Selasa, 22 Maret 2011

Ultimate-U

Senin, 28 Februari 2011

To Hire & To Be Hired


Mencari orang untuk bareng di perusahaan atau dalam sebuah tim bukan hal mudah- paling tidak untuk saya pribadi. menemukan orang yang tepat senantiasa perlu proses panjang dengan melibatkan logika, pengalaman dan intuisi. Saya tidak punya kemampuan "melihat" orang inside- out hanya dalam sebuah interview walaupun
selalu ada perasaan cocok atau tidak cocok. Saya juga tidak pernah nyaman harus menilai totalitas seseorang berdasarkan jawaban- jawabannya dalam sebuah interview. Tes psikologi atau ujian masuk kepegawaian dalam bentuk apapun memang bermanfaat, tapi juga tetap punya keterbatasa. Apakah semua jawaban "tepat" menandakan seseorang akan juga tepat untuk bekerja dalam perusahaan dan tim? Pengalalaman sering kali membuktikan tidak demikian. Jati diri seseorang adalah misteri yang hanya diketahui oleh orang yang bersangkutan dan Sang Pencipta.
    Hire new people only when it becomes really really important and painful. Kapan harus mempekerjakan? Berapa banyak orang yang harus direkrut? Tahun 2009, Google mencetak pendapatan sekitar Rp 230 triliun dengan 20.000 lebih tenaga kerja. Perusahaan dahsyat lain, 37 signals, hanya memiliki karyawan inti dan mempekerjakan freelance dari seluruh dunia untuk melayani 3 juta pengguna software! Beda perusahaan, tentu beda model bisnis dan beda kebutuhan tenaga kerja.Kebutuhan mempekerjakan orang harus dilandasi pertimbangan usaha- dan buka sekadar kebutuhan pendelegasian aktivitas.
    Fewer people forcea simple organization chart& chain of command. sering kali dalam mengisi seminar, saya mengusulkan penataan ulang tempat duduk agar lebih dekat, relaks, dan tidak formal. Banyak hal bisa dipelajari mengenai dinamika tim karakter individu saat melihat respons teman- teman saat itu. Sebagian dengan sigap langsung mengangkat dan mengatur ulang kursi tanpa perlu komando; sebagian mencari orang yang bisa didelegasikan tugas memindahkan kursi. Bagaimana dengan Anda? To be hired is more about art than science. Profesional terbaik tidak pernah sekadar mencari pekerjaan, mereka mencari peluang berkiprah dan berkontribusi. Diskusi dengan orang- orang jenis ini tidak pernah seputar dengan job description ataupun pemenuhan standard minimum.Diskusi penuh gereget dengan mereka selalu diwarnai dengan excitement menangkap peluang, kegigihan mencari alternatif solusi permasalahan, dan nextBIGThing.
    First class people hire first class people. Sahabat saya @iwetramadhan penggagas konsep dan toko @Tikshirt (Batik shirt) baru saja membuka cabang di Bali. Keberhasilan ini didukung oleh segelintir orang pilihan Iwet sendiri yang punya kepedulian atas passion dan purpose mereka.
     Don't just look for employment- seek out connection beyond everything else. Anda sedang mencari kerja? Batalkan niat itu sebelum bisa menjawab pertanyaan- pertanyaan ini: Apakah sudah punya pemahaman menganai diri sendiri? Apakah Anda bisa percaya? Apakah sudah peduli untuk menjadi diri sendiri yang terbaik?
     Bisa mempekerjakan orang yang atau dipekerjakan organisasi yang tepat adalah langkah awal yang baik. kalaupun belum berjodoh, kenapa harus gundah? Even whem you don't get hired you are still you. tetap jadi di sendiri sambil berusaha menjadi diri sendiri yang terbaik. Non ducor, duco.

Rene Suhardono- careercoach
Penulis buku: "Your Job is NOT Your Career"

Sumber : http://www.kompaskarier.com/tips/rpassion/87/To-Hire-To-Be-Hired

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...