Senin, 16 September 2013

Bertualang ke Kira-Kira Ginza dan Magnum Cafe

Sabtu, 14 September 2013, aku dan Wiwit ngebolang bareng ke Restoran Kira-kira Ginza. Restoran yang terletak di daerah Blok M tersebut menyediakan makanan otentik khas Jepang. Kami berangkat dari bulak kapal, Bekasi sekitar pukul 10. Naik bis jurusan Bekasi-Blok M, kami sampai di terminal Blok M sekitar pukul 11.15 menit. Dari hasil google, referensi alasan aku kesana, aku mendapat informasi bahwa restoran tersebut terletak di seberang Blok M square. Lantas kami bertanya kepada satpam yang ada di blok M Square, untuk mencari tau dimana tepatnya restoran tersebut berada. Satpam tersebut lantas memberi kita petunjuk arah jalannya. Dan kami pun dengan cepat menemukan tempat yang dimaksud. Memang tidak jauh, letakknya persis di seberang Blok M Square dan masih di dalam kawasan Little Tokyo Melawai. Dipintunya kami lihat pengumuman jam bukanya dari jam setengah 12 siang. Kami pun melipir saja ke dalam Blok M Square untuk ngadem bentar sekalian mencari mesih ATM. Setelah itu, waktu pun sudah menunjukkan pukul 12 kurang seprapat. Kami segera kembali ke restoran Kira-Kira Ginza, yang dinaungi oleh PT. Enak Benar. Aku melihat billboard Ramen Sanpachi di atas bangunan PT. Enak Benar tersebut.

 Siap-siap mau berangkat
Niatnya sih mau gaya-gaya ala Tokyo fashion :p

Jaket dipake pas pulangnya aja
Nyoba dipake pas berangkat, ternyata gerah sangat.. x_x

Kami pun memasuki restoran tersebut dan langsung merasakan suasana sebuah restoran khas Jepang sesungguhnya, dengan pengunjung yang rata-rata memang orang Jepang semua. Pelayan pun mengucapkan, ” Irasshaimase!” yang artinya selamat datang, kepada kami berdua. Kami pun ditanya mau minum apa, dan kami meminta segelas ocha dingin. Kami pun membuka buku menu dan memesan curry rice, mie zaru soba dan minuman es maccha parfait.

 Buku menu dalam huruf Kanji dan Bahasa Inggris
Bingung pas milih menunya :p

 Aneka minuman dan dessert

Ocha pun segera tersaji, disusul dengan salad sebagai makanan pembuka. Nasi Kari pun menyusul setelahnya, diikuti dengan Mie dingin Zaru Soba dan maccha parfait. Menurut informasi dari google, harusnya ada puding gratis yang diberikan sesudah menyantap seluruh hidangan. Tapi kami menunggu tidak datang-datang juga. Hix hix.. Mungkin itu khusus diberikan untuk pelanggan restoran tersebut, seperti kakek Jepang yang kulihat disebelah sana. Oya, mengenai rasa makanan, nasi karinya enak. Isinya ada kentang, daging sapi, dan wortel. Dengan ukuran mangkoknya yang super besar tersebut, kami habis menyantapnya berdua. Saladnya juga segar. Tapi mie dinginnya kami kurang suka. Jadi mie dingin dengan taburan rumput laut tesebut dimasukkan ke dalam gelas yang berisi kecap asin lalu baru dimakan. Bisa juga ditambahkan daun bawang dan wasabi sebagai pelengkapnya. Temanku baru sekali suap, langsung merinding disko karena rasanya yang asing di lidah. Aku pun berusaha menghabiskannya tapi akhirnya menyerah. Es nya yang setelah dirasakan ternyata adalah teh hijau, juga tidak cocok juga di lidah temanku. Jadi, minuman maccha parfait tersebut sebenarnya adalah paduan antara teh hijau yang di blend dengan es, lalu dikasih kacang merah, nata de coco, dan ada juga dua bola mocchi di dalamnya. Aku pun yang menghabiskan es tersebut akhirnya.

 Ocha dingin, 10K
Waktu googling, katanya gratis :(

 Salad sebagai menu pembuka, GRATIS!

 Curry Rice, 60K

 Zaru Soba, 49K
Ada sebuah taman kecil yang ditata dengan apik, diatas gelas yang berisi kecap asin

 Mie yang biasa disantap hangat, tapi yang ini disajikan dingin
Karena ternyata ada es batu yang ditaruh di dalamnya.

