jika penasaran. Lanjut dari SEA Aquarium, perutku sudah kelaparan. Kami segera mencari tempat makan di sekitar RSW yg harganya terjangkau. Mau mampir ke Texas atau Mc Donald tapi ga ada menu nasinya. Hmm.. Memang dasar perut orang Indonesia, ga nampol rasanya kalo belum makan nasi, haha..  Akhirnya kita nyari food court yg ada di RSW. Di food court tsb dijual berbagai macam makanan, dan untungnya kita bisa ketemu nasi disana. Pilihan kami jatuh pada nasi lemak alias nasi uduknya orang Singapore. Nasi lemak seharga 5,5 SGD terdiri dari nasi, telur rebus dan sejenis pepes ikan gitu, sama ada taburan kacang. Tak lupa ada sambel terinya juga. Huah, segini mah ga sampe 50k kalo di Bekasi, pikirku. Tapi yasudahlah, namanya juga di tempat hiburan pasti ya apa-apa mahal. Aku sempat melihat beberapa pengunjung di sekitaran universal studio tadi, mereka makan siang dengan bekal nasi bungkusan. Kaya lagi piknik gitu lah. Asik bener ya, udah gitu hemat lagi.. hehe.

Nasi lemak di USS

Selesai makan siang kami lanjut menuju Kasino. Untuk warga asing, masuk ke sini itu gratis. Tinggal nunjukkin paspor ajah dan cus langsung boleh masuk. Simple kan. Sebelumnya kami mesti menitipkan tas kami dulu di loker. Harga untuk satu lokernya sebesar 6 dolar. Kami berdua memesan satu loker. Setelah menitipkan tas, kami mengantri untuk pengecekan paspor. Lalu masuklah kami ke dalam Kasino. Kasinonya guedee banget. Kami menyusuri bagian-bagian dalam kasino tersebut. Dan kami juga ikut menonton permainan yg ada di sana. Host yg memimpin tiap table game disana ganteng-ganteng, kawan. Puas bener dah aku cuci mata disana, wkwkwk.. Tangan mereka mulus bgt dan gemulai dalam memainkan setiap kartu ataupun coin. Jariku aja kalah lentik dari jari mereka kayanya, hahaha. Mereka berumur masih muda rata-rata. Mungkin saja mereka itu mahasiswa yg magang disana ya. Nah, para pemain judi nya yg rata-rata udah pada kakek nenek. Tapi beuh, walau udah pada senior gitu, pada jago mainnya kawan. Kasino yg buka 24 jam itu, terbagi atas beberapa bagian. Ada yg main di meja, ada juga yg main dalam bentuk konferensi, ada juga yg kaya sejenis poker. Ada juga ruang judi yg khusus buat yg merokok. Ada loungenya juga yg mevvah banget. Di lantai atas itu ada bagian khusus buat pemain yg udah pro. Wah, itu mah judinya udah kelas milyaran kali ya. Pokoknya kasino itu besar dan luas banget. Aku aja ampe istirahat dulu di salah satu food centernya buat duduk sambil minum-minum. Nah yg menarik, kita boleh minum sepuasnya, minuman apa aja yg ada disana. Boleh refill ampe kembung deh.  Mumpung gratis, aku nyobain minuman yg berbeda dari beberapa dispenser yg ada disana. Nah yg aku ga nemu-nemu itu adalah minuman alkoholnya. Ubek-ubek ke tiap dispenser cuma adanya minuman kopi, teh, atau soft drink aja. Kayanya minuman alkoholnya di taruh ditempat yg beda deh. Mau nanya pelayannya, tapi malu ah. Wong ga main, cuma numpang minum gratis, hehehe...

