Kamis, 10 Februari 2011

Ultimate-U

Senin, 7 Februari 2011

Dreamers Who Do: Entrepreneur atau Karyawan atau Profesional?

KALAU Anda mengidolakan seseorang untuk waktu sekian lama dan akhirnya berkesempatan ketemu langsung, apa yang akan Anda sampaikan? Sahabat saya, @andysjarif beruntung bisa bertemu idolanya minggu ini. Sebagai seorang pemikir, entrepreneur, konsultan, petinggi perusahaan global, dan investor, idola Andy ini telah beberapa kali membidangi beberapa transaksi dahsyat di dunia teknologi-informasi glbal. Saya pun tidak bisa tidak kagum setelah memerhatikan pembawaan yang santun serta penuh perhatian dan menyimak wawasan
yang luas lagi dalam.
    Satu hal yang menginspirasi saya untuk menulis kolom ini terjadi saat saya bertanya apakah dia melihat diri sebagai entrepreneur, karyawan, atau profesional. Sang Idola dengan santai, tetapi penuh makna menjawab, "It does not matter - what matters is how you can make a difference in any those capacity. " SIngkat tapi punya signifikansi luar biasa bagi saya pribadi.
    Dreamers who do - who are they? Saya kerap meyakini kalau entrepreneur adalah kelompok yang paling pantas memegang kredo pemimpin yang sigap bertindak mereleasikan impiannya.
    Sahabat baru saya @Riyeke, penggagas gerakan UKMgoesonline adalah salah satu contoh paling sesuai. Dia punya mimpi memunculkan 1 juta orang entrepreneur independent melalui platform online. tanpa menunggu dukungan pemerintah ataupun pihak lain, riyeke dan kelompoknya telah, masih, dan akan terus bergerak cepat melakukan perubahan.
    Just do what you love on your own terms and great money will follow. Merintis usaha sendiri bisa jadi adalah manifestasi passion yang paling berani. Pilihan ini adalah HAK setiap orang, tetapi tidak diwajibkan untuk
semua orang. Idola Andy secara tidak langsung mengingatkan saya untuk melepaskan diri dari status atau lembaga yang kaya pembahasan, tetapi miskin makna.
    Which one is riskier: being secure and safe OR being happy and fulfilled? Kalau mengejar impian dengan tindakan nyata seolah milik profesi enterpreneur semata, saya juga kenal banyak sahabat yang senantiasa melakukan hal-hal dahsyat untuk merealisasikan impian mereka tanpa harus terikat pada sebutan enterpreneur. Sebut saja @agussari, pejuang lingkungan hidup yang
merelakan tidak digaji dalam 1 tahun pertama keterlibatannya dalam sebuah yayasan. Cerita lain adalah sahabat saya @dondihananto memilih untuk meninggalkan kenyamanan kehidupan korporate raksasa untuk bergabung dengan sebuah inisiatif lokal pembiayaan mikro. These are the keys: imagination, honesty, courage and care. Bagi @Agussari, @dondihananto, dan banyak teman seperti mereka, keberanian mengambil langkah dibarengi kepedulian nyata untuk berkontribusi. Kiprah lain mereka selalu saya
nantikan.
    Kalau membaca kisah orang-orang hebat dalam dunia usaha ada beberapa kesamaan utama, yaitu mereka memulai usaha karena sangat menikmati menjalankannya (baca: bukan karena uang ), sesuai dengan cara yang mereka pandang paling sesuai dan mendapatkan manfaat dari proses itu. Selain itu, sering kali mereka tidak merasa perlu menyebut diri sebagai pemilik atau entrepreneur. Vita non est vivere sed valare vita est.

Rene suhardono-CareerCoach
Penulis buku: "Your Job is NOT Your Career"

Sumber: http://www.kompaskarier.com/tips/rpassion/81/Dreamers-Who-Do-Entrepreneur-atau-Karyawan-atau-Profesional

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...