Selasa, 17 Januari 2017

Singapore, Aku Kembali (Day 3: Part 2 & Day 4)

Senin, 17 Oktober 2016 (Part 2)
Hari sudah menuju sore. Perjalanan menuju Garden By the Bay ini dimulai ketika kami keluar dari Bayfront Station. Lalu lanjut kami jalan kaki menuju Garden By The Bay. Disana tersedia loket untuk membeli tiket kendaraan untuk menuju Cloud Forest. Karena kaki udah pegel banget, dan ga kuat lah klo mesti jalan kaki lagi, akhirnya kami beli juga itu tiket. Biaya untuk naik mobil pp dari pintu masuk ke cloud forest adalah 3 dolar per orang. Kami juga menanyakan mengenai cara untuk naik ke OCBC Skyway (8 SGD). Sayang sekali, Senin itu OCBC-nya sedang dalam maintenance. Jadi kita ga bisa naik untuk lihat pemandangan Garden By the Bay dari atas jembatan. Yahhh, we’re not so lucky that day. Tapi mas petugas yg ramah itu ngasih tau kami, bahwa nanti malem bakal ada light show dari Supertree Groove yg bernama Garden Rhapsody. Wah, lumayan tuh. Kan keren bisa liat pertunjukkan cahaya yg dipadukan dengan musik. It must be great! Pertunjukkan akan dimulai pukul 07.45 dan akan berlangsung selama 15 menit. Jadi gak kecewa-kecewa amatlah udah jauh-jauh kemari. 

Kemudian kami segera menaiki mobil, lalu diantar sampai menuju cloud forest. Biaya untuk masuk ke cloud forest dan flower dome adalah sekitar 32 SGD kalau tidak salah. Kami hanya duduk-duduk di terasnya untuk merilekskan pinggang dan kaki kami. Kami menikmati pemandangan dari halaman cloud forest sambil ditemani semilir angin. Enak bangetlah, apalagi sambil boboan, hehe.. Aku liat banyak yg duduk-duduk santai di sekitaran Garden By the Bay. Ada yg lagi sepedaan juga, ada juga yg lagi jogging. Aku nyemilin coklat aja lagi untuk menambah energi biar kuat jalan sampai malam. Setelah puas leyeh-leyeh ditemani semilir angin, kami segera menuju bagian ikon utama dari Garden By The Bay, yaitu Supertree. Jaraknya tidak begitu jauh dari Cloud Forest, jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Habis itu kami leyeh-leyeh lagi di hamparan rumput yg ada di depan Supertree. Kulihat di dalam salah satu supertree, ada lift yg menghubungkan kita supaya bisa naik ke OCBC Skyway. Tapi kan lagi tutup ya, sayang banget. Kami akhirnya puas-puasin berfoto di depan Supertree Groove. Lalu karena dirasa waktu masih lama sampai menuju pukul 07.45, kami putuskan untuk menuju ke Haji Lane dulu. Tempat ini adalah salah satu tempat yg direkomendasikan oleh bapak yg kami temui tadi di City Hall.

Welcome to Garden By The Bay

Supertree Groove




Suka banget foto-foto di depan Supertree ini
Berasa jadi liliput, hehe..

Di tengah perjalanan keluar dari area Garden By The Bay, kami melihat ada satu jembatan yg sangat bagus buat dijadiin latar foto-foto. Banyak view menarik yg bisa dijadikan background foto. Ada gedung MBS, Singapore Flyer, juga ada danau yg indah. Aku dan Lisna, menghabiskan waktu berfoto-foto lagi di sore yg cerah itu. Setelah selesai foto, kami kembali ke Bayfront station untuk menuju Bugis station, stasiun terdekat menuju Haji Lane.

Di jembatan yg ada di Garden By The Bay


Latar fotonya Singapore Flyer sama Supertree Groove
Ciamik banget


Di jembatan ini aku berharap ada yg traktir aku naik Singapore Flyer
Ngarep banget ya, wkwkkwk

Kami naik MRT menuju Bugis Station, lalu bertanya ke seorang bapak, arah untuk menuju Haji Lane. Kami menuju ke sana, dan melewati bangunan mesjid yg sangat terkenal di Bugis, yaitu Masjid Sultan. Kemudian kami tanya lagi ke penduduk sekitar dimana Haji Lane berada, dan ternyata Haji Lane adalah gang kecil yg sempat kita lewati tadi. Kami mengeksplor Haji Lane di hari yg sudah mulai gelap itu. Di Haji Lane banyak grafiti-grafiti yg oke buat dijadikan latar foto. Selain itu disana juga banyak toko-toko baju dan bar untuk minum-minum. Setelah dari sana, kami kembali menuju ke Bugis Street karena Lisna masih mau belanja oleh-oleh tambahan.

Masjid Sultan di Bugis

What a huge mosque!