Telor puyuh mentah itu sangat sesuatu..

 Tampilan maccha parfait yang begitu menggoda

Keseluruhan harga makanan yang tertera belum termasuk PPN sebesar 20%, cukup tinggi juga. Mungkin karena ini restoran dari luar ya. Disana acara tv yang diputar ya seputaran program Jepang. Kebetulan pas kami kesana, yang sedang diputar adalah program olahraga gymnastic dari channel tv Jepang. Secara keseluruhan, dari segi rasa, tempat ini menawarkan rasa yang otentik bagi penyuka makanan  Jepang.  Tempat ini pun menyediakan variasi makanan yang lengkap dengan kisaran harga yang tergolong premium bagi kantong kami. Kalo cuma buat nyoba sekali sih masih gapapa, tapi kalo keseringan mah bisa membuat labil ekonomi dan merusak harmonisasi hati. (Hualah, ngomong apa tho nit.. *terjangkit virus kamus Vicky)

 Suasana di meja sushi barnya
Kita bisa melihat langsung sang chef menyiapkan makanan untuk para customernya

 Suasana di bagian belakang, terdapat rak yang berisi buku-buku Jepang yang bisa dipinjam

 Suasana di meja makan
Sang kakek Jepang terlihat asik membaca buku yang dipinjamkan di tempat ini

Setelah dari sana, kami melanjutkan perjalanan dengan next destinationnay adalah Magnum Cafe yang ada di Mall Grand Indonesia. Kami naik busway dari terminal Blok M menuju kota dan kemudian turun di halte bundaran HI. Pas kami sampai, sedang ramai demo dari massa FPI yang menuntut agar acara Miss World dibatalkan. Aku pun dengan cepat bergerak melewati kerumunan massa menuju Grand Indonesia. Setelah sampai disana, kami segera menuju ke magmum cafe dan menunggu di barisan waiting list untuk dipanggil masuk. Mereka harus memastikan dulu bahwa konsumennya mendapatkan kursi di dalam. Setelah menunggu selama 10 menitan, kami pun dipanggil masuk oleh pelayannya dan diantarkan ke meja kami. Aku memesan parfait de choco sementara Wiwit memesan De Velvet dan Ice lemon tea. Kami pun makan sampai mbelenger. Di resto Jepang tadi sudah mbelenger gara-gara mie dingin. Disini pun mbelenger lagi gara-gara coklat yang pekat dan banyak.

 Pesanan wiwit pun datang
De Velvet, 45K

 Es krim magnum plus strawberry cheese cake

 Pesananku, Parfait De Choco, 35K
Minus the red macaron, soale belum difoto tapi udah kemakan duluan :p

 Tampilannya itu lho, coklat abeezzz..

 Yummy..!!

Setelah selesai makan, kami pun jalan-jalan mengelilingi mall untuk cuci mata. Aku senang melihat orang-orang yang lalu lalang disana beberapa bergaya fashionable. Kami pun mampir ke sebuah toko craft merk SCOOP asal Jepang. Temanku membeli sebuah notebook yang sangat cute, dengan covernya gambar menara Eiffel. Kota Paris memang adalah kota impiannya. Kami pun melanjutkan keliling-keliling kami ke gerai Planet Sport dan Forever 21. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan kami pun mengakhiri perjalanan kami. Ketika kami keluar dari mal, ternyata kerumunan massa FPI belum juga bubar. Kami pun sekali lagi bergerak menyelap-nyelip diantara kerumanan orang menuju ke seberang jalan. Kami pulang naik bis jurusan Tanah Abang-Bekasi dan tidak kedapatan tempat duduk di dalam, karena sudah penuh sesak orang. Tapi ya tetep diasikin ajalah. Aku pun akhirnya sampai di rumah basah-basahan karena hujan lebat di daerah rumahku. Walaupun begitu, pengalaman hari ini begitu berkesan dan pastinya akan meninggalkan memori yang tak terlupakan.

 Suasana magnum cafe yang begitu urban

 Asik dijadikan tempat ngobrol dan bersantai

 Para pelayan yang sigap melayani

 Suasana tempat duduk yang menghadap ke jendela, membuat customer sangat comfort

 Mengabadikan moment ini dengan sebuah jepretan

6 komentar :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...