Minggu, 09 Agustus 2015

Ennichisai dan Europe On Screen 2015



Ini adalah ceritaku saat mengunjungi event Ennichisai dan Europe On Screen 2015 tanggal 09 Mei 2015 lalu. Seperti tahun lalu, tahun ini pun venue EOS 2015 yang aku incar adalah yang diadakan diadakan di Erasmus Huis. Selain karena lokasinya yang sudah familiar, juga mungkin bisa menikmati wine gratisan lagi. Hehehe. Aku kali ini akan pergi dengan Mba Asni serta Rini. Paginya sebelum berangkat, kawanku memberi info bahwa bakal ada Ennichisai juga hari itu di Blok M. Jadilah kita dadakan mampir ke Ennichisai dulu sekalian ketemuan sama mba As di Blok M. Rini yang sudah sampai di Erasmus jadi ikut ketemuan juga di Blok M. Nunggu TJ ke Blok M nya katanya lama banget. Udah gitu mesti jalan lewatin halte busway yang panjang banget di Semanggi itu. Maap ya telat infoinnya Rin. Soalnya idenya juga dadakan. Setelah proses cari-carian dan akhirnya ketemuan juga di blok M, kami langsung menelusuri jalanan di Blok M Square yang sudah dipenuhi oleh lautan manusia. Banyak banget yang dateng, as usual. Para pecinta Jepang baik budayanya seperti cosplay, J-music, pecinta makanan Jepang maupun yang cuma datang hanya untuk melihat-lihat, tumpah ruah memenuhi jalanan di sepanjang gang Melawai tersebut. Aku ingin nyoba games nari-nari ala JKT48 yang kebetulan diadakan oleh booth Pocari Sweat. Dengan membeli produk pocari sebesar 15 ribu, kita akan mendapat kesempatan bermain games dance JKT48 satu kali. Lumayanlah, lagian emang kita juga lagi pada haus, habis jalan kaki menerjang lautan manusia disana. Aku dan Rini, kita berdua berusaha mengikuti gerakan tari dari lagu Heavy Rotation sebisanya. Dan hasilnya nilai kita ternyata lebih kecil daripada dua cowok yang ikutan games ini sebelumnya. Hahaha.. Jadi malu dah kalah dari cowok. Tapi gapapalah, yang penting seru..


Arak-arakan mikoshi

Rame beud..
Mau jalan ajah susahnya minta ampun

Habis dari games, kita lanjut makan siang di pujasera yang ada di dalem Blok M Square. Disana kita cerita-cerita tentang kabar masing-masing. Habis itu baru deh lanjut ke acara utama yaitu EOS 2015. Kami naik kopaja 66 lalu turun di depan kedutaan India yang samping-sampingan dengan gedung Erasmus Huis. Kami tiba di gedung Erasmus sekitar pukul setengah 4 sore. Kemudian langsung menuju ke dalam gedung melewati serentetan pemeriksaan dulu. Di dalam, kami bertanya tentang pemutaran film yang akan diputar dalam waktu dekat. Dan untuk film selanjutnya yg akan diputar adalah film program animasi. Sang sutradara juga akan hadir dalam sesi tanya jawab di akhir pemutaran film. Wow, sepertinya menarik. Film akan diputar pukul lima sore, sementara sekarang masih pukul empat. Akhirnya kita keliling sambil foto-foto di taman belakang. Aku menemukan papan-papan yang menggambarkan wujud kota tua setelah dilakukan pengembangan. Kota tua akan menjadi pusat hiburan sekaligus budaya. Kerenlah kalau liat gambaran masa depannya. Mudah-mudahan bisa terealisasi yak.

Foto-foto dulu sembari nunggu filmnya dimulai

Rancangan Kota Tua di masa mendatang






Pukul lima kami pun masuk ke dalam ruang teater. Sebelumnya masuk, kami memberikan tiket yang sudah kami ambil di awal kedatangan. Program animasi tersebut terdiri dari beberapa film pendek. Ada film tentang anak-anak, kisah cinta remaja, kisah penuh humor, sampai cerita yang agak boring dan nggak ngerti maksudnya apa. Hehehe.. Aroma cerita yang kental dg erotisme, sadisme dan pembunuhan pun juga ada. Memang banyak orang dewasa yg komplain dalam sesi tanya jawab setelah menonton film ini. Karena mereka pikir ini adalah film animasi untuk anak-anak sehingga tidak apa-apa membawa anak mereka untuk menonton film tersebut. Tapi kemudian dijawab oleh sutradara bahwa di program animasi ini memang tidak menyebutkan bahwa untuk anak-anak saja. Karya independen dari para animator eropa ini telah mendapatkan pengakuan di negaranya. Dari sudut pandang orang sana, semua hal yg ditampilkan ini mempunyai nilai artistik dan sinematografi yang bagus. Ide-ide yang gak biasa itulah yg membuat film pendek tersebut bisa meraih penghargaan disana. Nah mungkin si sutradara jadi punya pikiran bahwa pandangan kita aja yg terlalu sempit dalam memandang film-film mereka. Karena mereka kemudian mengilustrasikan apakah film-film box office yg biasa kita tonton seperti avegers juga gak ada kekerasannya. Ada juga kan. Ya kalau aku sih jujur kurang menikmati pas ada cerita yg berisi sadisme dan erotisme. Alurnya juga gak bisa dicerna oleh otakku. Cerita yg berbau vulgar juga aku rasa kurang cocok untuk ditonton anak-anak. Tapi aku menikmati film pendek yg alur ceritanya lucu banget dan unik. Padahal filmnya cuma beberapa menit tapi kocaknya minta ampun. Film Eropa memang menawarkan sudut pandang yg berbeda dari film barat yg biasa kutonton, dan disinilah letak pengetahuannya. Selesai dari nonton film, kami segera meninggalkan gedung untuk pulang. Aku mau menginap di kosan Mba As, sementara Riny pulang ke rumah. Petualangan hari ini begitu menyenangkan. Aku harap kita bakal ngebolang lagi ke tempat yg lebih asik nantinya.

Pas mau pulang menuju kosan Mba As, kita mampir lagi untuk makan malam di Blok M
Trus nonton lagi acara ennichisainya sekilas, skalian beli takoyaki disana

Sampai malam pun, kita masih bisa melihat mikoshi diarak keliling Blok M Square



Arigatou,

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...