Haji Lane

Kami segera bergegas karena hari sudah gelap dan takut gak kekejar menuju pertunjukkan light show di Garden By The Bay. Setelah Lisna selesai belanja (dan aku juga jadi ikutan belanja jam tangan akhirnya), kami segera menuju Bugis Station untuk kembali ke Bayfront Station. Saat kami mengarah ke Garden By The Bay, sudah terdengar suara musik dari Garden Rhapsody. Dan saat kami tiba, sayangnya pertunjukkan telah usai. Untungnya aku udah pernah searching tentang pertunjukkan ini sebelumnya, dan sepertinya masih ada satu show lagi setelah ini. Langsung saja aku bertanya kepada petugas restoran disana mengenai jadwal show. Dan beruntungnya, masih ada satu show lagi di jam 08.45. Huah, syukurlah.. Kami menanti show berikutnya dengan ngaso-ngaso di sekitaran Supertree. Kami mampir duduk-duduk di kedai ayam cepat saji. Lalu setelah pertunjukkan mau mulai, kami menuju pelataran taman yg sudah mulai dipenuhi banyak orang. Ada pengunjung yg udah ready dengan kameranya dan siap merekam moment pertunjukkan cahaya dan musik dari supertree groove. Kami duduk santai di hamparan rumput dan akhirnya pertunjukkan pun dimulai. Keren banget shownya, kawan. Salah satu lagu yg dipakai di show tersebut adalah lagu "I dreamed a dream". Dan aku jadi suka deh sama lagu itu semenjak nonton Garden Rhapsody ini. Show yg berlangsung selama 15 menit ini benar-benar mengibur mata dan telinga penontonnya. Dan yg terpenting, show ini free admission lho, hehe..

Garden Rhapsody by Garden By The Bay

Keren bangetlah pertunjukkannya!
Just enjoy the show..


Sekilas rekaman saat pertunjukkan Garden Rhapsody berlangsung

Setelah selesai menonton show, kami kembali ke MBS karena ingin melihat city light di sekitaran MBS. Kami masuk kedalam MBS Shopping Mall dan bertanya kepada beberapa petugas mengenai cara untuk melihat light show. Ada petugas yg kebingungan juga, dan kami juga ga ngerti mesti kemana. Itu malnya guedee minta ampun kawan, ampe nyasar-nyasar kita nyari pintu keluarnya aja. Mau keluar mall tanya sana-sini, akhirnya bisa juga nemuin pintu keluarnya yg ada di lantai atas ternyata. Kami keluar mal, dan menemukan banyak anak muda yg sedang kongkow-kongkow asik di restoran/cafe yg berada di teras mall. Kami duduk-duduk dulu di bangku yg ada disana untuk meluruskan kaki. Kaki ini rasanya udah pegel banget. Pinggangku juga udah kaya mau patah rasanya. Setelah lumayan rileks, kami lanjut jalan-jalan menikmati pemandangan Marina di malam hari. Kami duduk-duduk di pelataran mall, yg terletak di pinggir sungai. Kami menikmati semilir angin dan pemandangan Marina yg dipenuhi oleh cahaya di malam hari. Moment malam terakhir kami di Singapore, dihabiskan dengan just enjoy the city view. Kami menghabiskan waktu sampai hampir larut malam. Aku melihat masih ada warga yg night run di sekitar Marina ini. Keren ya bisa tetap semangat olahraga walaupun udah malem.

Marina View at Night

Enak banget leyeh-leyeh di pelataran mall MBS ini
Tempat ini biasa dijadiin tempat nongkrong warga untuk menikmati light and water show