Tampangnya serius banget yak
Padahal mah ga ngerti juga cara mainnya, wkwkkw

Setelah selesai ngubek-ngubek kasino, lanjut kita ke mustafa center di little india buat belanja-belanja. Nah, nyari mustafa center ini yg rada pusing. Kita sempet hilang arah dan tersesat lho. Bikin pusing aja. Tapi akhirnya ketemu juga sih. Mustafa center ini ramai gila. Ampe mau masuk dari pintu utama aja udah ga bisa, karena udah kepenuhan orang. Akhirnya masuk dari pintu alternatif deh kita. Disana aku belanja coklat buat oleh-oleh. Asiknya ke Mustafa itu, nyari apa aja ada. Serba ada dan komplit deh pokoknya. Dari keperluan bumbu dapur, coklat ampe barang yg jarang nemu itu ada disini, dan supernya lagi harganya disini itu murah-murah kawan. Ovaltine aja dijual lebih murah disini daripada di Indonesia. Kalo yg kalap, bisa borong dah. Nah, habis dari Mustafa kami melanjutkan acara belanja kami ke Bugis Street. Kaki udah mulai lemes, pinggang udah pegel, badan udah capek. Tapi tetap kami lanjutkan perjalanan kami ke Bugis Street. Aku pengennya hari ini urusan oleh-oleh dikelarin aja. Disana kami lumayan lama belanja oleh-olehnya, karena bingung mau pilih yg mana. Sepanjang Bugis Street sudah kami lalui untuk mencari toko yg menjual barang paling murah. Ada macam-macam souvenir yg dijual disana, dari mulai gantungan kunci, kaos, goodie bag, jam tangan, dompet, coklat hingga pernak-pernik lucu lainnya. Akhinya kuputuskan membeli goodie bag saja. Lisna pun asik berburu oleh-oleh dan ternyata memborong lebih banyak daripada aku, hehe..

Seusai kami kelar belanja oleh-oleh, kami kembali ke hostel karena hari sudah malam. Perut kami pun sudah kelaparan. Akhirnya sebelum tiba di hostel, kami makan di salah satu kedai yg terletak tidak jauh dari hostel. Semacam kedai yg menjual masakan India gitu. Aku dan Lisna pesen nasi plus telur dadar saja, yg murah meriah, ditemani segelas air putih dan es kosong (baca: es batu). Kami benar-benar kelaparan, makanya makan nasi pake telur dadar aja rasanya udah enak. Telur dadar disana agak beda dengan disini. Potongan bawang merah dan bawang putihnya gede-gede, udah gitu ada potongan paprika hijaunya juga. Ya lumayan kenyang buat ngisi perut yg udah keroncongan ini. Udah selesai makan dan rehat sejenak, kami lanjut menuju hostel buat istirahat. Kami segera check in lalu diberikan kunci dan ditunjukkan kamarnya oleh salah seorang pegawai disana. Setelah kami membuka pintu kamar, ternyata lampu kamar sudah pada dimatikan dan tamu lain sudah pada tertidur lelap. Kami membereskan barang-barang bawaan secara perlahan agar tidak mengganggu tamu lain yg sedang tidur disana. Kami pun mendapat kunci loker masing-masing untuk meletakkan barang-barang kami. Lalu aku dan Lisna lanjut membersihkan badan. 

Selesai bersih-bersih, akhirnya kali ini kami bisa istirahat dengan nyaman. Kamarnya adem lho kawan karena ada AC dan kipas anginnya. Udah gitu ada fasilitas wifi juga, yang sayangnya lupa aku manfaatin karena udah saking capeknya. Aku tidur di ranjang atas sementara Lisna di ranjang bawah. Kasurnya empuk dan selimutnya tebel. Nyaman banget tidur di hostel itu. Walaupun murah, tapi fasilitasnya lumayan oke kok. Kamar mandinya walaupun sharing tapi tetap terjaga kebersihannya, dan dilengkapi dengan shower air panas pula. Untuk hostel Coziee Lodge ini kuberi 2 jempol deh. Kalo kapan-kapan balik ke Spore lagi ala backpaker, aku pengenlah nginep disini lagi. Sekian ceritaku di hari kedua. Kalo mau lanjut baca ceritaku di hari ketiga, klik link ini dan ini aja ya kawan. Salam backpaker.. ^^
*credit photo to Lisna


Love,

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...