Setelah selesai bersantai, meluruskan kaki dan meregangkan otot-otot di pinggang, kami segera melanjutkan perjalanan kembali ke Changi Airport. Takutnya kalo udah terlalu malam, udah gak ada MRT yg ke Changi lagi. Setelah tiba di Changi, kami segera menuju terminal 1 ke tempat penitipan tas. Kami mengambil tas kami, lalu kembali ke Viewing Deck, tempat kami tidur sebelumnya. Kali ini kayanya pengen tidur selonjoran deh. Gak pengen tidur sambil duduk lagi kaya di mother’s care kemarin lusa. Pinggang ini udah pegel minta ampun soalnya. Akhirnya, kami putuskan tidur di ruang bermain anak yg terletak di pojok dan relatif sepi. Kami nyari posisi yg ga begitu keliatan orang. Akhirnya kami mendapat posisi bobo yg lumayan enak, yaitu di kolong perosotan anak-anak. Ada karpet karetnya juga, jadi badan ini ga langsung ketemu lantai. Tapi tetep aja pas tengah malem aku bangun karena kedinginan. Lantas aku pakai semua kertas itinerary yg aku punya dan kususun jadi bentuk tiker, biar ga terlalu berasa dingin. Ga kebayang orang yg tidur di pojokan itu, yg cuma beralas kertas, pasti kan dingin banget tuh. Tapi kayanya sih dia fine-fine aja, keliatan doi bisa tidur pules tuh, hehe. Tas dan semua barang bawaan aku amankan sebisa mungkin. Buat bantalnya karena ini darurat, aku pake aja tas kantong yg isinya baju kotor. Yang penting empuk buat bobo, hehe. Namanya juga darurat ya, segala macem ide jadi muncul dengan sendirinya, hehe.. Semakin pagi, semakin dingin kawan. Akhirnya jam setengah 6 kami bangun lalu siap-siap membersihkan badan di toilet yg ada di sebelah mother’s care. Overall kalo menurutku, viewing deck terminal 1 itu tergolong enak deh. Fasilitas toilet, dispenser, stop kontak untuk charge HP, semuanya berdekatan. Dan di viewing deck ini juga relatif ga banyak orang yg lalu lalang. Udah gitu, children playground disini tuh letaknya juga di pojokan, jadinya sepi, enak buat boboan. Buktinya pas aku bangun besok paginya, ternyata udah ada sepasang muda-mudi yg lagi leyeh-leyeh di children playground situ juga. Mereka sepertinya mengikuti jejak kami, wkwkkwk...

Selasa, 18 Oktober 2016 (Last Day)
Usai kami beres-beres tas, kami segera mencari makan di kedai yg ada di dalam bandara. Nyarinya lagi-lagi yg penting ada nasinya dan harganya murah meriah. Akhirnya ketemu satu kedai yg jual nasi lemak. Nah disini aku beneran keliatan katronya. Karena baru ketemu alat buat nunggu pesenan makanan yg bentuknya kaya buzzer. Jadi pas buzzer-nya nyala merah, aku langsung ngehampirin pelayannya dan nanya deh ini mesti di gimanain. Dan pelayannya cuma bilang suruh taroh aja, dan kita udah bisa ambil makanan kita.  Oh gitu tho mbak e... Oke lah. Kami mendapat menu nasi lemak yg lebih enak dibanding pas makan di Sentosa kemarin lusa. Kali ini nasi lemaknya plus ayam lho.. Padahal harganya sama dengan yg di Sentosa. #otakperhitungan. Kami sarapan disana dan kenyang banget rasanya nih perut. Siap untuk pulang dan meninggalkan banyak kenangan di Singapore.

Nasi Lemak di Changi Airport

Lalu kami menuju ke ticket office di terminal 2, untuk nge-refund STP kami dengan uang deposit senilai 10 SGD. Lumayan kan, pulang-pulang masih ngantongin 10 SGD, hihi.. Setelah menukarkan STP, kami segera check in dan menunggu pesawat yg akan mengantar kami pulang ke Indonesia. Kami pulang dengan pesawat Air Asia. Dari bandara, pesawat kami berangkat sekitar pukul 10 pagi waktu Singapore. Kami tidur lagi selama di pesawat karena kurang puas sama tidur semalem. Entahlah, mungkin bule di sebelahku pusing kali ya dengerin aku ngorok, wkwkwk.. Akhirnya, kami tiba di bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul setengah 12 siang. Kami lanjut isi perut dulu dan duduk santai di KFC. Setelahnya baru menuju ke halte damri, menunggu bis kami masing-masing datang. Lisna pulang ke arah HI, sementara aku menunggu bis damri yg ke Jababeka. Kebetulan bis aku yg duluan tiba. Akhirnya aku ucapkan salam perpisahan kepada Lisna, dan tidak lama kemudian bis Lisna pun datang dan mengantarnya kembali ke tempat tinggalnya.

Perjalanan tandem kali ini, sangat terasa sekali backpakerannya dibandingkan perjalananku dulu di tahun 2012. Pertama kali ngampar dibandara ya baru kali ini. Untung aja Lisna, setia nemenin aku mau ikutan ngampar juga di bandara. Dan kayanya dia lebih bisa tidur dibanding aku deh, hehe. Pengennya next trip sih gak se-ngirit ini jalan-jalannya (padahal awalnya ini ide siapa coba, wkwkkw..) Lebih agak keluar modal gapapalah biar lebih nyaman. Dan yg pasti, next trip aku bakal bawa koper. No more backpack! Karena pegel boookk ternyata manggul-manggul backpack kemana-mana itu, hehehe.. Terima kasih yg udah baca cerita perjalanan aku selama di Singapore. Kalo ada yg mau ditanyakan tentang trip ke Singapore, bisa tinggalin comment di bawah ini ya. Aku akan jawab sebisa aku. Last word, makasih ya Lisna udah jadi partner yg asik selama trip di Singapore. Ayo, next trip kita bareng-bareng lagi ya, menjelajah bagian dunia yg lain.. :D
*Credit photo to Lisna


Love,

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...